Telemedicine #SayDOC (SAtu laYar ngobrol dengan DOCter)

Tahapan Inovasi : Penerapan
Inisiator Inovasi : Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO
Jenis Inovasi : Digital
Bentuk Inovasi : Inovasi pelayanan publik
Urusan Inovasi : kesehatan
Rancang Bangun dan Pokok Perubahan Yang Dilakukan :

RSUD Prof. Dr. Margono (RSMS) merupakan RS milik Prov. Jawa Tengah Klas B Pendidikan. Rata-rata kunjungan pasien rawat jalan 1.054 pasien/hari (2019) dengan rata-rata pasien kronis (jantung, paru, bedah saraf, dalam, jiwa) sebesar 278 pasien/hari (2019).

Berdasarkan laporan evaluasi pelayanan di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) tahun 2019 ditemukan permasalahan belum adanya akses rawat jalan melalui daring, metode pembayaran masih menggunakan metode cash sehingga perlu disiapkan dengan metode transfer ke virtual akun rekening bank sebagai pembayaran yang sah, banyaknya pasien antri untuk pengambilan obat di loket farmasi rawat jalan berpotensi penularan covid-19, cakupan pasien kronis menurun sebesar 7% pada awal pandemi covid-19.

Covid-19 ditetapkan menjadi pandemi oleh WHO pada Maret 2020. Selaras dengan SE Gubernur Jateng 440/0006405 tentang Antisipasi Risiko Penularan Covid, RSMS menetapkan kebijakan berupa terobosan inovasi pencegahan penyebaran Covid-19. Inisiasi inovasi Telemedicine #SayDOC (Satu Layar Ngobrol dengan Dokter) dikembangkan April 2020 dan dilaunching Mei 2020, mempermudah akses pelayanan kesehatan rawat jalan. Masyarakat yang membutuhkan pelayanan rawat jalan dilakukan dari rumah. Pelayanan terapi obat pasien rawat jalan juga tetap berjalan sesuai dengan diagnosa paska Telemedicine antara pasien dengan dokter melalui video call WhatsApp.

Hasil evaluasi sesudah inovasi tahun 2020 diantaranya: (1) mempermudah akses pelayanan rawat jalan secara online Telemedicine #SayDOC, (2) mempermudah metode pembayaran dengan metode transfer via virtual akun bank (Mandiri, BNI, Visa, Mastercard); (3) pengambilan obat melalui hantaran obat se-Indonesia atau diambil di apotek kerja sama; (4)meningkatkan cakupan pelayanan pasien kronis (Awal pandemi menurun 7%(Mar-2020), setelah inovasi meningkat 24%(Mar-2021) dari cakupan bulan sebelumnya).

Inovasi berdampak kepada:

  1. masyarakat/pasien: mendapatkan kemudahan akses pelayanan rawat jalan secara daring dan kepastian layanan dan terhindar dari risiko penularan covid-19;
  2. Manajemen RSMS: berupa total quality control pelayanan rumah sakit dan sumber daya lain yang mendukung pelayanan yang menjamin validitas pelayanan dan akuntabilitas;
  3. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah: Kepercayaan masyarakat meningkat
Tujuan Inovasi :

Tujuan dari inovasi ini adalah memudahkan akses dan meningkatkan cakupan pelayanan rawat jalan bagi masyarakat melalui daring untuk meminimalisir penularan covid-19. Indikator sasaran utama yang akan dicapai meningkatkan cakupan pelayanan rawat jalan pasien kronis dengan memniminalisir penularan covid-19.

Manfaat Yang Diperoleh :

Inovasi bermnafaat bagi pasien rawat jalan terutama pasien kronis diantaranya :

1. mempermudah akses pelayanan rawat jalan secara daring melalui Telemedicine sehingga lebih aman, mengurangi potensi penularan covid-19.

2. menjamin keberlangsungan terapi obat dan obat dihantaran secara gratis.

3. mengurangi potensi penularan covid-19 dan

4. meningkatkan cakupan pelayanan pasien kronis (awal covid-19 menurun 7% Maret 2020, meningkat 24% Maret 2021 setelah inovasi)

 

Hasil Inovasi :

Hasil dari inovasi berupa aplikasi layanan kesehatan rawat jalan secara daring Telemedicine #SayDOC. Inovasi ini berhasil:

1. Mempermudah akses pelayananan kesehatan rawat jalan pasien khususnya pasien kronis (jantung, paru, bedah saraf, dalam, jiwa) secara daring/online melalui Telemedicine SayDOC.

2. Mempermudah metode pembayaran layanan telemedicine menggunakan transfer ke virtual akun dengan integrasi sistem telemedicine dengan layanan bank (BNI dan BRI).

3. Memberikan rasa aman kepada keberlanjutan terapi obat pasien kronis tanpa harus datang ke rumah sakit. Obat dihantar gratis se-Indonesia bekerja sama dengan jasa eskpedisi.

4. Meningkatkan cakupan pasien kronis (awal pandemi turun 7% pada Maret 2020 dan setelah inovasi meningkat 24% pada Maret 2021)

Waktu Uji Coba Inovasi : 11-05-2020
Waktu Implementasi : 25-05-2020