Sabun ELAVA (Elaeis guineensis Aloe vera) dari hasil penjernihan minyak goreng bekas dengan teknik filtrasi silika gel

Minyak goreng bekas adalah minyak nabati yang telah melewati masa penggunaan. Minyak bekas yang dibuang tanpa diproses dapat mencemari lingkungan. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan melakukan penjernihan minyak menggunakan teknik filtrasi atau penyaringan silika gel. Hasil filtrasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuat produk sabun padat yang ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara penjernihan minyak goreng bekas dengan teknik filtrasi silika gel dan untuk mengetahui proses pembuatan sabun padat. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode jenis penelitian yang bersifat eksperimen. Peneliti melakukan eksperimen dengan menggunakan limbah minyak goreng bekas yang diolah menjadi sabun padat. Selain itu, pengumpulan data dilakukan dengan cara kuisioner yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi terkait sabun padat dari hasil penjernihan minyak goreng bekas dengan teknik filtrasi silika gel. Hasil dari analisis data melalui hasil angket responden menunjukkan bahwa minyak goreng bekas dapat diolah menjadi sabun padat. Hasil penilaian responden terhadap sabun padat dari limbah minyak goreng mendapatkan penilaian 60% menarik dari segi warna. Kemudian 80% menarik dari bentuknya yang beraneka. Berdasarkan tekstur kekerasannya responden memberikan penilaian 70% sangat keras. Sedanglan hasil busa yang dihasilkan sabun ini mendapat penilaian 60% sedikit karena tidak ada penambahan bahan kimia penghasil busa. Dan yang terakhir mendapatkan penilaian 60% kurang harum dari segi aroma yang dihasilkan karena masih terdapat bau minyak goreng yang tersisa. Simpulan dalam penelitian ini adalah bahwa proses penjernihan minyak goreng bekas dengan teknik filtrasi silika gel sangat mudah dilakukan dan proses membuat sabun padat dari limbah minyak goreng bekas juga dapat dilakukan dengan mudah dan dengan bahan yang sederhana. Selain itu peneliti memberikan saran perlunya penambahan bahan penghasil busa sabun dan variasi aroma supaya aroma limbah minyak goreng bekas dapat hilang saat dibuat sabun padat.

Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sangat tinggi dan padat. Berdasarkan jumlah penduduknya, Indonesia berada diperingkat keempat dunia sebagai negara berpenduduk terbanyak setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Dengan pesatnya laju pertumbuhan penduduk tersebut sebanding pula dengan kebutuhan pokok yang dibutuhkan untuk bertahan hidup oleh masyarakat. Salah satu kebutuhan pokok manusia yang sering dibutuhkan adalah minyak goreng. Minyak goreng adalah salah satu kebutuhan pokok manusia yang digunakan sebagai alat mengolah bahan-bahan makanan. Kebutuhan minyak goreng seiring dengan perkembangan zaman semakin meningkat dan berbanding dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia yang semakin bertambah. Sehingga tidak heran apabila minyak goreng bekas yang dihasilkanpun semakin meningkat pula. Keberadaan minyak goreng bekas atau yang sering disebut minyak jelantah sebenarnya merupakan minyak yang dimana dalam kondisi telah rusak. Biasanya tak jarang pula manusia membuang minyak goreng bekas tersebut begitu saja tanpa mengolahnya terlebih dahulu agar ramah lingkungan. Pembuangan limbah yang tidak bertanggung jawab tersebut dapat menimbulkan masalah baru bagi pencemaran lingkungan. Dampak pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah minyak goreng bekas salah satunya adalah mencemari air dan tanah. Sehingga upaya pengolahan limbah rumah tangga baik, merupakan hal yang penting dilakukan agar dapat mengurangi tingkat pencemaran lingkungan oleh minyak goreng bekas. Upaya pengolahan limbah tersebut dapat diolah dengan bentuk lain yang bernilai ekonomis dan tidak mencemari linkungan. Salah satu alternatif pemecahan masalah yang paling tepat dilakukan adalah mengolah minyak goreng bekas dengan teknik penjernihan. Dengan demikian minyak goreng bekas bisa menjadi bahan yang dapat digunakan kembali dengan menggunakan salah satu prinsip 3R yaitu menggunakan kembali limbah yang layak pakai untuk fungsi sama atau yang lain (Reuse). Penelitian tentang menjernihkan minyak goreng bekas sendiri, sebenarnya sudah ada yang melakukan, seperti contohnya penjernihan minyak dengan arang. Namun karena proses yang rumit dan sulit menjadikan masyarakat tidak mau untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, muncullah ide untuk memberikan inovasi baru menjernihkan minyak goreng bekas dengan metode yang sederhana menggunkan proses filtrasi. Filtrasi merupakan salah satu metode penjernihan minyak goreng bekas secara fisik. Pada penelitian ini dilakukan filtrasi dengan proses awal saponifikasi. Saponifikasi merupakan suatu proses hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa (Kataren, 2006). Selanjutnya disaring dengan menggunakan silika gel pada minyak yang akan dijernihkan. Dengan cara ini, minyak goreng bekas dapat digunakan kembali dalam keadaan bersih tanpa kotoran. Sebagai wilayah dengan iklim tropis dan curah hujan yang rata-rata tinggi sepanjang tahun, mengakibatkan negara Indonesian memiliki kondisi tanah subur. Kondisi tersebut dapat dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya tanaman lidah buaya (Aloe vera). Kegiatan budidaya lidah buaya (Aloe vera) merupakan suatu wahana dalam pengembangan karakter peduli lingkungan untuk mencegah kerusakan lingkungan utamanya dari pengaruh limbah. Selain itu kegiatan budidaya tanaman lidah buaya dapat menumbuhkan kreatifitas masyarakat khususnya di bidang ekonomi. Kreatifitas ekonomi yang akan dilakukan peneliti adalah membuat sabun ELAVA ( Elaeis guineensis Aloe vera ). Sabun adalah surfaktan yang digunkan dengan air untuk mencuci dan membersihkan noda. Air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspense, mudah dibawa oleh air bersih. Sabun padat dapat dihasilkan dari reaksi basa Natrium Hidroksida (NaOH) dengan minyak. Berdasarkan penelitian Erna Wati Ibnu Hajar dan Sirril Mufidah (2016) yang berjudul penurunan asam lemak bebas pada minyak goreng bekas menggunakan ampas tebu untuk pembuatan sabun. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa minyak jelantah dapat dimanfaatkan kembali dengan proses pemurnian yang selanjutnya dapat diolah menjadi bahan industri non pangan seperti sabun. Minyak jelantah memiliki kandungan asanm lemak bebas (ALB) yang cukup tinggi. Penurunan asam lemak menggunakan ampas tebu sebagai adsorben untuk pembuatan sabun. Selain itu terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Vera Yuli Erviana, Iis Suwartini, dan Ahmad Ahid Mudayana (2018) dengan judul pengolahan limbah minyak jelantah dan kulit pisang menjadi sabun. Pada penelitian tersebut berisi tentang limbah minyak jelantah dan kulit pisang dapat diolah menjadi sabun cuci dengan berbagai modivikasi sehingga dapat dijadikan cenderamata dan sofenir pernikahan. Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain tersebut, memberikan dukungan untuk peneliti bahwa minyak goreng bekas telah terbukti berhasil dibuat menjadi produk sabun yang layak pakai dan dapat meningkatkan kreatifitas ekonomi. Sehingga hal tersebut dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk tidak acuh tak acuh lagi terhadap limbah minyak goreng bekas yang dapat mencemari lingkungan apabila tidak diolah dengan baik. Secara umum, sabun padat memiliki tingkat kekerasan yang akan memberikan busa yang cukup. Untuk meningkatkan kreasi inovasi baru sejauh ini, belum diperoleh informasi pemanfaatan minyak goreng bekas yang mengandung lidah buaya (Aloe vera) melalui penjernihan dengan teknik filtrasi silika gel dalam pembuatan sabun padat yang mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Berdasarkan uraian masalah tersebut, peneliti akan berusaha untuk mencoba membuat inovasi baru tentang proses penjernihan minyak goreng bekas menggunakan teknik filtrasi silika gel sehingga dapat digunakan kembali sebagai bahan pembuatan sabun padat yang akan dikombinasikan dengan lidah buaya (Aloe vera). Peneliti memberi nama produk sabun padat tersebut dengan nama sabun ELAVA (Elaeis guineansis Aloe vera) dibuat dengan memanfaatkan limbah minyak goreng bekas yang telah dijernihkan dan diolah dengan kombinasi lidah buaya (Aloe vera). Produk ini merupakan inovasi baru karena belum ada produk yang sejenis.

Sabun ELAVA hasil dari olahan limbah minyak goreng bekas mempunyai keunggulan dibanding dengan sabun padat lainnya, diantaranya sebagai berikut: a. Biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan sabun padat ELAVA sangat terjangkau karena bahan dasarnya adalah limbah minyak goreng bekas penggorengan yang dapat ditemukan dengan mudah disekitar sehingga tidak perlu membelinya dengan harga yang tinggi. b. Bahan-bahan serta alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan sabun padat relatif mudah didapatkan dengan harga yang terjangkau. c. Pembuatan sabun ELAVA yang berbahan dasar dari limbah minyak goreng bekas dapat mengurangi banyak limbah minyak goreng bekas yang menumpuk, karena jarang ada orang yang dapat memanfaatkan secara maksimal limbah tersebut. d. Pembuatan sabun padat berbahan limbah minyak goreng bekas dapat meningkatkan nilai ekonomis bagi setiap produsen yang bergerak dibidang olahan bahan limbah. e. Bentuk dan warna dari sabun ELAVA beraneka sehingga mampu menarik minat orang lain.

Nama : RIZKA NOVA ADELIA
Alamat : DESA BABAGAN RT.12/RW.04, KECAMATAN LASEM, KQBUPATEN REMBANG / SMAN 1 Rembang
No. Telepon : 085649219592