EMOCHIKU “Mochine Wong Salatiga”

Sebagai salah satu kota tertua di Indonesia, Kota Salatiga memiliki nilai historis dan makanan khas dengan keunikan tersendiri yang sangat potensial untuk digali serta disebarluaskan kepada masyarakat. Ditambah lagi, banyak pendatang dari berbagai wilayah di Indonesia yang menempuh pendidikan di Kota Salatiga. Hal ini juga menjadi peluang besar untuk memperkenalkan nilai historis dan keunikan makanan khas Kota Salatiga kepada masyarakat secara lebih luas terutama kepada generasi muda. Akan tetapi, seiring dengan berjalanya waktu, masyarakat terutama generasi muda memiliki kecenderungan untuk lebih tertarik terhadap hal-hal kekinian. Oleh karena itu, untuk dapat mengenalkan nilai historis sekaligus makanan khas Salatiga kepada masyarakat dan generasi muda, kami mengembangkan EMOCHIKU dengan mengolaborasikan unsur Salatiga dengan unsur kekinian dalam bentuk makanan berupa mochi ala Jepang yang diberi isian makanan khas Salatiga yaitu Enting-Enting Gepuk dan Gula Kacang (Ampyang). Selain isiannya yang unik, EMOCHIKU juga memiliki desain kemasan yang memuat informasi seputar ikon sejarah Kota Salatiga. Hal ini bertujuan agar melalui produk EMOCHIKU makanan khas dan nilai historis Kota Salatiga dapat lebih dikenal sehingga masyarakat tidak hanya pernah mendengar atau melihat saja tetapi juga mengetahui makna dan fakta dibaliknya. EMOCHIKU dibuat dengan metode sederhana dan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemui di Kota Salatiga sehingga mudah diterapkan di masyarakat. Produk ini dibuat tanpa pemanis buatan, pengawet, serta menggunakan 100% pewarna alami yang kaya antioksidan. Selain itu, EMOCHIKU telah dikomersialkan dan diperkenalkan secara lebih luas melalui liputan Semarang TV pada hari Rabu, 21 September 2022. Produksi EMOCHIKU juga dapat berkembang dalam skala yang lebih besar sehingga dapat menyerap tenaga kerja. Konsep produk EMOCHIKU juga dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya agar dapat mengangkat unsur Kota Salatiga di dalam produknya agar tidak hanya menghasilkan produk kekinian saja tetapi dapat mengangkat baik makanan khas atau nilai historis Kota Salatiga.

Kota Salatiga merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang kini telah memasuki usia ke-1272 (24 Juli 750 Masehi-24 Juli 2022). Kota Salatiga memiliki keunikan makanan khas dan nilai historis tersendiri yang sangat potensial untuk digali dan disebarluaskan kepada masyarakat baik di dalam maupun luar Kota Salatiga. Hal ini juga didukung dengan banyaknya pendatang dari berbagai wilayah Indonesia yang menempuh pendidikan di Kota Salatiga sehingga menjadi peluang besar untuk memperkenalkan nilai historis dan keunikan makanan khas Kota Salatiga secara lebih luas terutama kepada generasi muda. Adapun beberapa contoh ikon sejarah Kota Salatiga yang berpotensi untuk disebarluaskan antara lain Prasasti Plumpungan, Monumen Perjuangan Salatiga, dan tokoh nasional beranama Moehammad Joesoef Ronodioero. Ikon pertama yaitu Prasasti Plumpungan, merupakan tonggak sejarah lahirnya Kota Salatiga yang ditemukan di Dukuh Plumpungan, Kauman Kidul, Sidorejo, Salatiga. Prasasti ini telah ada sejak 750 Masehi pada masa pemerinatahan Raja Bhanu. Selanjutnya terdapat Monumen Perjuangan Salatiga yang dibangun sebagai bentuk penghormatan terhadap 3 orang pahlawan nasional asal Salatiga yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yaitu Brigadir Jenderal Sudiarto (AD), Marsekal Muda Agustinus Adisutjitpto (AU), dan Laksamana Madya Yosaphat Sudarso (AL). Kemudian, terdapat informasi mengenai seorang tokoh nasional asal Salatiga bernama Moehammad Joesoef Ronodipoero (1919-2008) yang sangat berjasa dalam menyiarkan warta Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke seluruh belahan dunia melalui Radio Hoso Kyoku tempat beliau bekerja.

