Minyak Kopi Terapi Herbal di Masa Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 menjadi masalah dunia yang sangat berdampak pada semua sektor kehidupan, terutama kesehatan. Penyakit darah tinggi, diabetes mellitus dan pernyakit pernapasan menjadi komorbid Covid-19, sehingga sangat perlu untuk mengendalikan masalah ini. Kopi mengandung senyawa polifenol yang sangat berguna sebagai antioksidan kuat penangkal Covid-19. Minyak kopi menjadi salah satu solusi yang ditemukan sebagai upaya terapi herbal di masyarakat saat pandemi ini. Minyak kopi dihasilkan sebagai produk sampingan roasting biji kopi. Minyak kopi memiliki nilai ekonomi dan khasiat pada kesehatan. Minyak kopi sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi sediaan obat herbal. Temuan minyak kopi ini terjadi pada Bulan November 2020 di Gesing, Temanggung. Dari testimoni pra eksperimen para konsumen menyatakan terjadi pengurangan masalah pernapasan. Pada uji gula darah terjadi penurunan sebesar 112 mg/dl dan kolesterol sebesar 16 pada 20 orang responden. Minyak kopi berdampak pada peningkatan pendapatan pengrajin kopi sebesar 18% dan membuka peluang usaha baru, serta pengembangan jejaring komunitas pengrajin roasting kopi.

 

Kata kunci: Minyak kopi, Kolesterol, Gula Darah, Covid-19

Menurut Persatuan Dokter Paru Indonesia (2020) dalam Yuliana (2020), Covid-19 atau Corona Virus Disease 2019 merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona jenis baru (SARS-CoV-19) yang memakan banyak korban jiwa sejak awal tahun 2020. Paparan Covid-19 mengakibatkan seseorang bisa mengalami gejala atau tidak dalam rentang waktu 2 minggu. Infeksi ini lebih mudah terjadi pada kelompok rentan (lansia dan orang dengan komorbid). Manisfestasi klinis infeksi ini adalah demam, sesak nafas dan limfopenia. Diagnosis Covid-19 ditegakkan dengan pemeriksaan Real-Time Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT_PCR) (Dashraath et al., 2020).

Kesadaran masyarakat terhadap faktor risiko paparan Covid-19 berhubungan dengan perilaku untuk menghindari sumber penularan dan peningkatan imunitas tubuhnya (Sun et al. 2020). Meningkatkan daya tahan tubuh adalah salah satu solusi untuk menangkal Covid-19 secara natural sebelum ditemukan obatnya. Makanan sehat dan cairan yang cukup menjadi kunci penting untuk menjaga imunitas, dan mampu mengurangi sakit kronis dan infeksi (Chowdury et al., 2020). Antioksidan yang tinggi dapat menjadi alternatif untuk mencegah infeksi Covid-19, karena mampu menyeimbangkan, menonaktifkan dan menangkal radikal bebas dalam tubuh. Mengonsumsi kopi dapat membantu menurunkan risiko komorbid seperti diabetes, kanker, jantung, dan lain-lain yang meningkatkan risiko terinfeksi virus Corona (Pristina dkk., 2017).

Temanggung merupakan daerah pegunungan yang memiliki tanaman kopi sebagai andalan ekonomi dan komoditas lokal. Pemerintah daerah tengah melakukan promosi besar-besaran untuk eksplorasi kopi lokal. Tanaman kopi di Temanggung terdiri dari 2 jenis greenbean, yaitu robusta dan arabika (Fadjeri dkk., 2020). Kafein adalah zat yang terkandung dalam kopi. Selain kafein, kopi juga mengandung polifenol sebagai zat antioksidan. Mengonsumsi kopi sebanyak 1-3 cangkir per hari dapat menurunkan risiko kanker usus sebesar 25%, batu empedu 45%, sirosis hati 80%, parkinson 50-80%, dan serangan asma 25%. Secangkir kopi setara dengan penurunan risiko diabetes tipe 2 sebanyak 7% (Redaksi Helath Secret, 2012).

Minyak kopi merupakan produk sampingan dalam proses roasting kopi memiliki polifenol tinggi yang bermanfaat untuk kesehatan manusia. Minyak kopi ini telah dikonsumsi secara teratur oleh 100 orang. Testimoni para konsumen dalam pra eksperimen adalah minyak kopi memberikan pengaruh baik pada kesehatannya, antara lain menurunkan kolesterol darah, menstabilkan gula darah dan juga menurunkan gejala penyakit pernapasan. Bahan herbal polifenol dalam olahan minyak kopi ini tidak memiliki efek samping pada konsumen selama pemantauan 3 bulan terakhir. Bahan herbal ini ditawarkan sebagai salah satu solusi untuk menjaga kesehatan masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini, dengan fungsinya mengendalikan penyakit komorbidnya (diabetes mellitus, hipertensi, hiperkolesterol, dan asthma).

