TATAP LENTERA (TONGKAT PENUNTUN ADAPTIF DISABILITAS SENSORIK MATA/NETRA)

Inovasi Tongkat Penuntun Adaptif Disabilitas Sensorik Mata/Netra (TATAP LENTERA) dibuat berdasarkan kerentanan penyandang disabilitas netra di ruang publik, cidera, kehilangan orientasi/arah, keterbatasan mobilitas, serta kesulitan mendapatkan pertolongan pada situasi bencana. Inovasi bertujuan sebagai alat bantu meminimalisir resiko cidera dan kecelakaan karena kondisi fasilitas publik tidak ramah disabilitas serta kesiapsiagaan bencana. TATAP LENTERA sebagai sarana aksesibilitas, orientasi mobilitas dan kesiapsiagaan bagi disabilitas netra merupakan inovasi pelayanan publik responsif gender dengan pendekatan hak asasi manusia berupa pemenuhan aksesibilitas hak dasar. Inovasi ditandai adanya berbagai macam sensor, panic button GPS dan terstandar DAISY (Digital Accesible Information System).. Aspek kontinyuitas inovasi sangat tinggi mengingat jumlah penduduk disabilitas netra di Indonesia mencapai 3,5 juta jiwa.

Pengembangan inovasi melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam tahapan formulasi, ujicoba, implementasi maupun evaluasi, seperti Himpenindo, , UMKM, Pusat Inkubasi Disabilitas Kabupaten Temanggung, Pertuni, BPBD, Kantor Damkar, desainer profesional, CSR serta media. Kemanfaatan inovasi telah diuji menggunakan tiga kriteria, kelayakan sosial, ekonomi dan lingkungan. Hasil evaluasi menunjukkan kinerja inovasi sangat baik serta kemanfaatan langsung pada penyandang disabilitas netra. Tingkat kemandirian dan kepercayaan diri disabilitas netra di ruang publik meningkat menjadi 70%. Tingkat cidera dan kecelakaan menurun 20% serta kesiapsiagaan penanganan bencana dan kedaruratan bagi penyandang disabilitas netra meningkat lebih dari 60% serta kemampuan dibidang ekonomi meningkat sebanyak 85%.

Pembelajaran inovasi berdasarkan hasil evaluasi menunjukkan inovasi mampu mengembalikan kepercayaan diri penyandang disabilitas sensorik netra dalam kehidupan sosialnya, cakupan area mobilitas lebih luas, meminimalisir resiko cidera, kesiapsiagaan terhadap bencana serta mendorong penyediaan fasilitas publik ramah disabilitas.  Selain itu, dalam segi bisnis, inovasi Tongkat Penuntun Adaptif dapat menyerap 320 tenaga kerja dan mampu menghasilkan omset sebesar Rp. 18.600.000 (delapan belas miliar enam ratus juta rupiah).

Data Kementerian Kesehatan dan BPS 2019 terdapat 3.750.000 disabilitas netra atau sekitar 1,5% dari penduduk Indonesia, di Jawa Tengah sendiri data DTKS tahun 2019 terdapat 15.636 orang disabilitas netra. Mereka mengalami kesulitan aksesibilitas di ruang publik, rentan cidera, terjatuh atau menabrak tiang, tersesat karena kehilangan orientasi/arah, kebingungan/kesulitan dalam melakukan aktivitas.Hal tersebut dialami pula pada situasi kegawatdaruratan dan bencana.Data 2019 menunjukkan tingkat cidera dan kecelakaan yang dialami 1.781 ringan, 2.050 sedang dan 6 berat. Pada aspek bencana, data BPBD Provinsi Jawa Tengah tahun 2020 secara keseluruhan 2,4 juta orang penyandang disabilitas terdampak bencana (termasuk Covid-19) dan kesulitan mengakses pertolongan. Permasalahan tersebut mendorong Tim menghasilkan inovasi menjawab kebutuhan penyandang disabilitas sensorik netra.

Ide inovasi TATAP LENTERA diawali bulan Oktober 2020, inovasi ini lahir dari keterbatasan indera penglihatan yang dialami disabilitas sensorik netra, sehingga membutuhkan alat bantu penunjang keberfungsian indera tersebut. TATAP LENTERA adalah Alat Bantu Orientasi Mobilitas Guna Mandiri Menghadapi Bencana Dan Meningkatkan Ability,bertujuan:

  1. Alat bantu untuk meminimalisir resiko kecelakaan/cidera akibat kondisi fasilitas publik yang tidak ramah disabilitas;
  2. Alat bantu dalam kondisi kegawatdaruratan maupun kesiapsiagaan bencana, baik bencana alam maupun non alam.

Sedangkan dari sisi bisnis, Tongkat Penuntun Adaptif Disabilitas Sensorik Netra mampu menyerap tenaga kerja sejumlah 320 orang penyandang disabilitas/Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial dan menghasilkan omset Rp. 18.600.000.000

Inovasi TATAP LENTERA adalah sarana aksesibilitas, mobilitas dan kesiapsiagaan bencana bagi disabilitas netra. Hal tersebut ditandai dengan beberapa sensor yang disematkan pada tongkat. Proximity sensor untuk mengidentifikasi benda didepan pengguna, lampu led untuk berjalan di malam hari, water sensor pada tongkat tanda peringatan ketika menyentuh kondisi jalan berair, panic button ketika menghadapi kegawatdaruratan dan bencana serta Bluetooth GPS untuk menunjukkan keberadaan pengguna selain itu disematkan sensor gas, dan sensor api. Inovasi tersebut diharapkan mampu mencegah penyandang disabilitas netra cidera, kecelakaan dan terdampak kebakaran, gas beracun maupun bencana.