Selain nilai historis, Kota Salatiga juga memiliki makanan khas yang menjadi primadona masyarakat, seperti Enting-Enting Gepuk dan Gula Kacang (Ampyang). Kedua olahan kacang ini merupakan oleh-oleh yang cukup terkenal dari Salatiga. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan dunia kuliner, kedua makanan khas ini umumnya hanya dikonsumsi sebagai oleh-oleh atau sebagai suguhan saat perayaan khusus (Natal, Idul Fitri dll.) dan belum banyak dikonsumsi sebagai camilan sehari-hari seperti makanan atau snack kekinian. Selain itu, saat ini belum banyak ditemukan makanan olahan yang melibatkan Enting-Enting Gepuk atau Gula Kacang di dalamnya. Kurangnya upaya pengenalan kepada masyarakat juga dikhawatirkan dapat menyebabkan makanan khas Salatiga ini menjadi kalah pamor dibandingkan makanan kekinian. Hal ini dikarenakan masyarakat, terutama generasi muda memiliki kecenderungan untuk menyukai jenis makanan yang berasal dari luar negeri karena dianggap lebih kekinian, unik, dan memiliki daya tarik tersendiri. Kami menyadari akan kecenderungan ini sehingga kami melakukan pengambangan dengan mengolaborasikan unsur Salatiga dengan unsur kekinian dalam bentuk produk makanan yang dikemas secara kekinian bernama EMOCHIKU. Produk kami memiliki slogan “Mochine Wong Salatiga” yang menggambarkan bahwa EMOCHIKU adalah produk mochi versi Salatiga yang memiliki ciri khas makanan khas Salatiga sebagai isian mochi.

Mochi sendiri adalah makanan yang berasal dari Jepang yang terbuat dari beras ketan yang ditumbuk sehingga menghasilkan tekstur lembut dan lengket. Mochi dipilih karena makanan ini dapat dibuat dengan menggunakan bahan yang mudah ditemukan di Indonesia, khususnya di Salatiga. Selain itu, mochi juga mudah dimodifikasi untuk dilakukan pengembangan baik dalam hal adonannya maupun isiannya. Produk mochi sendiri secara umum belum banyak dijumpai di Salatiga sehingga memperbesar peluang EMOCHIKU untuk diterima oleh masyarakat Salatiga. Kami mengolaborasikan Enting-Enting Gepuk dan Gula Kacang dalam produk EMOCHIKU karena kedua makanan khas tersebut memiliki cita rasa khas Salatiga yang sangat cocok dipadukan dengan mochi. Secara umum, olahan mochi dengan varian rasa yang mengangkat makanan khas belum banyak dikembangkan dan dijumpai di Salatiga. Dalam produk ini, kami mengolah isian dari kacang tanah sedemikian rupa sehingga menghasilkan produk EMOCHIKU dengan 2 varian yaitu rasa Enting-Enting Gepuk dan Gula Kacang. Berbeda dari produk serupa lainnya yang umumnya menggunakan pewarna sintetis, EMOCHIKU menggunakan 100% pewarna alami yang aman untuk dikonsumsi. Kami memanfaatkan ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan bunga telang biru (Clitoria ternatea) sebagai bahan pewarna alami karena selain menghasilkan warna yang sangat menarik dan mencolok, kedua bahan tersebut diketahui memiliki kandungan senyawa antioksidan yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh.

Senyawa antioksidan berperan penting dalam menjaga keseimbangan daya tahan tubuh dengan cara menetralkan radikal bebas berlebih yang dapat melemahkan sistem imun. Kehadiran radikal bebas berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan struktur sel maupun jaringan yang berakibat pada timbulnya penyakit degeneratif, autoimun, dan ketidakseimbangan sistem imun sehingga tubuh mudah terserang penyakit (Victor et al., 2004). Radikal bebas dapat terbentuk akibat aktivitas sel-sel imun dan metabolisme, serta dapat berasal dari paparan lingkungan yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti asap kendaraan, asap rokok, dan sinar-UV (Rao et al., 2011). Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Lourenço et al., (2019) berbagai sumber antioksidan dapat diperoleh dari ekstrak setiap bagian tanaman seperti daun, akar, batang, buah, biji, kulit, atau bunga. Oleh karena itu, berbeda dari produk mochi lain yang pada umumnya menggunakan pewarna sintetis, produk EMOCHIKU memiliki nilai manfaat yang lebih unggul bagi kesehatan tubuh karena adanya kandungan antioksidan yang berasal dari bahan pewarna alami.

