SMART THERMOMETER AND RECORD Sebagai Penunjang Smart Library Di SMK Negeri 1 Wirosari

Jaringan tubuh sangat peka terhadap pengaruh suhu jaringan yang menyimpang banyak dari suhu normal, oleh karena itulah tubuh akan berusaha mempertahankan suhu tubuhnya meskipun suhu lingkungan banyak berubah. Suhu tubuh dapat digunakan sebagai salah satu tanda vital yang menggambarkan status kesehatan seseorang. Begitu pentingnya pengecekan suhu untuk mengetahui kesehatan seseorang, maka diperlukan alat yang dapat mengukur suhu dan mencatat identitas secara otomatis (real time), sebagai sarana pencegahan dini terhadap penyebaran virus serta mendeteksi adanya gangguan pada kesehatan seseorang. Alat Smart Thermometer And Record dengan pengembangan IoT (Internet of Things) dengan menggunakan sensor untuk mendeteksi suhu dan RFID untuk mendeteksi identitas. Data yang didapatkan akan disimpan pada webserver dan akan terpantau secara real time. Pada penerapan di Perpustakaan Pintar (Smart Library), alat ini berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh pengunjung dan mencatat identitas dengan pembacaan kartu identitas berbasis RFID. Hasil pembacaan suhu dan identitas akan ditampilkan pada website perpustakaan dan akan terpantau secara real time. Alat ini juga dapat digunakan sebagai sarana peminjaman atau pengembalian buku, dengan pencatatan secara otomatis, terekam secara real time di website dan aplikasi Android, serta dapat mengingatkan  peminjam terhadap buku yang dipinjamnya melalui e-mail.

Suhu merupakan salah satu faktor yang terdapat dalam lingkungan sekitar kita dan dapat memengaruhi iklim kerja manusia. Suhu tubuh manusia normal rata-rata berkisar antara 36,5 – 37,5 °C, akan tetapi dapat berkurang sampai 36°C, dan saat beraktifitas berat suhu tubuh bisa meningkat sampai mendekati 40°C tanpa efek sakit, karena perubahan tersebut merupakan kondisi fisiologis yang normal,[1]. Jaringan tubuh sangat peka terhadap pengaruh suhu jaringan yang menyimpang banyak dari suhu normal, oleh karena itulah tubuh akan berusaha mempertahankan suhu tubuhnya meskipun suhu lingkungan banyak berubah. Suhu tubuh dapat digunakan sebagai salah satu tanda vital yang menggambarkan status kesehatan seseorang [2].

Kasus COVID-19 yang menjadi pandemi selama dua tahun terakhir menggunakan pengecekan suhu tubuh sebagai langkah pendeteksian dini. Dikutip dari Biomedcentral, hasil analisis di Rumah Sakit Mount Sinai, New York, menunjukkan sebanyak 9417 pasien dinyatakan positif mengidap COVID-19 dengan deteksi PCR. Suhu tubuh Corona pada 50 persen pasien yakni diatas 37 derajat celcius. Dampak COVID-19 merubah tatanan aktifitas manusia, dengan diwajibkannya pengecekan suhu di beberapa tempat seperti sekolahan, kampus, swalayan, dan ruang publik lainnya. Alat cek suhu yang ada saat ini hanya sebatas mengecek suhu, menampilkan pada layar alat tersebut dan pencatatan dilakukan secara manual yang rawan terhadap kesalahan (human error). Begitu pentingnya pengecekan suhu untuk mengetahui kesehatan seseorang, maka diperlukan alat yang dapat mengukur suhu dan mencatat identitas secara otomatis (real time), sebagai sarana pencegahan dini terhadap penyebaran virus serta mendeteksi adanya gangguan pada kesehatan seseorang. Solusinya adalah alat Smart Thermometer And Record dengan pengembangan IoT (Internet of Things) dengan menggunakan sensor untuk mendeteksi suhu dan RFID untuk mendeteksi identitas. Data yang didapatkan akan disimpan pada webserver dan akan terpantau secara real time. Saat ini alat Smart Thermometer And Record di uji coba pada Perpustakaan SMK N 1 Wirosari sebagai penunjang Smart Library (Perpustakaan Pintar). Dimana alat akan mendeteksi suhu tubuh pengunjung dan mencatat identitas dengan pembacaan kartu identitas berbasis RFID. Hasil pembacaan suhu dan identitas akan ditampilkan pada website perpustakaan dan akan terpantau secara real time. Alat ini juga dapat digunakan sebagai sarana peminjaman atau pengembalian buku, dengan pencatatan secara otomatis, terekam secara real time di website dan aplikasi Android, serta dapat mengingatkan  peminjam terhadap buku yang dipinjamnya melalui e-mail.

Keunggulan inovasi ini adalah sebagai berikut:

  1. Alat akan mendeteksi suhu tubuh pengunjung dan mencatat identitas dengan pembacaan kartu identitas berbasis RFID. Hasil pembacaan suhu dan identitas akan ditampilkan pada website perpustakaan dan akan terpantau secara real time.
  2. Alat memiliki fitur alarm bagi pengunjung yang suhu tubuhnya melebihi 37 derajat celcus
  3. Alat dapat digunakan sebagai sarana peminjaman atau pengembalian buku, dengan pencatatan secara otomatis, terekam secara real time di website dan aplikasi Android, serta dapat mengingatkan  peminjam terhadap buku yang dipinjamnya melalui e-mail.

Nama : AHMAD DWIYANTO
Alamat : Desa Candisari RT 3 RW 4, Kec. Purwodadi, Kab. Grobogan
No. Telepon : 082242279859