Bapak Subandri, seorang pengrajin roasting kopi telah memulai usahanya lebih dari 2 tahun di Gesing. Gesing merupakan daerah penghasil kopi yang sangat terkenal di Temanggung karena kualitas kopinya yang baik, bahkan pernah menjadi juara pada beberapa lomba nasional, bahkan internasional. Setiap hari para petani kopi sekitar maupun pengusaha kopi bubuk memerlukan bantuan roasting biji kopi di rumahnya. Beliau pada bulan November 2020 memodifikasi mesin roasting kopi, sehingga mampu memanfaatkan uap yang keluar menjadi tetesan minyak kopi yang berkhasiat pada kesehatan, yang menjadi temuan inovasi saat ini. Minyak kopi merupakan cairan berwarna coklat tua, jernih, tidak mengendap dan beraoma khas.

Pada awalnya minyak kopi dikenal dari mulut ke mulut di masyarakat, terutama di kalangan teman dan kerabat yang datang dan disuguhi minyak kopi dalam minuman yang dicampurkan dengan gula merah ataupun dinikmati secara original. Beberapa kerabat ini ada yang menderita kolesterol tinggi, gula darah tinggi dan asthma. Setelah beberapa kali mencoba minyak kopi mereka mengatakan tubuhnya merasakan nyaman, dan saat kontrol pemeriksaan rutin, hasil laboratorium kolesterol dan gula darah menunjukkan nilai normal. Fenomena ini berkembang menjadi ide inovasi minyak kopi sebagai terapi herbal, diharapkan mampu menjadi solusi untuk mengendalikan faktor komorbid Covid-19 di masa pandemi.

Minyak kopi yang ditemukan 6 bulan terakhir ini kemudian menjadi produk yang dicari oleh orang-orang yang terpapar informasi secara gethok tular (dari mulut ke mulut). Inventor sebagai praktisi kesehatan menangkap peluang ini sebagai upaya untuk membantu penanganan Covid-19 melalui pengendalian komorbid, dan diharapkan memberikan konstribusi pada daerah, sekaligus mengembangkan potensi lokal kopi Temanggung.

Temuan dan penelitian terdahulu meliputi olahan biji kopi, daun kopi, dan kulit pohon kopi sebagai ramuan minuman. Dari semua temuan dan penelitian tersebut belum ada yang membahas tentang minyak kopi sebagai produk yang didapatkan dari olahan lain kopi.

Keunggulan inovasi ini adalah pemanfaatan produk sampingan menjadi bernilai bagi kesehatan dan ekonomi. Minyak kopi adalah bahan herbal yang mampu digunakan sebagai minuman suplemen untuk menstabilkan kolesterol darah, gula darah dan menurunkan gejala batuk, sesak napas pada asthma yang merupakan komorbid Covid-19.

Data berikut merupakan gambaran hasil pra eksperimen sederhana pada beberapa konsumen sebelum dan sesudah memanfaatkan minyak kopi untuk meningkatkan kesehatannya. Total responden yang terlibat adalah 23 orang.

Tabel 1. Hasil Sebelum dan Sesudah Konsumsi Minyak Kopi

No.

Item pemeriksaan

Sebelum

Sesudah

Kesimpulan

1.

Masalah pernapasan (n=6)

Keluhan: sesak napas, batuk, tenggorokan gatal, suara hilang

Testimoni: batuk hilang, napas longgar, tenggorokan bersih, bisa bersuara kembali

100% (n=6) mengalami penurunan masalah pernapasan secara signifikan, namun 20% (1 pasien) masih tetap merasa sesak napas.

2.

Tekanan darah (n=6)

Rata-rata pengukuran TD=150/91 mmHg

Rata-rata pengukuran

TD=144/90 mmHg

-Terjadi penurunan pada sistole 6 mmHg dan diastole 1 mmHg

3.

Gula darah sewaktu (n=9)

Rata-rata pengukuran GDS=283 mg/dl

Rata-rata pengukuran GDS=171 mg/dl

-Terjadi penurunan rata-rata GDS=112 mg/dl

4.

Cholesterol (n=11)

Rata-rata pengukuran cholesterol=198

Rata-rata pengukuran cholesterol=182

- Terjadi penurunan rata-rata cholesterol=16

5.

Masalah persendian dan otot (n=6)

Keluhan: pegel, linu, gringgingen, nyeri dan kaku pada lutut/sulit ditekuk

Semua mengatakan ada penurunan masalah persendirian dan otot dan saraf

100% (n=6) menyampaikan minyak kopi memiliki pengaruh pada otot, tulang dan saraf

6.

Masalah pada mata komplikasi DM (n=1)

Keluhan: mata kabur

Mengatakan: “pandangan mata lebih jelas”

Pada 1 orang minyak kopi berkhasiat memperbaiki kemampuan melihat

Nama : Eka Ratnawati
Alamat : Puri Kencana, RT6/RW5, Manding, Temanggung
No. Telepon : 082136203549