PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK MENJADI PRODUK “FACIALWASH“

Jumlah timbunan sampah di Indonesia pada tahun 2021 adalah 23.003.764,86 ton. Dari jumlah timbunan tersebut, jumlah timbunan sampah terbesar adalah sampah organik dengan angka mencapai 60%. Salah satu cara pengolahan sampah organik yaitu dengan membuat eco-enzyme. Eco-enzyme mengandung asam asetat dan asam laktat serta bersifat antibakteri sehingga bisa digunakan untuk mengatasi jerawat dan masalah kulit lainnya. Berdasarkan manfaat eco-enzyme yang sangat bagus untuk kulit dan kelebihannya dalam mengatasi krisis lingkungan, maka saya tertarik untuk membuat facial wash herbal dari eco-enzym.

Metode penulisan karya tulis ini adalah hasil observasi dan eksperimen penulis serta tinjauan pustaka dari beberapa sumber yang relevan dengan tema yang diangkat dan permasalahan yang dibahas.

Keunggulan Inovasi Eco facial wash Halalia yaitu mampu merubah sesuatu yang awalnya tidak ada nilainya bahkan dibuang menjadi produk yang bernilai tinggi, bisa digunakan untuk mengatasi jerawat dan masalah kulit lainnya, ramah lingkungan, terbuat dari bahan-bahan natural dan alami, tidak mengandung merkuri, hidroquinon, SLS, alkohol, dan paraben., tidak menyebabkan ketergantungan, aman dipakai untuk kulit, aman dipakai dalam jangka panjang, aman dipakai untuk anak-anak, remaja, ibu hamil, dan ibu menyusui, limbah dari Eco facial wash Halalia tidak mencemari lingkungan, dan Eco facial wash Halalia bisa membantu perekonomian masyarakat dengan memberdayakan masyarakat mengolah limbah organiknya menjadi eco-enzyme.

Kata Kunci : Eco-enzyme, facial wash, Eco facial wash Halalia.

Berdasarkan data dari  Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah timbunan sampah di Indonesia pada tahun 2021 adalah 23.003.764,86 tondengan jumlah timbunan sampah harian sebesar 63.024,01 ton.

Salah satu cara pengolahan sampah organik yaitu dengan membuat eco-enzyme. Eco-enzyme adalah cairan alami serba guna yang merupakan hasil fermentasi dari gula, limbah organik berupa sisa buah dan sayuran, dan air dengan perbandingan 1:3:10. Lama pembuatan eco-enzyme adalah 3 bulan di wilayah tropis, dan 6 bulan di wilayah sub-tropis. Hasil akhirnya adalah cairan berwarna kecoklatan dengan aroma asam segar. Warna eco-enzyme bervariasi dari coklat muda hingga coklat tua, bergantung pada jenis sisa buah/sayuran dan jenis gula yang digunakan. Eco-enzyme memiliki manfaat yang sangat besar yaitu di bidang kesehatan, pertanian, untuk perbaikan air, udara dan tanah, untuk perawatan diri seperti pengganti pasta gigi, shampo, sabun mandi, sebagai toner dan campuran cream wajah, dan lain-lain. (Eco-enzyme Nusantara, 2021). Eco-enzyme juga memiliki sifat anti jamur, antii bakteri dan agen insektisida (Vama & Cherekar, 2020).

Dengan membuat eco-enzyme dan membuat produk olahan dari eco-enzyme, kita telah mengolah sebagian besar sampah kita dan mengurangi beban TPA. Produk yang kita gunakan di rumah sebagian besar mengandung bahan kimia sintetis yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Kemasan dari produk-produk tersebut juga mencemari lingkungan, karena hanya sebagian kecil yang didaur ulang. Di dunia, hanya < 9% kemasan plastik yang didaur ulang (Eco-enzyme Nusantara, 2021). Eco-enzyme adalah alternatif alami dari bahan kimia sintetis berbahaya di rumah. Dengan membuat eco-enzyme dan membuat produk olahan dari eco-enzyme, kita mengurangi produksi limbah kimia sintetis dan sampah plastik sisa kemasan produk rumah tangga pabrikan.

