"Ci Tang-Sang" (sabun cuci piring dari batang pisang)

“CI TANG-SANG”

(SABUN CUCI PIRING DARI BATANG PISANG)

 

Oleh

SHELLA AYU RAHMADANI

 

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 KUDUS

Jalan Babalan – Prawoto, Kalirejo, RT 02, RW 04, Undaan, Kudus, 59372

Telepon: (0291) 4257006 – Email: smk3.kds@gmail.com – website: www.smk3kudus.sch.id

 

ABSTRAKSI

Limbah batang pisang belum termanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Batang pisang ditebang dan dibiarkan membusuk, menimbulkan dampak kurang baik, mencemari dan mengurangi keindahan lingkungan. Batang pisang mengandung fitokimia yaitu saponin, flavonoid, dan tannin yang menghambat pertumbuhan bakteri. Penulis membuat sabun cuci piring dengan nama “Ci Tang-Sang. Penambahan saponin dari batang pisang sebagai surfaktan dalam sabun berfungsi untuk anti bakteri pada peralatan makanan dan penggunaan spons yang salah. Bahan alami lain yang penulis inovasikan yaitu penambahan daun sirih, daun kelor, dan pewarna alami daun suji, bunga bugenvil dan bunga telang, dengan pelarut limbah air AC. Hasil Uji Karakteristik “Ci Tang-Sang” menunjukkan pH 6-7, menolak pertumbuhan bakteri, dan uji stabilitas busa 10-15 cm. Terbukti “Ci Tang-Sang” dengan ekstrak saponin dari batang pisang dan bahan alami lainya memiliki kualitas yang baik dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Harga produk “Ci Tang-Sang” dijual sebesar Rp. 10.000 per 450 ml.

 

Kata Kunci: "Ci Tang-Sang", Sabun Cuci Piring, Anti Bakteri, Limbah Batang Pisang

        Sabun cuci piring merupakan salah satu kebutuhan dalam rumah tangga yang berfungsi sebagai penghilang kotoran dan lemak pada peralatan makan dan masak. Sabun dapat menghilangkan kotoran dan minyak karena struktur kimia sabun terdiri dari bagian yang bersifat hidrofil pada rantai ionnya, dan bersifat hidrofobik pada rantai karbonnya. Dalam menghilangkan kotoran dan minyak, bagian yang bersifat hidrofobik pada sabun akan larut dalam minyak dan mengepung kotoran minyak, sedangkan bagian hidrofilik akan terlepas dari permukaan yang dibersihkan dan terdispersi dalam air sehingga dapat dicuci (Djatmiko dan Widjaja, 1984). Sabun cuci piring sebagai salah satu pembersih memiliki banyak bentuk, jenis, warna wewangian dan manfaat yang ditawarkan. Sabun cuci piring ini merupakan produk kemasan yang terbuat dari bahan-bahan kimia. Akan sangat berbahaya jika pemakaian dalam jangka panjang bagi lingkungan.

        Indonesia adalah negara terbesar ke-3 sebagai produsen pisang terbesar di Dunia. Pada tahun 2018, produksinya mencapai 7,1 juta ton. Wilyah penanaman pisang terbesar di Indonesia yakni Jawa timur, Jawa Barat dan lampung. Pisang raja, ambon, mas, kepok, cavendish, nangka, dan tanduk adalah beberapa jenis pisang populer di Indonesia dan banyak di tanam di negara ini.

        Masalah yang dialami yaitu masalah limbah terutama masalah limbah batang pisang. Limbah batang pisang dihasilkan karena tumbuhan ini hanya dapat berbuah satu kali, akibatnya banyak limbah batang pisang. Limbah batang pisang belum termanfaatkan dengan baik, Masyarakat belum memanfaatkan limbah batang pisang yang sudah dipanen. Batang pisang yang sudah dipanen ditebang dan dibiarkan begitu saja sampai membusuk. Menimbulkan dampak yang kurang baik terhadap lingkungan. Pemandangan yang tidak sehat, mencemari dan mengurangi keindahan lingkungan.

