PEMANFAATAN KULIT TANAMAN LIDAH BUAYA SEBAGAI OBAT HERBAL ALTERNATIF DALAM BENTUK TEH CELUP KULIT LIDAH BUAYA “KULIYA”, MASKER KULIYA SERTA NATA DE ALOE VERA

ABSTRAK

 

Tanaman lidah buaya yang dimanfaatkan adalah daging buah serta kulitnya. Budidaya tanaman lidah buaya masih sangat jarang dikembangkan di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Kita sebagai anak bangsa ingin memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat sekitar tentang manfaat tanaman lidah buaya yang mana dapat  kita jadikan obat herbal dan juga minuman dengan cara  yang mudah serta harga terjangkau sehingga selain kita dapatkan manfaat kesehatan juga dapat kita jadikan sebagai salah satu komoditas ekonomi di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Oleh karena itu, kami mencoba melakukan pemanfaatan tanaman lidah buaya dengan cara mengolahnya sebagai produk kesehatan antara lain Kulit Lidah Buaya menjadi menjadi Teh Herbal dalam bentuk Teh Celup Kulit Lidah Buaya “Kuliya” serta daging buahnya dapat dijadikan sebagai Minuman Nata de Aloe Vera yang rasanya enak dan segar.

 

Materi yang digunakan dalam pemanfaatan kulit lidah buaya menjadi teh celup meliputi tanaman lidah buaya segar, oven listrik, blender, ayakan. Metode yang digunakan yaitu studi pustaka dan praktikum skala laboratorium.

 

Hasil dari penelitian dapat dijadikan sebagai obat herbal alternatif berupa Teh Celup Lidah Buaya “Kuliya” yang bermanfaat untuk memelihara kesehatan kita dengan harga yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Teh Celup Lidah Buaya “Kuliya” dapat dijadikan sebagai bentuk wirausaha yang dapat dijadikan solusi untuk menyongsong era revolusi indutri 4.0 sehingga dengan menciptakan sebuah lapangan kerja baru dapat menjadikan komoditas ekonomi di masyarakat khususnya di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Hasil survei menunjukkan adanya pengaruh setelah mengkonsumsi Teh Celup Kulit Lidah Buaya “Kuliya” memberikan dampak yang baik terhadap pasien yang memiliki penyakit gula darah. Hasil samping proses pembuatan Teh Celup Kulit Lidah Buaya “Kuliya” dapat dijadikan bentuk produk Nata de Aloevera yang bermanfaat pula untuk kesehatan dan dapat dijadikan bentuk produk Masker Aloevera yang bermanfaat untuk kesehatan kulit yang disukai oleh para wanita.

 

Kata Kunci : Kulit Lidah Buaya, Obat Herbal, Teh Celup

Era revolusi industri jilid 4 atau era 4.0

Saat ini perkembangan teknologi bergerak sangat cepat sehingga berbagai inovasi baru datang silih berganti tanpa membutuhkan jeda waktu yang terlalu lama. Baru saja muncul yang baru, sudah muncul sesuatu yang lebih baru.

Sekilas, perkembangan teknologi yang terjadi nampak baik, bahkan seperti memanjakan kehidupan manusia. Kehadiran berbagai teknologi tersebut secara pasti sedang, telah dan akan terus merevolusi kebiasaan-kebiasaan lama manusia dan menggantinya dengan kebiasaan-kebiasaan yang baru.

Kini, orang bisa berbelanja tanpa harus pergi ke pasar, rapat tanpa harus hadir dalam satu ruangan, melakukan transaksi keuangan tanpa harus pergi ke bank, kuliah tanpa harus hadir ke kampus, memesan makanan tanpa harus keluar rumah, bekerja tanpa harus punya tempat kerja.

Kita sedang dihadapkan pada sebuah era baru, yaitu era dimana peranan teknologi informasi menjadi sangat dominan dan sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Semua hal dalam kehidupan kita saat ini seolah “dipaksa” untuk selalu terkoneksi dengan perangkat teknologi dan internet. Sebuah era yang oleh para pakar disebut sebagai era revolusi industri jilid 4 atau era 4.0.

Namun kita lupa akan sesuatu yang terpenting dalam kehidupan ini yaitu kesehatan. Untuk itu, melalui karya tulis ilmiah ini kami akan mengangkat tanaman di sekitar kita untuk dijadikan sebagai obat herbal alternatif guna menunjang kesehatan kita. Dengan kesehatan yang kita miliki, kita dapat melakukan kreatifitas dan inovasi baik dalam berbagai bidang sehingga kita sebagai masyarakat Indonesia harus siap menghadapi adanya perubahan teknologi.