Inovasi ini dalam aplikasinya telah membawa manfaat besar. Fungsi-fungsi yang dikembangkan dalam TATAP LENTERA selain mempermudah orientasi mobilitas, aktivitas keseharian serta pemanfaatan akses fasilitas publik bagi penyandang disabilitas sensorik netra, juga akses pertolongan segera dalam situasi darurat. Kemanfaatan inovasi telah dirasakan para penggunanya, baik pada lingkup balai/loka, anggota Pertuni maupun perorangan, kurang lebih 6.200 orang pengguna TATAP LENTERA tersebut.

Inovasi ini juga berfungsi edukatif, langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat disekitar melalui kepekaan atas keberadaan mereka, identifikasi dan pengutamaan akses bagi penyandang disabilitas pada situasi apapun. Keberadaan inovasi ini telah pula meningkatkan keberhasilan dalam penanganan masalah penyandang disabilitas netra pada mobilitas, aksesibilitas pelayanan publik serta aksesibilitas kegawatdaruratan dan bencana.

 

Kegiatan Orientasi Mobilitas Penerima Manfaat

 

No

Kegiatan

Tingkat Kepedulian

Keterangan

Tinggi

Sedang

Rendah

1.

Menyeberang jalan

 

V

 

 

2.

Mencari/memberhentikan bus pada halte dan terminal

 

V

 

 

3.

Transaksi pada toko atau minimarket

 

 

V

 

4.

Antrian Pembayaran pada kasir

 

 

V

 

5.

Pemilihan/pencarian barang pada minimarket

 

 

V

 

6.

Antrian pada Bank

 

V

 

 

7.

Prioritas jalan pada pelican cross

 

V

 

 

8.

Antrian pada Klinik Kesehatan atau pada Rumah Sakit

 

V

 

 

Sumber : Hasil wawancara dengan Penerima Manfaat

 

 

Jenis Fasilitas Umum/Sosial Tidak Ramah Disabilitas

 

No

Fasum/Fasos

Resistor

1.

Trotoar

Pedagang kaki lima, papan reklame, tiang listrik/telepon, Rumah Kabel Telkom, patok, dll

2.

Minimarket/Pasar

Belum ada Petunjuk Huruf Braille, Panic Button, petunjuk suara, dan petugas khusus

3.

Halte

Belum ada petunjuk khusus

4.

Terminal

Belum ada petunjuk khusus dan petugas khusus

5.

Bank / Lembaga setingkat bank

Belum ada petunjuk khusus

6.

Perkantoran

Belum ada petunjuk khusus

7.

Rumah Sakit/Klinik Kesehatan

Belum ada petunjuk khusus dan loket khusus

 

 

Indikator Kualitatif Keberhasilan Inovasi

 

No

Indikator Keberhasilan

Sample

1

Tingkat kepercayaan diri Penerima Manfat dalam kegiatan orientasi dan Mobilitas

50 Penerima Manfaat

2

Tingkat kemandirian Penerima Manfaat dalam fungsi orientasi dan Mobilitas

32 Penerima Manfaat

3

Tingkat  keberfungsian diri Penerima Manfaat

50 Penerima Manfaat

4

Tingkat kepedulian masyarakat terhadap keberadaan Penerima Manfaat

22 orang masyarakat

 

Sebelum dan Sesudah Inovasi TATAP LENTERA dilaksanakan

 

No

Indikator

Kondisi

Keterangan

Sebelum

Sesudah

1

Jumlah / angka cedera Penerima Manfaat pada kegiatan Orientasi dan Mobilitas

24 kali

2 kali

Angka per tahun

2

Jumlah / Angka Kecelakaan Penerima Manfaat pada kegiatan Orientasi dan Mobilitas di malam hari

4 kali

0 kali

Angka per tahun

3

Jumlah pendampingan yang diberikan masyarakat kepada Penerima Manfaat pada sektor kesehatan, ekonomi, transportasi dan lalu lintas

62 kali

354 kali

Angka per tahun

4

Jumlah fasilitas dan aksesibilitas yang diberitan oleh masyarakat atau pemangku kepentingan kepada Penerima Manfaat

24 kali

442 kali

Angka per tahun

5

Tingkat kepercayaan diri Penerima Manfat dalam kegiatan orientasi dan Mobilitas

rendah

Tinggi

 

6

Tingkat kemandirian Penerima Manfaat dalam fungsi orientasi dan Mobilitas

sedang

Tinggi

 

7

Tingkat  keberfungsian diri Penerima Manfaat

Kurang berfungsi

Berfungsi dengan baik

 

8

Tingkat kepedulian masyarakat terhadap keberadaan Penerima Manfaat

Peduli

Sangat Peduli

 

 

Nama : WINDU DAROJAT
Alamat : Banyuurip Tengah RT 01 RW 02 Kelurahan Banyuurip Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung
No. Telepon : 085228774647