Budidaya Cacing Lumbricus Rubellus Modern

Pandemi Covid-19 berdampak besar pada semua sektor kehidupan manusia, termasuk sektor ekonomi. Banyak karyawan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan para wirausahawan, baik kecil sedang maupun besar gulung tikar karena kondisi pandemi. Uang pesangon PHK tidak cukup mampu dipertahankan untuk memulai usaha baru, serta modal usaha yang habis untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Hal ini yang sangat dirasakan oleh hampir semua lapisan masyarakat. Namun, masyarakat tidak boleh terpuruk terlalu lama dalam kondisi ini, harus segera bangkit dengan sisa-sisa kekuatan dan potensi yang dimiliki untuk berwirausaha pada suatu fokus yang menguntungkan dan minimal risiko.

Cacing Lumbricus Rubellus (LR) merupakan cacing tanah yang mudah hidup, dan produktif dibandingkan dengan jenis cacing lainnya. Selain itu, dari hasil penelitian LR memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis cacing lainnya, yakni kadar protein yang tinggi (64-76%) yang lebih tinggi dibandingkan dengan protein dari tepung ikan. Proses budidaya dan perawatan LR pun cenderung hemat energi, hemat pakan, dan yang pasti bisa dilakukan dengan memanfaatkan space ruangan atau lahan di sekitar rumah. Dengan tidak terlalu banyak risiko usaha yang dihadapi, dan dengan perawatan yang mudah inilah yang menjadi daya tarik untuk inovasi budidaya cacing LR dengan ultra media, yang merupakan inovasi ternak cacing modern.

Keunggulan budidaya cacing LR ini antara lain pembuatan kandang/kolam yang fleksibel dengan memanfaatkan lahan yang dimiliki, dan bisa dilakukan modifikasi; media yang digunakan adalah ultra media yang sangat cocok untuk pembudidayaan cacing LR; bibit/benih yang ditebar bersama dengan habitatnya yang akan mempercepat proses perkembangbiakan sehingga akan meningkatkan produksi; SOP perawatan yang sederhana dan tidak memerlukan banyak energi; skema usaha yang menarik yang bisa dipilih para peternak, tergantung pada fokus usahanya masing-masing; serta manajemen usaha dengan jejaring kelompok usaha ternak cacing yang sangat mendukung iklim dan inkubator bisnis yang unik dan menjanjikan ini.

Prospek bisnis yang menjanjikan dalam budidaya LR ini adalah sebagai bahan baku jamu dan kosmetik, yang dalam satu tahun ini untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, dan jangka panjang adalah untuk ekspor kebutuhan bahan pengobatan tradisional di manca negara (Asia bahkan Eropa).

Pandemi Covid-19 membawa dampak pada semua sektor, termasuk ekonomi. Pada masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan sangat merasakan akibatnya pada penurunan pendapatan ekonomi. Banyak orang mengalami penurunan kemampuan ekonomi, modal habis untuk kebutuhan sehari-hari dan sulit untuk menentukan dan memulai usaha baru dalam situasi yang serba tidak pasti (PH, Suwoso, Febrianto et al., 2020). Hal ini kemudian membawa kesulitan pada pemenuhan kebutuhan lainnya dalam rumah tangga. Masyarakat harus segera bangkit dari keterpurukan ini, dengan menemukan peluang usaha yang minimal modal dan risiko.

Lumbricus Rubellus (LR) merupakan kelompok cacing Epigaesis yang aktif di permukaan, warnanya gelap. Kotorannya tidak tampak jelas dan tidak membuat lubang saat mengeluarkan kotoran. Cacing ini memakan serasah di permukaan tanah dan tidak mencerna tanah. Dari segi produktivitasnya, LR lebih unggul daripada jenis cacing lainnya. Dalam setahun, seekor cacing LR dapat menghasilkan sebanyak 106 kokon, yang setiap kokon menghasilkan 1-4 anak cacing, sementara lainnya hanya berkisar 20-40 kokon. Kokon akan menetas sekitar 14-21 hari setelah terlepas dari tubuh LR, dengan suhu ideal 6 – 16?C (Palungkun, 2010). Masa produktif optimal cacing LR mulai umur 2 hingga 10 bulan, ditandai dengan adanya klitelium. Selain kandungan proteinnya yang tinggi, kelebihan lain LR adalah kadar lemak yang cukup rendah (7-10%), 0,55% kalsium, 1% fosfor dan 1,08% serat kasar (Maulida, 2015).

Budidaya cacing yang merupakan usaha ternak yang anti mainstream sebenarnya sudah ada sejak lama di beberapa tempat di Indonesia, baik produksinya sebagai pakan ternak, maupun untuk bahan jamu dan sejenisnya. Namun demikian, angka kegagalan dalam menjalankan usaha ini juga tidak sedikit. Kegagalan terjadi dikarenakan kesalahan dalam perawatan, maupun karena hama yang menyerang.

