BETON BERPORI MATERIAL PENGURANG RISIKO BENCANA BANJIR DAN KEKERINGAN

Penggunaan beton konvensional sebagai lapisan penutup lahan (land covering) antara lain: paving stone, aspal, beton rabat, tembok penahan tanah dan lain sebagainya bersifat kedap air Permukaan yang kedap air berdampak saat terjadi hujan intensitas tinggi memungkinkan terjadinya limpasan permukaan. Volume limpasan permukaan yang besar akan memicu terjadinya banjir. Air hujan yang tidak dapat meresap ke dalam tanah, pada saat musim kemarau akan mengurangi ketersedian air di musim kemarau. Material beton yang mampu meresapkan air perlu dikembangkan. Beton porous yang dikenal sebagai beton berpori atau permeabel menjadi alternatif cara untuk meningkatkan resapan air hujan sehingga mengurangi limpasan permukaan. Beton porous mempunyai keuntungan dan kekurangan. Keuntungan beton porous sebagai lapis permukaan antara lain kemampuan menahan dan menampung air hujan, menahan partikel pencemar di aliran air, meresapkan air ke dalam tanah untuk imbuhan air tanah, permukaan beton porous tidak panas sehingga mengurangi efek panas bumi. Kekurangan beton porous adalah pemakaian terbatas konstruksi tertentu, mudah terpengaruh terhadap kandungan air dalam kontrol beton segar. Beton Porous mempunyai kuat tekan yang rendah berkisar antara 2,8 – 28 MPa. sehingga penggunaannya masih terbatas. Penggunaannya terbatas pada tempat parkir, tempat pejalan kaki (trotoar), jalur jogging, ruang terbuka hijau, ruang pameran terbuka, taman dan sebagainya. Kemampuan beton porous untuk meresapkan air menjadi bagian upaya pengurangan risiko bencana banjir dan kekeringan. Karakteristik kinerja beton porous perlu dikembangan dengan memanfaatkan penambahan bahan tambah abu batu. Penggunaan abu batu sebagai rekayasa material konstruksi khususnya beton melalui model kombinasi semen dan bahan tambah alami. Kombinasi semen dan bahan tambah berupa abu batuan vulkanik Gunung Merapi diharapkan meningkatkan kinerja beton porous. Abu batu adalah limbah yang berasal dari penggergajian kerajinan batu ataupun dapat juga berasal dari limbah usaha industri pemecah batu. Abu batu yang akan digunakan kali ini menggunakan limbah abu batu yang berasal dari penggergajian kerajinan batu Gunung Merapi, dimana limbah abu batu tersebut tergolong tidak beracun dan bentuknya butiran halus. Batu yang digunakan berasal dari batu vulkanik akibat dari letusan Gunung Merapi.

Hasil rancangan ini diharapkan dapat memberikan masukan yang signifikan bagi teknologi material beton. Pemanfaatan beton porous khususnya digunakan keperluan pengurangan risiko bencana banjir, kekeringan dan konservasi sumber daya air. Beton berpori menjadi alternatif pilihan material ramah lingkungan lapisan permukaan jalan lingkungan, halaman rumah, ruang terbuka dan tempat pejalan kaki.

Nama : Lathifah Desti Erlinawati
Alamat : Kedungpoh RT 01 Rw 03 Loano Purworejo
No. Telepon : 08311883954