“ALOPHYTA” ANESTESI ALAMI BERBAHAN ALKALOID DAUN KRATOM (Mitragyna speciosa) DAN DAUN KECUBUNG (Datura metel) PENUNJANG IMOTILISASI DISTRIBUSI IKAN LELE

Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu produk perikanan budidaya yang menempati urutan teratas dalam jumlah produksi yang dihasilkan. Ikan lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat dan gurih, serta memiliki nilai gizi yang tinggi (Khairuman dan Amri, 2008). Nominal ikan lele dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami kenaikan dari 242,811 ton menjadi 463,221 ton. Nilai rata-rata produksi lele mencapai 37,49% (Ditjen Budidaya KKP 2014). Benih merupakan sarana produksi utama dalam budidaya ikan. Bibit dalam kondisi sehat, ukuran seragam dan kualitas bagus akan menentukan harga jual bibit. Oleh karena itu, kegagalan untuk mengangkut ikan adalah kerugian. Hal tersebut menjadi faktor penghambat dalam produktivitas perikanan di Indonesia, mengingat permintaan ikan lele di pasar yang tinggi. Solusi dari permasalahan tersebut dapat ditangani dengan adanya formulasi anestesi berbahan alami dengan tujuan dapat membantu proses imotilisasi selama proses pengangkutan ikan leledari petambak terhadap distributor. Anestesi umum menyebabkan mati rasa karena obat ini masuk ke jaringan otak dengan tekanan setempat yang tinggi. Anestesi umum disebut juga sebagai narkose atau bius yang dapat dibuat menjadi ALOPHYTA. Anestesi ini terbuat dari daun kratom (Mitragyna speciosa) dan daun kecubung (Datura metel) dengan kandungan zat alkaloid tinggi. Daun kratom memiliki zat alkaloid indol, yaitu mitraginin (66,2%) dan 7-hidroksimitraginin (2,0%). Hal tersebut sangat memungkinkan bahwa senyawa alkaloid yang terkandung di dalam daun kratom memiliki aktivitas sedatif. Sedangkan, Kecubung (Datura metel) merupakan jenis tanaman perdu yang mempunyai batang kayu, keras, dan tebal dengan adanya senyawa kimia alkaloid, saponin, flavonoid, dan fenol yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan anestesi alami. Mekanisme kerja zat alkaloid di dalam anestesi dengan terganggunya keseimbangan kationik tertentu di dalam otak ikan selama kurun waktu tertentu. Terganggunya keseimbangan ionik dalam otak tersebut menyebabkan ikan tersebut mati rasa (pingsan) akibat saraf kurang berfungsi. Gangguan tersebut tidak menyebabkan efek samping yang fatal jika zat yang digunakan berbahan alami, sehingga dapat menunjang proses distribusi ikan lele terhadap distributor maupun kepada konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengolah daun kratom (Mitragyna speciosa) dan daun kecubung (Datura metel) menjadi anestesi yang bermanfaat bagi sektor perikanan khususnya dalam proses imotilisasi. Harapannya, penelitian ini dapat membantu peternak atau masyarakat untuk meningkatkan produktivitas ikan lele.

Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu produk perikanan budidaya yang menempati urutan teratas dalam jumlah produksi yang dihasilkan. Ikan lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat dan gurih, serta memiliki nilai gizi yang tinggi (Khairuman dan Amri, 2008). Nominal ikan lele dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami kenaikan dari 242,811 ton menjadi 463,221 ton. Nilai rata-rata produksi lele mencapai 37,49% (Ditjen Budidaya KKP 2014). Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), menetapkan ikan lele sebagai salah satu komoditas budidaya ikan air tawar unggulan di Indonesia. Tingginya angka konsumsi dalam negeri dan terbuka nya pangsa pasar ekspor, memastikan komoditas ikan air tawar ini menjadi penyumbang devisa negara yang sangat menjanjikan. Salah satu cara untuk memenuhi jumlah kebutuhan ikan lele adalah dengan memperhatikan teknik budidaya. Ada tiga kegiatan pokok dalam produksi ikan lele, yaitu pembenihan, pembibitan, dan pemeliharaan. Pembibitan adalah kegiatan pemeliharaan ikan untuk menghasilkan benih yang siap ditebar di unit produksi pembesaran atau benih yang siap dijual (Effendi, 2004). Benih merupakan sarana produksi utama dalam budidaya ikan. Bibit dalam kondisi sehat, ukuran seragam dan kualitas bagus akan menentukan harga jual bibit. Oleh karena itu, kegagalan untuk mengangkut ikan adalah kerugian. Pada prinsipnya tujuan pengangkutan ikan hidup adalah untuk menjaga kelangsungan hidup ikan selama pengangkutan sampai ke tempat tujuan. Transportasi jarak pendek tidak memerlukan perlakuan khusus. Namun, pengangkutan dengan jarak yang jauh dan waktu yang lama memerlukan perlakuan khusus untuk menjaga kelangsungan hidup ikan (Rianto, 2012). Mengingat tingginya permintaan ikan lele di pasar import maupun eksport dan jarak pengangkutan, dengan resiko kondisi ikan saat dipindahkan dapat mengalami stres yang berakibat ikan lele mati sebelum sampai ke tangan konsumen. Dengan demikian, diperlukan perlakuan khusus berupa pemberian anestesi kepada ikan lele. Salah satu bahan pembuatan anestesi adalah alkaloid, alkaloid dapat dimasukkan dalam anestesi umum, sekarang dapat digunakan untuk mempercepat proses pengangkutan ikan lele tanpa khawatir akan mati saat dipindahkan maupun diperjalanan. Anastesi umum atau general anastesi merupakan Tindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran yang dapat pulih kembali (reversible). Anastesi umum menyebabkan mati rasa karena obat ini masuk ke jaringan otak dengan tekanan setempat yang tinggi. Anastesi umum disebut juga sebagai narkose atau bius (Mangku dan Senapathi, 2010). Kebanyakan anestesi yang diproduksi zaman sekarang menggunakan bahan kimia yang dapat menyebabkan efek samping pada perkembangan ikan lele. Oleh karena itu, untuk mengurangi penggunaan anestesi berbahan kimia dengan mengganti bahannya dengan bahan alami yaitu menggunakan daun kratom (Mitragyna speciosa) dan daun kecubung (Datura metel). Anastesi dibuat dengan cara ekstraksi zat alkaloid yang terkandung dalam daun kratom (Mitragyna speciosa) dan daun kecubung (Datura metel). Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 1:5, 1:6, 1:7, dan 1:8

“ALOPHYTA” merupakan sebuah anestesi yang disuntikan ke ikan lele yang berfungsi untuk mengantisipasi ikan stres dengan menekan aktivitas metabolisme tubuh ikan serta konsumsi oksigen selama transportasi namun tetap mempertimbangkan aspek keamanan dan kesehatan ikan. Selain itu juga menjaga kondisi ikan agar tetap tenang akibat guncangan diperjalanan. “ALOPHYTA” relatif murah karena menggunakan bahan alami. Menggunakan “ALOPHYTA” sangat membantu pembudidaya ikan lele dalam mendistribusikan ikan karena dapat mengurangi resiko ikan mati dalam proses pemindahan. Hal ini akan membantu meningkatkan populasi ikan lele di Indonesia.

Nama : Zidan Iftikhar Romadlon
Alamat : Jl. Conge Ngembalrejo, Bae, Kudus
No. Telepon : 081329997885