SI-KOPEN (Sistem Informasi KOntinuitas PElayanan PasieN)

Tahapan Inovasi : Penerapan
Inisiator Inovasi : Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. AMINO GONDO HUTOMO
Jenis Inovasi : Digital
Bentuk Inovasi : Inovasi pelayanan publik
Urusan Inovasi : kesehatan
Rancang Bangun dan Pokok Perubahan Yang Dilakukan :

Kurang lebih 25 persen warga pada 35 daerah di Jawa Tengah, atau satu di antara empat orang mengalami gangguan jiwa ringan. Sedangkan gangguan jiwa berat rata-rata 1,7 per mil. Berdasarkan data Rekam Medik RSJD Dr. Amino pada tahun 2019 pasien dengan gangguan jiwa dari Kota Semarang yang dirawat terdapat 5 % dari 1.494 pasien mengalami masalah 56 pasien rawat inap pulang sebelum 30 hari pulang/readmission, 9 pasien tidak diharapkan pulang oleh keluarga dan 8 pasien dirawat lebih 21 hari perawatan. Permasalahan tersebut apabila tidak diselesaikan dengan cepat bisa berakibat peningkatan biaya dan pemegang program jiwa Puskesmas tidak memiliki data warga wilayahnya dirawat di RSJD. Masalah tersebut memunculkan inovasi Sistem Informasi KOntinuitas PElayanan PasieN (SI-KOPEN).

Inovasi SI-KOPEN merupakan salah satu unggulan pelayanan di RSJD dr. Amino bertujuan mengurangi biaya perawatan, terpantaunya minum obat pasien, mengurangi munculnya masalah psikososial, mengurangi stigma masyarakat dan kebutuhan layanan kegawatdaruratan jiwa.

Strategi kinerja inovasi:

  1. Mengintegrasikan RSJD dengan Puskesmas
  2. Jaminan kemudahan akses
  3. Jaminan keamanan dokumentasi pelayanan
  4. Jaminan kerahasiaan data pasien
  5. Jaminan kesinambungan pelayanan dapat dilanjutkan Puskesmas
  6. Komitmen melakukan perubahan

Manfaat inovasi:

  1. Pasien: pengurangi biaya perawatan pasien, minum obat pasien terkontrol, jika kondisi gawat darurat jiwa segera dapat teratasi
  2. Keluarga: dapat mengurangi beban sosial ekonomi keluarga
  3. Puskesmas: terpantaunya warga wilayah Puskesmas yang dirawat di RSJD, melanjutkan layanan jiwa dari rumah sakit, mudah melaporkan kondisi pasien, meminta bantuan rumah sakit bila kondisi pasien gawat darurat, mudah mengintegrasikan program kesehatan jiwa
  4. RSJD: mudah mendapatkan hasil follow up kondisi pasien, kegiatan home visit dapat terintegrasi, peningkatan SDM Rumah Sakit yang berdaya saing untuk menopang kesehatan jiwa
  5. Tata administrasi antara RSJD dr. Amino dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang

Dampak inovasi:

  1. Menurunkan angka rawat inap ulang sebelum 30 hari pulang/readmission,
  2. Menurunkan lama hari rawat inap
  3. Pembiayaan pasien yang efektif.
Tujuan Inovasi :

Tujuan inovasi ini meliputi:

1.mengurangi biaya perawatan

2.terpantaunya minum obat pasien

3.mengurangi munculnya masalah psikososial

4.mengurangi stigma masyarakat dan kebutuhan layanan kegawatdaruratan jiwa

Manfaat Yang Diperoleh :

Manfaat inovasi:

  1. Pasien: pengurangi biaya perawatan pasien, minum obat pasien terkontrol, jika kondisi gawat darurat jiwa segera dapat teratasi
  2. Keluarga: dapat mengurangi beban sosial ekonomi keluarga
  3. Puskesmas: terpantaunya warga wilayah Puskesmas yang dirawat di RSJD, melanjutkan layanan jiwa dari rumah sakit, mudah melaporkan kondisi pasien, meminta bantuan rumah sakit bila kondisi pasien gawat darurat, mudah mengintegrasikan program kesehatan jiwa
  4. RSJD: mudah mendapatkan hasil follow up kondisi pasien, kegiatan home visit dapat terintegrasi, peningkatan SDM Rumah Sakit yang berdaya saing untuk menopang kesehatan jiwa
  5. Tata administrasi antara RSJD dr. Amino dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang
Hasil Inovasi :

Berikut ini adalah Hasil kinerja inovasi:

1. Menurunkan angka rawat inap ulang sebelum 30 hari pulang/readmission

Tahun Rawat inap ulang sebelum 30 hari
2019 73 (sebelum inovasi)
2020 66
2021 59
2022 41 (Juli 2022)

2. Menurunkan lama hari rawat inap

Sebelum Inovasi Sesudah Inovasi
22 hari (2019) 12 hari (Juli 2022)

3. Pembiayaan pasien yang efektif

Sebelum inovasi rata-rata 1 pasien membutuhkan biaya 8 juta, setelah adanya inovasi pembiayaan lebih efektif menjadi 4 juta.

 

Waktu Uji Coba Inovasi : 30-01-2020
Waktu Implementasi : 28-04-2020