Masyarakat Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri

Masa Pandemi Covid-19 yang terjadi sangat mempengaruhi perkembangan perekonomian di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.

Tanah di Kabupaten Wonogiri terdiri dari 6 (enam) jenis tanah utama, yaitu mediteran, alluvial, grumusol, latosol, regosol, dan andosol. Karakteristik jenis tanah yang dimiliki di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri adalah latosol coklat kemerahan, (Laporan Akhir RPIJM Bidang Cipta Karya Tahun 2016 Kabupaten Wonogiri).  Tanah yang cocok untuk Budidaya Tanaman Lidah Buaya.

Tradisi Turun Temurun

Menurut Indrakarona Ketaren, Ketua Gastronomi Indonesia, masyarakat Indonesia sudah menjadikan minum teh sebagai sebuah tradisi turun menurun.

Tradisi minum teh ini awalnya hanya dimiliki kalangan bangsawan, tapi kemudian sudah menjadi kebiasaan masyarakat luas. Teh pertama kali dikenal pada tahun 1686, yakni ketika warga kebangsaan Belanda, Dr. Andreas Cleyer membawa tanaman tersebut ke Indonesia sebagai tanaman hias.

Pada tahun 1782 Pemerintah Belanda mulai membudidayakan tanaman teh utamanya di Pulau Jawa dengan mendatangkan biji-biji teh dari Tiongkok. Semenjak itu, dimulailah kebiasaan untuk minum teh di negeri ini, terutama di Jawa.

Tanaman lidah buaya merupakan jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar alami dan sekaligus menyehatkan. Bagian tanaman lidah buaya yang dapat dimanfaatkan adalah daging buah lidah buaya (gel lidah buaya) serta kulitnya.

Budidaya tanaman lidah buaya masih sangat jarang dikembangkan di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Maka dari itu melalui penelitian ini, kita sebagai anak bangsa ingin memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat sekitar tentang manfaat tanaman yang ada di sekitar kita.

Tanaman yang ada di sekitar kita dapat  kita jadikan obat herbal dan juga minuman dengan cara  yang mudah serta harga terjangkau sehingga selain kita dapatkan manfaat kesehatan juga dapat kita jadikan sebagai salah satu komoditas ekonomi di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.

Tanaman lidah buaya sampai saat ini belum termanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu, kami mencoba melakukan pemanfaatan tanaman lidah buaya dengan cara mengolahnya sebagai produk kesehatan antara lain Kulit Lidah Buaya menjadi menjadi Teh Herbal dalam bentuk Teh Celup Kulit Lidah Buaya “Kuliya” serta daging buahnya dapat dijadikan sebagai Minuman Nata de Aloe Vera yang rasanya enak dan segar.

Bahwa tanaman lidah buaya dapat kami manfaatkan dalam 3 bentuk produk sekaligus antara lain :

  1. Teh Celup Kulit Lidah Buaya (Kuliya)
  2. Nata de aloe vera
  3. Masker Kulit Lidah Buaya (Kuliya)
  • Teh Celup Lidah Buaya “Kuliya” dapat dijadikan sebagai bentuk wirausaha yang dapat dijadikan solusi untuk menyongsong era revolusi indutri 4.0 yang mana jumlah tenaga kerja akan digantikan dengan teknologi mesin robotika yang canggih sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang dengan menciptakan sebuah lapangan kerja baru sehingga menjadikan komoditas ekonomi di masyarakat khususnya di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.
  • Hasil survey menunjukkan adanya pengaruh setelah mengkonsumsi Teh Celup Kulit Lidah Buaya “Kuliya” memberikan dampak yang baik terhadap pasien yang memiliki penyakit gula darah.
  • Hasil samping proses pembuatan Teh Celup Kulit Lidah Buaya “Kuliya” dapat dijadikan bentuk produk Nata de Aloevera yang bermanfaat pula untuk kesehatan.
  • Hasil samping proses pembuatan Teh Celup Kulit Lidah Buaya “Kuliya” dapat dijadikan bentuk produk Masker Aloevera yang bermanfaat untuk kesehatan kulit yang disukai oleh para wanita.

 

Nama : DWI MARYANTI, S.Pd.
Alamat : Jl. Raya Wonogiri-Ngadirojo Km.8. Randusari, Ngadirojo Kidul, Ngadirojo, Wonogiri
No. Telepon : 081329222451