Budidaya cacing Lumbricus Rubellus (LR) dengan Ultra Media ini menjadi inovasi sekaligus solusi dalam budidaya cacing, untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan hasil produksi panen cacing segar. Inovasi yang ditawarkan dalam budidaya ini adalah penggunaan ultra media, serta manajemen bisnis berbasis kelompok usaha ternak cacing. Di Temanggung, jaringan budidaya ternak cacing LR ini dimulai pada tahun 2020 dimana saat pandemi Covid-19 terjadi, yang memunculkan ide usaha unik, dengan risiko dan modal yang minimal.

Berdasarkan hasil penelitian, 200 bibit cacing tanah dapat menghasilkan 4.500 ekor LR dalam waktu 1,5 bulan. Prosesnya hanya dengan melakukan perawatan memberi makan, menjaga kegemburan dan menjaga kelembaban media. Oleh karena itu, beternak LR adalah hal yang mudah dan menguntungkan.

 

Keunggulan yang ditawarkan dan perbedaan temuan dari usaha sejenis yang sudah berjalan sebelumnya akan dijelaskan dalam tabel 2.

Tabel 2. Keunggulan dan Perbedaan Budidaya Cacing LR

Item pembanding

Budidaya cacing lain

Budidaya cacing LR

Fisik kolam/kandang

Menggunakan kotak yang terbuat dari papan/kayu yang kemudian diletakkan pada rak dari kayu/bambu. Dasar kotak menggunakan plastik atau karung bekas.

  1. Dasar kolam/kandang menggunakan bahan semen dicampur pasir dan air, sehingga memungkinkan peresapan air terjadi dengan baik.
  2. Fleksibel bisa langsung dibuat di lantai/tanah maupun dengan model rak.
  3. Terdapat ketentuan luasan 16-20 m2 untuk 1 paket benih cacing LR.

Media

  1. Media yang digunakan adalah sisa penggergajian/tanah/sisa log jamur.
  2. Setiap 2 minggu sekali media harus diganti dengan media yang baru.
  1. Menggunakan ultra media yang merupakan perpaduan antara tanah dan ramuan rahasia.
  2. Media bisa efektif digunakan dalam jangka 10 bulan.
  3. Media tidak menimbulkan bau menyengat dan tidak mengundang lalat

Bibit/benih

  1. Bibit/benih yang ditebar 100% merupakan cacing dewasa, hasil panen dari peternak
  2. Pembelian benih bisa eceran (per Kg) berdasarkan kebutuhan
  1. Bibit/benih yang ditebar sekaligus dengan habitat medianya, sehingga didalamnya ada cacing dengan berbagai siklus hidupnya secara lengkap (telur, anak cacing, cacing remaja, cacing dewasa). Hal ini menjadikan perkembangbiakan menjadi lebih cepat dan terjadi keberlangsungan, tidak ada jeda waktu dalam siklus hidup cacingnya.
  2. Satuan pembelian bibit adalah “paket” yang mana terdiri dari 100 Kg cacing dan media (habitat).

Standar operasional prosedur perawatan

Memberikan makan dengan semua jenis sisa sayur/buah/makanan basi apapun

  1. Makanan utama adalah ampas tahu, ataupun fermentasi dari sayur dan buah yang tidak dikonsumsi.
  2. Diberikan suplemen makanan berupa tepung ikan untuk meningkatkan potensi bertelur cacing.
  3. Proses penggemburan dan cek kelembaban
  4. Sortir/pemilahan jenis cacing LR

Skema usaha

Peternak menjual cacing segar

  1. Panen cacing segar
  2. Panen benih/bibit
  3. Produksi tepung cacing
  4. Produksi cacing kering
  5. Penjualan kascing

Manajemen keberlangsungan usaha

Peternak memelihara secara alami, ukuran keberhasilan tidak terpantau secara kualitatif

  1. Adanya supervisi dan pendampingan pada masa awal tebar benih sampai dengan masa panen.
  2. Adanya pelatihan pada peternak baru, dari pemeliharaan, pengolahan produk pasca panen, sampai dengan marketting.
  3. Adanya wadah komunikasi dan koordinasi untuk pengembangan usaha secara bersama.
  4. Adanya monitoring dan evaluasi kualitas produk yang dihasilkan.
  5. Adanya uji laboratorium produksi tepung cacing, untuk keperluan bahan baku jamu dan kosmetik.
  6. Adanya hierarki pemasaran sampai dengan penjualan ke PT besar yang berlangsung selama ini.

Nama : Eka Ratnawati
Alamat : Puri Kencana, RT.6/RW.5, Manding, Temanggung
No. Telepon : 082136203549