SEGO JANGKRIK ( semangat gotong royong jaga lingkungan Kudus agar menarik )

Pengelolaan sampah yang baik harus melibatkan partisipasi dari masyarakat untuk itu perlu pengenalan sejak dini.  Di lingkungan sekolah, pengelolaan sampah membutuhkan perhatian serius. Dengan komposisi sebagian besar penghuninya adalah anak-anak [warga belajar] tidak menutup kemungkinan pengelolaannya pun belum optimal. Salah satu parameter sekolah yang baik adalah berwawasan lingkungan. Pentingnya pemahaman pengelolaan sampah bagi siswa sekolah dasar khususnya bagaimana bisa memberikan pemahaman benar pada siswa tentang isu sampah, agar mereka mau mengelola sampahnya demi terwujudnya lingkungan menjadi lebih bersih. Suatu media pembelajaran interaktif merupakan suatu teknologi baru guna mengubah cara kegiatan belajar mengajar lebih efektif dengan sangat menyenangkan. Dalam proposal ini penulis membuat dan merancang sebuah media pembelajaran interaktif game edukasi berbasis android untuk mempermudah pemahaman mempelajari pengelolaan sampah.  MPI Berbasis Android SEGO JANGKRIK ini penulis menginovasi konsep penyampaian dan pembelajaran dengan menggunakan MPI dalam aplikasi android yang memadukan gambar, audio dan animasi untuk konten yang lebih menarik. Dengan adanya inovasi tersebut diharapkan menebarkan kesadaran tentang pentingnya mengelola sampah, memiliki rasa cinta kebersihan dan menularkannya kepada orang lain. Jika itu terus disebarluaskan, dampaknya akan semakin besar. Semua dimulai dari hal yang kecil, mari kita mulai dari langkah kecil dan mulai dari diri sendiri. Jika kita terus tekun, itu akan berdampak besar.

Perkembangan Kabupaten Kudus yang demikian pesat, serta diikuti pertambahan jumlah penduduk yang semakin padat dengan berbagai aktivitas, dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Disamping itu, pola konsumsi masyarakat memberikan kontribusi dalam menimbulkan jenis sampah yang semakin beragam. Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang hasil aktifitas manusia maupun proses-proses alam. Penangangan dan pengelolaan akan semakin kompleks dan rumit dengan semakin kompleksnya jenis maupun komposisi sampah.

Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah sudah diberlakukan. Setiap rumah tangga sebagai penghasil sampah tidak bisa lagi mengabaikan urusan sampahnya. Pengelolaan sampah tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah dengan mengumpulkan, mengangkut dan membuang sampah ke TPA saja, tetapi harus dilakukan secara tesusun dan terpadu agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat. Selama ini sebagian besar masyarakat masih memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumberdaya yang perlu dimanfaatkan.

Paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada pendekatan akhir sudah saatnya ditinggalkan dan diganti dengan paradigma baru pengelolaan sampah. Paradigma baru memandang sampah sebagai sumberdaya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan, misalnya untuk energi, kompos, pupuk cair ataupun kerajinan. Pengelolaan sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukan dengan kegiatan pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan, penggunaan kembali, dan pendaur ulangan, sedangkan penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir. Masalah sampah tidak bisa diselesaikan hanya oleh Pemerintah. Sudah saatnya sebagai penghasil sampah kita ikut membantu, bahkan ikut bertanggung jawab minimal mengurus sampahnya sendiri.

Menjadi guru zaman now, tentunya kita harus memiliki kemampuan  abad 21 salah satunya literasi dibidang teknologi. Guru zaman now dituntut untuk mampu memanfaatkan kemajuan teknologi secara tepat dan proporsional bagi proses pembelajaran. Tentu, pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran haruslah di imbangi dengan pengetahuan dan kemapanan skill yang harus dimiliki oleh guru.  Pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran sekarang ini tak terelakkan lagi, sebagai cara baru dalam mempelajari pengetahuan dan proses belajar mengajar. Untuk itu dibutuhkan media dan metode yang tepat agar proses pembelajaran dapat sampai kepada siswa secara tepat. Salah satunya adalah pemanfaatan media yang berbasis teknologi melalui multimedia pembelajaran Interaktif (MPI) atau Game edukasi berbasis Android.

Aplikasi SEGO JANGKRIK ini dibuat dalam rangka sebagai wujud inovasi dalam mengedukasi siswa SD kabupaten Kudus dan masyarakat kabupaten Kudus pada umumnya untuk berperan aktif  dalam pengelolaan sampah sehingga mewujudkan kualitas lingkungan kabupaten Kudus yang sehat dan bersih.

Asal mula terinspirasi nama aplikasi SEGO JANGKRIK berawal dari tradisi budaya Kudus yaitu buka luwur makam Sunan Kudus. Dalam acara tersebut ada pembagian sego jangkrik. Sego jangkrik merupakan nasi dengan lauk daging kerbau. Menariknya, nasi ini dibungkus dengan daun jati kemudian ditali menggunakan anyaman utasan bambu serta dibawa menggunakan keranjang bambu . Bungkus daun jati merupakan sampah organik. Dari tradisi tersebut kita dapat pembelajaran dari leluhur kita dulu bahwa sudah diajarkan bagaimana cara menggunakan bahan pembungkus yang ramah lingkungan. SEGO JANGKRIK merupakan akronim dari Semangat Gotong Royong Jaga Lingkungan Kudus Agar Menarik

2.2  KEUNGGULAN

Keunggulan  menggunakan media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran diantaranya :

  • Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif
  • Pendidik akan lebih kreatif dan inofatif dalam mencari trobosan pembelajaran
  • Dapat menggabungkan teks, gambar,audio, animasi dalam satu kesatuan dan saling mendukung untuk tercapainya tujuan pembelajaran.
  • Menambah motivasi peserta didik selama proses pembelajaran
  • Mampu memvisualisasikan materi yang sulit di terangkan dengan bantuan alat konvensional
  • Melatih peserta didik untuk lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.

 

Nama : Taufik Lismana Hendra, S.Pd
Alamat : Gondangmanis Kulon RT 6 RW 2 Kecamatan Bae Kab. Kudus
No. Telepon : 08886412930