BUDAYA KAIN WASTRA JUMPUTAN KHAS SOLO DALAM DESIGN TAS ETNIK

Penggunaan bahan baku kain wastra jumputan khas Solo yang kami aplikasikan ke design tas kami mempunyai latar belakang dan tujuan untuk melestarikan budaya kain wastra tersebut. Agar masyarakat tetap mengenal kain jumputan sebagai salah satu kain tradisional warisan dari leluhur kita yang wajib kita jaga dan kita lestarikan. Mengingat penggunaan kain jumputan yang masih terbatas pada fashion dan acara-acara tertentu, kami tergugah untuk mengangkatnya menjadi kain yang dikenal dan bisa dipakai untuk sehari-hari. Motif yang sudah ada kita kembangkan dengan menciptakan motif dan bahan baku berbeda tanpa mengurangi kekhasan dan kepakeman teknik menjumput pada kain. Awal kami membuat motif-motif baru, kedua kami menggunakan bahan yang berbeda yang kami sesuaikan dengan produk kami di tas. Penggunaan kain kanvas yang lebih tebal dari kain katun biasa menjadi tantangan buat kami untuk inovasi. Dan ternyata dicoba dipasarkan masyarakat sangat antusias menerima inovasi kami. Sehingga berdampak pada peningkatan omset, peningkatan kualitas produksi, kuantitas produksi, dan tenaga kerja. Harapan kami semoga inovasi ini bisa diterima masyarakat lebih luas tidak hanya dalam negeri tetapi juga luar negeri, dan kain tradisional jumputan bisa lebih dikenal. Produk UKM bisa meningkat dan bermanfaat untuk lingkungan sekitarnya.

Kata Jumputan sendiri diambil dari kata dasar jumput yang memiliki arti mengambil kain dengan cara dicomot sedikit demi sedikit dengan tangan untuk kemudian diikat agar bisa memberikan pola saat dicelupkan dalam pewarna. Teknik untuk membuat Batik Jumputan ini juga disebut dengan teknik jumputan.

Mengapa saya memilih kain jumputan sebagai inovasi design produk kami karena kain jumputan adalah salah satu warisan sejarah budaya kain di Solo yang wajib kita lestarikan dan kita kembangkan.

Hal yang mendorong saya untuk membawa kain jumputan didesign produk saya karena waktu itu dari pengrajin jumputan ada yang sharing karena penjualannya menurun, produksi juga menurun, dan SDM menjumput yang semakin sedikit. Trend pemakaian kain jumputan yang hanya sebatas untuk baju atau fashion menjadikan kain jumputan kurang luas untuk pemakaian produknya. Kesan kuno dan jadul dari kain jumputan di masyarakat kalah bersaing dengan elegannya motif batik yang lain seperti sogan, tenun, atau lurik.

Keunggulan inovasi : Keunggulan yang kami hasilkan dari inovasi ini adalah memberikan warna baru pada kain jumputan yang kami aplikasikan ke design produk tas dan dompet yang kami produksi. Dimana kain jumputan bisa dipakai di design tas yang bisa dipakai sehari-hari. Kesan unique, etnik, dan tradisionalnya kain jumputan menambah nilai lebih pada produk tas yang kami produksi

Nama : Rina Sulistyaningsih
Alamat : Jl. Imam Bonjol No. 52 Kampung Baru
No. Telepon : 08980888066