EMOCHIKU memiliki ciri khas berwarna merah muda untuk rasa Enting-Enting Gepuk dan biru untuk rasa Gula Kacang. Berbeda dari produk serupa lainnya yang pada umumnya menggunakan pewarna sintetis, EMOCHIKU memanfaatkan 100% pewarna alami yang diperoleh dari ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan bunga telang biru (Clitoria ternatea) yang diketahui memiliki kandungan senyawa antioksidan yang sangat berkhasiat bagi kesehatan tubuh. Senyawa ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan daya tahan tubuh dengan cara menetralkan radikal bebas berlebih yang dapat melemahkan sistem imun. Oleh karena itu, berbeda dari produk mochi lain yang pada umumnya menggunakan pewarna sintetis, produk EMOCHIKU memiliki nilai manfaat yang lebih unggul bagi kesehatan tubuh karena adanya kandungan antioksidan yang berasal dari bahan pewarna alami. Selain itu, EMOCHIKU juga menggunkan 100% pemanis alami berupa gula pasir dan tidak menggunakan pengawet makanan sama sekali.

Isian EMOCHIKU memiliki cita rasa yang khas, unik, dan berbeda dari produk mochi kacang pada umumnya karena isian EMOCHIKU memiliki rasa yang sangat identik dengan Enting-Enting Gepuk dan Gula Kacang yang merupakan makanan khas Salatiga. Isian EMOCHIKU dibuat dengan mengadopsi cara pembuatan Enting-Enting Gepuk dan Gula Kacang pada umumnya sehingga isian EMOCHIKU dapat memiliki  rasa, aroma, maupun tekstur yang benar-benar identik dengan Enting-Enting Gepuk maupun Gula Kacang yang sesungguhnya. Isian Enting-Enting Gepuk pada produk EMOCHIKU memiliki rasa yang manis, gurih, dengan paduan tekstur renyah khas enting-enting, sedangkan isian Gula Kacang memiliki rasa manis, gurih, dengan perpaduan aroma gula aren dan jahe yang khas, serta  kehangatan jahe yang nikmat.

Melalui produk EMOCHIKU, kami juga berupaya untuk mengenalkan sekaligus memberikan wawasan seputar Kota Salatiga melalui desain kemasannya yang unik dan edukatif. Kemasan EMOCHIKU memiliki beberapa elemen yang mengangkat tema seputar Kota Salatiga antara lain motif Batik Plumpungan, penjelasan mengenai Prasasti Plumpungan, Monumen Perjuangan Salatiga, atau penejelasan mengenai seorang tokoh nasional asal Salatiga bernama Moehammad Joesoef Ronodipoero. Melalui desain ini, diharapkan konsumen tidak hanya bisa mencicipi cita rasa unik EMOCHIKU yang khas Salatiga tetapi juga menambah wawasan mengenai Kota Salatiga. Berikut adalah rincian desain kemasan produk EMOCHIKU:

A. Bagian Depan (Cover Utama) Kemasan

Pada bagian kanan dan kiri pada desain ini terdapat pola bebatuan transparan yang terinspirasi dari Batik Plumpungan yang terdiri atas susunan sebuah batu besar dan batu kecil yang menggambarkan bentuk Prasasti Plumpungan. Pada bagian ini juga tertera nama brand EMOCHIKU yang di bawahnya terdapat slogan “Mochine Wong Salatiga” yang menggambarkan bahwa EMOCHIKU adalah mochi versi Salatiga yang memiliki ciri khas makanan khas Salatiga sebagai isian mochi. Pada bagian ini juga tertera keterangan yang menegaskan bahwa produk EMOCHIKU 100% menggunakan pewarna dan pemanis alami, akun Instagram, nomor WhatsApp, serta berbagai varian rasa dari EMOCHIKU.

B. Bagian Samping Depan Kemasan

Pada bagian ini tertera informasi mengenai fakta sejarah yang ada di Kota Salatiga. Saat ini kami mengangkat informasi mengenai Prasasti Plumpungan, Monumen Perjuangan Salatiga, dan seorang tokoh nasional asal Salatiga bernama Moehammad Joesoef Ronodipoero. Penjelasan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada konsumen mengenai fakta sejarah yang ada di Kota Salatiga dengan harapan dapat memberikan wawasan tambahan kepada masyarakat di dalam maupun di luar Kota Salatiga, khsusunya generasi muda agar tidak hanya pernah melihat atau mendengar nama objek bersejarah tersebut saja tetapi juga mengetahui makna dan fakta dibaliknya.

C. Bagian Samping  Belakang Kemasan

Pada bagian ini tertera informasi mengenai komposisi adonan, komposisi isian dan saran penyajian dalam menyantap EMOCHIKU.

Nama : ADITYA SURYA PINASTI
Alamat : Jl. Karangkepoh II, No. 15 C, RT 04/ RW 02, Tegalrejo, Argomulyo, Salatiga
No. Telepon : 081225824617