PAPI VANISO (Pelatihan Agribisnis Perkebunan KomodItas VANIli Sistem Budidaya HOrizontal)

Tahapan Inovasi : Penerapan
Inisiator Inovasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan
Jenis Inovasi : Non Digital
Bentuk Inovasi : Inovasi pelayanan publik
Urusan Inovasi : pertanian
Rancang Bangun dan Pokok Perubahan Yang Dilakukan :

Pengetahuan dan keterampilan teknis budidaya vanili merupakan hal yang sangat penting bagi pelaku agribisnis komoditas vanili. Kendala yang selama ini dihadapi adalah pada tahapan budidaya dimana munculnya serangan organisme penganggu tanaman (OPT) yang menjadikan tanaman menjadi gagal tumbuh dan berkembang. Kendala utama dalam budidaya vanili di Indonesia adalah serangan penyakit busuk batang (BBV) yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum f.sp.vanillae, sehingga dapat menurunkan produksi 30-80%, sehingga diperlukan kapasitas kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap  peserta pelatihan dalam bidang agribisnis perkebunan (vanili) dalam rangka peningkatan kesejahteraan. 

Metode yang dikembangkan oleh Balai Pelatihan Pertanian adalah sistem budidaya vanili pola tanam horizontal. Metode ini merupakan salah satu inovasi dalam sistem budidaya dimana selama ini budidaya tanaman vanili adalah dengan sistem vertikal. Tujuan dari budidaya ini adalah memperbanyak perakaran untuk tumbuh dan berkembang tanaman vanili sehingga mempunyai daya tahan yang kuat terhadap serangan organisme pengganggu tanaman, sehingga tanaman dapat berkembang dengan maksimal dan mempersingkat waktu tanaman dalam reproduksi. Bentuk dari Inovasi sistem budidaya vanili pola tanam horizontal disampaikan pada Pelatihan Agribisnis Perkebunan Komoditas Vanili.

Tujuan Inovasi :

Tujuan  dari  inovasi  “PAPI VANISO”  ini  adalah  petani mampu melakukan agribisnis tanaman perkebunan (vanili) dengan baik, melalui pengembangan manajemen agribisnis tanaman perkebunan, dengan melakukan aplikasi teknologi dalam budidaya tanaman perkebunan (tanaman vanili) secara organik sehingga mampu memecahkan permasalahan yang ada dan menggali manfaat yang optimal dari agribisnis tanaman perkebunan

Manfaat Yang Diperoleh :

Meningkatnya kapasitas kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap  peserta pelatihan dalam bidang agribisnis perkebunan (vanili) dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan, yang dicerminkan dari peningkatan pendapatan dan produktivitas pekerja di sektor pertanian serta mampu memecahkan permasalahan budidaya dari hulu sampai ke hilir

Hasil Inovasi :

Hasil dari inovasi ini yaitu dari 150 petani yang mengikuti kegiatan pelatihan periode 2020 – 2022 telah melakukan budidaya metode pola tanam horizontal. Sementara pertanaman yang dilakukan oleh Balai Pelatihan Pertanian pada usia 1 tahun 8 bulan sudah mulai berbunga dan di usia 2 tahun sudah berbuah, hal ini lebih cepat dari sistem tanaman metode vertical yang membutuhkan waktu 3 tahun bagi tanaman untuk memasuki fase reproduksi

Waktu Uji Coba Inovasi : 03-03-2020
Waktu Implementasi : 08-06-2020