Eco-enzyme memiliki manfaat yang bagus untuk kulit. Berdasarkan data dari Eco-enzyme Nusantara tahun 2021, Eco-enzyme mampu melawan parasit dan kuman, mampu meredakan infeksi dan alergi, menyembuhkan gatal-gatal, luka bakar & luka gores, dan bermanfaat untuk kecantikan kulit. Pitera (jamur dalam eco-enzyme) juga dapat dimanfaatkaan sebagai masker wajah berkualitas tinggi. Dalam bidang farmasi, eco-enzyme dapat dimanfaatkan untuk mengobati luka busuk di kaki pada pasien yang telah menderita diabetes selama berpuluh-puluh tahun dan bisa digunakan sebagai obat jerawat (Dewi, 2017). Berdasarkan manfaat eco-enzyme yang sangat bagus untuk kulit dan kelebihannya dalam mengatasi krisis lingkungan, maka saya tertarik untuk membuat facial wash herbal dari eco-enzyme.

Produk facial wash yang beredar di pasaran banyak yang mengandung bahan-bahan kimia yang berdampak buruk jika dipakai dalam jangka panjang, membuat iritasi, tidak cocok untuk kulit sensitif, dan limbahnya dapat merusak lingkungan. Bahan-bahan tersebut antara lain SLS (Sodium Laureth Sulfat), alkohol, parfum, paraben, merkuri, dan hidroquinon. Eco facial wash Halalia terbuat dari bahan-bahan natural dan alami seperti olive oil, VCO (virgin coconut oil), palm oil, vitamin E, lemon essential oil, dan NaOH sehingga eco facial wash Halalia aman dipakai untuk kulit, aman dipakai dalam jangka panjang, aman dipakai untuk anak-anak, remaja, ibu hamil, dan ibu menyusui, serta dapat membantu mengatasi masalah kulit wajah seperti jerawat. Selain itu, limbah dari eco facial wash Halalia tidak merusak lingkungan bahkan, eco facial wash Halalia dapat membantu mengatasi krisis lingkungan karena salah satu bahan utamanya adalah limbah organik yang didaur ulang. Kemudian jika eco facial wash Halalia dikomersialkan dapat membantu masalah krisis ekonomi masyarakat.

Keunggulan inovasi Eco Facial Wash Halalia adalah sebagai berikut :
1.    Eco facial wash Halalia mampu merubah sesuatu yang awalnya tidak ada nilainya bahkan dibuang menjadi produk yang bernilai tinggi.
2.    Eco-enzyme mengandung asam asetat dan asam laktat serta bersifat antibakteri sehingga bisa digunakan untuk mengatasi jerawat dan masalah kulit lainnya.
3.    Eco facial wash Halalia sangat ramah lingkungan karena terbuat dari limbah organik yang difermentasi menjadi eco-enzyme. Dengan membuat eco-enzyme dan membuat produk olahan dari eco-enzyme, kita telah mengolah sebagian besar sampah kita dan mengurangi beban TPA. Produk yang kita gunakan di rumah sebagian besar mengandung bahan kimia sintetis yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Kemasan dari produk-produk tersebut juga mencemari lingkungan, karena hanya sebagian kecil yang didaur ulang. Di dunia, hanya < 9% kemasan plastik yang didaur ulang. Eco-enzyme adalah alternatif alami dari bahan kimia sintetis berbahaya di rumah. Dengan membuat eco-enzyme dan membuat produk olahan dari eco-enzyme, kita mengurangi produksi limbah kimia sintetis dan sampah plastik sisa kemasan produk rumah tangga pabrikan.
4.    Eco facial wash Halalia terbuat dari bahan-bahan natural dan alami sehingga aman dipakai untuk kulit, aman dipakai dalam jangka panjang, aman dipakai untuk anak-anak, remaja, ibu hamil, dan ibu menyusui.
5.    Eco facial wash Halalia tidak menyebabkan ketergantungan karena tidak mengandung merkuri dan hidroquinon.
6.    Eco facial wash Halalia tidak mengandung SLS, alkohol, dan paraben, yang memiliki efek samping negatif jika dipakai dalam jangka panjang.
7.    Limbah dari Eco facial wash Halalia tidak mencemari lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
8.    Eco facial wash Halalia dapat membantu perekonomian masyarakat kota Tegal dengan memberdayakan masyarakat mengolah limbah organiknya menjadi eco-enzyme kemudian menjual hasil eco-enzyme kepada brand Halalia.
 

Nama : Rizki khalalia
Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan, Gg. 25, No. 25 Rt 05/ Rw IV, Kel. Panggung, Kec. Tegal Timur, Kota Tegal
No. Telepon : 085601728577