Permintaan daging ayam boiler indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan mulai dari tahun 2016 permintaan daging ayam 1.628.307,00 Ton melonjak naik sampai pada 2020 permintaan ayam menjadi 3.495.090.53 Ton (sumber: www.bps.go.id)  dengan permintaan ayam semakin banyak membuat  Peternak mengalami kualahan dalam memproduksi ayam boiler khusunya, perternak banyak tidak mementingkan tingkat kesejahteraan ayam yang akan mengakibatkan kualitas hasil perternakanya mengalami kurang sehat dan tingkat kematian yang Tinggi. Oleh permasalahan diatas kami memberikan solusi dengan menciptakan alat Detectorable yang berfungsi untuk memonitor keadaan ayam di kandang dari mulai makanan, minuman, suhu lingkungan dan pergerakan ayam dengan adanya alat Detectorable yang sudah kami uji kepada mitra peternak ayam di daerah Kab.Demak dan  bisa menghasilkan ayam yang sehat dan kualitas yang baik dengan 30-35 hari panen dengan bobot 1,5-2kg.

          Banyaknya peternak di Indonesia khususnya di Kabupaten Demak dan Sekitarnya membuat peluang penerapan untuk penerapan alat Detectorable cukup besar permintaan di pasaran.

Keunggulan dari Detectorable adalah :

1. Produk menggunakan teknologi hardware sensor yang diberikan tambahan program machine learning dan Internet of Things (IoT), sehingga pemilik ternak dapat memantau hewan ternak di dalam kandang melalui smartphone dan monitor secara fleksibel.
2. Data yang didapatkan dari hardware untuk kebutuhan makanan dan minuman serta perilaku hewan ternak di dalam kandang secara real time dan otomatis sehingga meminimalisir adanya ayam yang stress di dalam kandang dan kebutuhan pakan ayam terjamin kebutuhannya.
3. Melalui Detectorable, peternak dapat mengetahui suhu dan kelembapan di dalam kandang secara real-time.

Produk kompetitor alat Detectorable adalah produk yang sama fungsinya seperti alat Detectorable tetapi setiap produk tetap memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Salah satu kelebihan dari produk kompetitor adalah dapat mendeteksi estimasi berat dari masing-masing ayam peternak di dalam kandang, sehingga peternak dapat memperkirakan kapan akan memanen ayam-ayam dikandang. Selain itu pada produk kompetitor dapat secara otomatis menyalakan blower pendingin pada jam 12.00-15.00 WIB, dan blower pemanas pada jam 20.00-06.00 WIB dan sistem otomatis pada pemberian makan setiap hari.

Sedangkan dari sisi kelemahan produk kompetitor adalah alatnya besar dan kurang praktis. Sistem data yang dihasilkan belum dapat dikontrol secara real time. Penggunakan blower pada alat kompetitor menggunakan tegangan AC sehingga ketika listrik PLN padam, blower akan mati.