Rekayasa Rantang Angsang

Program PMT-AS (Program Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah) Program PMTAS diluncurkan sejak tahun 1990 dalam rangka percepatan pencapaian tujuan pembangunan nasional yang terkait dengan: pengentasan gizi buruk (Insiden terhambatnya pertumbuhan fisik pada anak usia 6-14 tahun). Sebagian masyarakat  melaksanakan PMT-AS dengan membagikan telur rebus matang yang merupakan  salah satu sumber protein. Secara umum telur tersebut disiapkan dengan direbus lalu ditiriskan , kemudian direndam dengan air dingin. Dari metode tersebut, terdapat beberapa kelemahan, yaitu:

  1. Tidak praktis (butuh beberapa alat),
  2. Panas saat meniris
  3. Kurang higienis (seringkali masih memerlukan bantuan tangan kosong)

Oleh karena itu, dibutuhkan alat yang:

  1. Praktis (menggabungkan beberapa alat menjadi satu)
  2.  Mengurangi panas saat mengangkat telur
  3. Lebih higienis (mengurangi peran tangan kosong langsung menyentuh produk/telur)

 Rekayasa Rantang Angsang menyatukan ketiga solusi tersebut dengan menggabungkan angsang dan tirisan, serta dilengkapi dengan handle yang memungkinkan untuk mengangkat produk yang direbus secara massal hingga disajikan tanpa harus berganti wadah.

 Berbahan aluminium dan spesifikasi per rantang ukuran diameter 20 cm, tinggi 8 cm mampu menampung 1 kg telur atau sejumlah 15 butir, sehingga dengan 3 susun rantang mampu menampung 45 butir, jumlah tersebut cukup untuk memberi PMT-AS untuk 1 kelas rombel (rombongan belajar) dimana pemerintah membatasi jumlah siswa per rombel paling banyak 40 orang. Produk ini pernah diterapkan pada:

  1. Kegiatan “Tambahan Gizi Sehat” untuk lansia “Ngesti Basuki”
  2. Kegiatan “Makanan Tambahan” untuk anak TPA Masjid Shofiyah pada acara buka bersama Ramadhan
  3. Kegiatan Pengajian Kecil Ibu-Ibu Danukusuman, dan banyak lainnya.

Kelebihan Rantang Angsang yang lain adalah:

  1. Lebih mudah menyiapkan telur matang secara massal sehingga meringankan beban pekerjaan, selain itu rantang angsang juga dapat dimanfaatkan untuk membuat masakan kukus seperti nasi dan sebagainya,
  2. Keberlangsungan pembuatan alat terjamin karena menyerap “bahan-bahan baku lokal” alumunium yang sudah tersedia di masyarakat umum,
  3. Pembuatan rantang angsang berpotensi menggairahkan “perekonomian” pengrajin alat masak alumunium seperti panci dan dandang yang sudah ter-sentra di lokal masyarakat

Program PMT-AS (Program Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah) Program PMTAS diluncurkan dalam rangka percepatan pencapaian tujuan pembangunan nasional yang terkait dengan: pengentasan gizi buruk (Insiden terhambatnya pertumbuhan fisik pada anak usia 6-14 tahun). Statistik nasional menunjukkan bahwa selama tahun 1990 hingga 2008, tingkat kekurangan gizi yang diukur berdasarkan berat badan turun lebih dari 40 persen. Data dari survey ini menunjukkan kekurangan 35 persen dalam konsumsi kalori harian pada kelompok usia 4-12 tahun (rata-rata 1.100 kalori dibandingkan dengan Asupan Gizi Harian yang Dianjurkan (RDA) sebesar 1.750 kalori) dan kekurangan 20 persen dalam konsumsi protein harian (32,3 gram per hari dibandingkan dengan RDA sebesar 39 gram) (BALITBANG, 2013).

Berdasar dari data tersebut, sebagian orang melaksanakan PMT-AS dengan membagikan telur rebus matang yang mana adalah salah satu sumber protein. Namun, kebanyakan orang menyiapkan telur tersebut dengan merebus lalu meniriskannya, kemudian merendamnya dengan air dingin. Dari metode tersebut, terdapat beberapa kelemahan, yaitu: 

  1. tidak praktis (butuh beberapa alat), 
  2. panas saat meniris, dan
  3. kurang higienis (seringkali masih memerlukan bantuan tangan kosong) 

Oleh karena itu, dibutuhkan alat yang:

  1. Praktis (menggabungkan beberapa alat menjadi satu)
  2. Meminimalisir panas saat mengangkat telur
  3. Lebih higienis (meminimalisir peran tangan kosong langsung menyentuh produk/telur) 

  1. Belum pernah ada produk rantang angsang bersusun yang dilengkapi dengan pegangan 
  2. Penggabungan fungsionalitas angsang dan tirisan
  3. Fleksibilitas wadah yang berupa rantang sehingga mudah menata produk secara massal dalam beberapa perubahan kondisi tanpa harus berganti wadah
  4. Masih cukup estetik untuk digunakan sebagai wadah produk sejak dari pengolahan hingga penyajian
  5. Produk siap dikomersialisasi

Nama : Abdiya Syakuro
Alamat : Jl. Tejosari VII Gg. Masjid Shofiyah Jogoprajan rumah pertama RT 06 RW 04, Danukusuman, Serengan, Surakarta 57156
No. Telepon : 085601244806