        Batang dan akar pisang diketahui mengandung beberapa jenis fitokimia yaitu saponin, flavonoid, dan tannin yang berfungsi sebagai antibiotik, mempercepat pertumbuhan sel-sel baru, merangsang pembentukan fibroblast, menghambat pertumbuhan bakteri, dan juga bersifat antifungal. Penelitian Azizah (2016), batang pisang ambon (Musa paradisiaca .L) mengandung beberapa jenis zat aktif yaitu saponin, flavonoid dan tannin yang memiliki efek anti bakteri. Cannell (1998) bahwa senyawa saponin akan membentuk senyawa kompleks dengan membran sel melalui ikatan hidrogen, sehingga dapat menghancurkan sifat permeabilitas dinding sel dan akhirnya dapat menimbulkan kematian sel. Prasetyo, (2008) menyatakan bahwa saponin merupakan senyawa metabolik sekunder yang berfungsi sebagai antiseptic sehingga memiliki kemampuan anti bakteri. Zat anti bakteri ini akan mengahalangi pembentukan dan pengangkutan masing-masing komponen kedinding sel yang mengakibatkan lemahnya struktur disertai dengan penghilangan dinding sel dan pelepasan isi sel yang akhirnya akan mematikan maupun menghambat pertumbuhan sel bakteri tersebut.

        Berdasarkan latar belakang tersebut diatas penulis membuat sabun cuci piring dengan nama Ci Tang-Sang (sabun cuci piring dari batang pisang). Penambahan saponin dari batang pisang sebagai surfaktan dalam sabun berfungsi sebagai anti bakteri. Diharapkan menjadi solusi dalam mengatasi bakteri yang ada pada peralatan makan dan penggunaan spons yang salah. Saponin membentuk larutan koloidal dalam air dan membentuk busa yang mantap jika dikocok dan tidak hilang dengan penambahan asam. Saponin mempunyai massa dan molekul besar dan sifatnya seperti sabun. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan yang kuat dan menimbulkan busa bila dikocok dengan air. Saponin bekerja sebagai anti jamur dengan cara menurunkan tegangan permukaan membran sterol dari dinding sel candida albicans, sehingga permeabilitas meningkat. Permeabilitas yang meningkat mengakibatkan cairan intraseluler yang lebih pekat tertarik keluar sehingga candida albicans mengalami kematian.

        Bahan alami lain yang penulis inovasikan yaitu daun sirih, daun kelor, lemon, daun suji, bunga bugenvil dan bunga telang. Air limbah AC sebagai aquades kami manfaatkan sebagai pelarut karena lebih murni dari pada air biasa. Penambahan bahan alami ini untuk mengurangi penggunaan bahan kimia pada produk sabun cair cuci piring. Dimana penggunaan yang berlangsung terus menerus dapat mencemari dan membahayakan lingkungan. Daun Sirih sebagai disinfektan alami tentu jauh lebih baik dan aman di banding menggunakan bahan kimia keras untuk membunuh kuman di piring maupun spons kotor. Moringa daun kelor untuk mengikat logam berat dan anti bakteri alami yang menempel pada piring. Pemanfaatan daun suji untuk pewarna alami, bunga bugenvil untuk warna merah muda, dan bunga telang untuk warna ungu kebiruan.

  1. Inovasi pengolahan limbah bahan pisang
  2. Mengurangi limbah batang pisang untuk pemanfaatan menjadi sabun cair cuci piring
  3. Ci Tang-Sang sebagai pembersih peralatan makan plus anti bakteri dan kuman
  4. Mengurangi penggunaan bahan kimia pada produk sabun cuci piring

Nama : Shella Ayu Rahmadani
Alamat : JL. BABALAN-PRAWOTO KALIREJO UNDAAN KUDUS, 59372
No. Telepon : (0291) 4257006