PENGOLAHAN TAHU ORGANIK DENGAN PEMANFAATAN PENGEMULSI BITTERN SEBAGAI UPAYA PENCIPTAAN INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU ZERO WASTE

Makanan organik merupakan makanan yang bebas dari zat kimia tambahan (Tung, 2012). Pasar untuk makanan organik telah berkembang pesat dalam beberapa waktu terakhir. Hal tersebut dikarenakan dari peningkatan tren peminatan masyarakat terhadap konsumsi makanan organik semakin meningkat (Martony, 2019). Saat ini masyarakat semakin sadar bahwa makanan organik akan lebih banyak memberikan manfaat dalam kesehatan tubuh apabila dikonsumsi, seperti peningkatan pemenuhan gizi dan penurunan risiko penyakit akibat konsumsi berlebihan terhadap makanan yang banyak mengandung zat kimia tambahan. Realisasi industri pengolahan tahu organik menggunakan pengemulsi Bittern merupakan salah satu upaya terhadap kreasi dan inovasi penciptaan jenis makanan organik baru. Bittern adalah limbah atau hasil samping yang diperoleh dari pengolahan garam di tambak rakyat yang berisi beberapa kandungan mineral seperti Magnesium (Mg), Natrium (Na), Kalsium (Ca) dan beberapa kandungan garam seperti MgCl2, CaCl2, MgSO4, dan NaCl (Yanuarita, 2017). Kandungan Magnesium pada Bittern menjadikan Bittern memiliki sifat koagulasi yang bisa digunakan untuk mengemulsi makanan maupun sebagai koagulan dalam pengelolaan limbah industri kertas. Oleh karena itu Bittern bisa dimanfaatkan sebagai pengemulsi untuk proses penggumpalan dalam pembentukan tahu. Kandungan NaCl pada Bittern juga menjadikan hasil olahan tahu terasa lebih gurih. Industri pengolahan tahu organik dengan pengemulsi Bittern ditujukan untuk menjadi industri pengolahan yang zero waste. Prinsip nol sampah atau disebut juga Zero Waste merupakan konsep pengelolaan sampah yang didasarkan pada kegiatan daur ulang (recycle) [Widiarti, 2012]. Dihasilkan dua jenis limbah dalam industri tahu organik yang berupa limbah padat dan limbah cair. Limbah padat dari industri tahu yaitu berupa ampas kedelai/tahu hasil penggilingan kedelai yang diambil sari kedelainya. Sedangkan limbah cairnya berasal dari berupa air dari proses perendaman 3 kedelai, pencucian alat industri, dan cairan hasil proses pencetakan tahu (Suhairin, 2020). Limbah padat yang berupa ampas tahu akan diolah menjadi kerupuk, dijual secara langsung kepada peternak, dan untuk pengembangan di masa mendatang akan dimanfaatkan sebagai pengolahan pelet pakan ternak. Limbah cairnya akan dilakukan pengelolaan dengan pembuatan saluran pembuangan dengan sanitasi yang baik dan langsung dibuang ke sungai yang mengalir dan upaya pengembangan di masa mendatang akan dilakukan pengolahan menjadi pupuk organik cair mengingat kandungan nitrogen yang tinggi pada kedelai cocok digunakan sebagai bahan dasar pupuk organik. Melalui industri pengolahan tahu organik dengan pengemulsi Bittern akan menjawab kebutuhan konsumsi makanan organik yang meningkat di masyarakat. Pengolahan industri tahunya sendiri menggunakan Bittern yang bisa membantu sedikit pemasaran Bittern dari petani garam Kabupaten Purworejo. Proses pemasakan tahu organik ini juga menggunakan salah satu bahan bakar berupa sekam padi yang diambil dari penggilingan padi lokal setempat. Pemanfaatan Bittern dan sekam padi bisa sedikit membantu upaya pelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha lokal. Beragam pengolahan dan pengelolaan limbah dari industri tahu diharapkan dapat mewujudkan industri yang menerapkan konsep zero waste. Pengolahan limbah dari industri tahu menjadi olahan lain juga menyerap beberapa tenaga kerja dari sekitar lokasi industri sehingga kesejahteraan dan pemberdayaan kualitas SDM masyarakat sebagai tenaga kerja ikut ditingkatkan. Hasil olahan dari beberapa realisasi industri tersebut akan dipasarkan dengan kualitas dan harga yang mampu bersaing dengan produk-produk sejenis lainnya di pasaran.

5. Keunggulan Hasil Karya ? Realisasi industri yang membutuhkan modal relatif murah. ? Pengolahan produk yang mudah melalui bantuan mesin-mesin pengolahan sehingga proses pengolahannya bisa efektif dan efisien. ? Memanfaatkan limbah (Bittern) dan sekam penggilingan padi dalam proses pengolahan tahu beserta pengolahan limbah tahu sehingga sedikit membantu proses pelestarian lingkungan. ? Produk yang dihasilkan bersifat organik sehingga memberikan kualitas tinggi dari rasa yang enak dengan harga jual yang bisa bersaing.

Nama : Banun Palupi
Alamat : Desa Sangubanyu RT 002 RW 001, Kec. Grabag, Kab. Purworejo, Jawa Tengah (54265)
No. Telepon : 082133414061