POTENSIAL EKONOMI 1,5 M/TAHUN DARI PEMANFAATAN LIMBAH BULU DOMBA WONOSOBO MENJADI “KAIN WOOL DOMBOS” SEBAGAI BAHAN ANEKA PRODUK FASHION DAN ASESORIS FASHION RAMAH LINGKUNGAN

Domba Wonosobo merupakan Domba yang menjadi ikon Kabupaten Wonosobo, karena menjadi Sumber Daya Genetik  yang ditetapkan oleh Presiden SBY dengan nama DOMBOS (Domba Wonosobo). Jumlah populasi Dombos di Wonosobo naik turun, bahkan sempat mengalami titik terendah bahkan bisa mengalami kepunahan jika tidak ada upaya pelesatarian oleh pemerintah daerah ataupun swasta.

Selain Produk daging, sesungguhnya domba ini mempunyai potensi di bulunya yang halus dibandingkan bulu domba domba lokal lainnya. Namun karena Peternak di wonosobo saat ini belum tahu bagaimana cara mengolahnya, sampai saat ini kebanyakan peternak membuang bulu domba ini atau membakarnya. Bulu Domba menjadi limbah yang sama sekali tidak ada nilainya.

Dengan Asumsi populasi domba wonosobo 4.500 ekor tahun 2021 (data Dinas Peternakan Wonosobo, 2021). Jika 60% nya merupakan Domba dewasa maka ada 2.700 ekor domba yang siap cukutr tiap tahunnya. Jika seekor domba bisa menghasilkan bulu rata-rata 2 kilo/tahun/sesi cukur. Maka potensi bulu domba yang dihasilkan adalah 5,4 ton. Dan ini akan dihasilkan benang sebanyak 2,7 ton, dan jika dibuat kain akan dihasilkan kain bulu domba sepanjang 10,8 Km dengan lebar 70 cm.

Bulu yang mempunyai potensi ekonomi ini sayang sekali jika hanya dibuang secara percuma, tidak memberikan konribusi apapun bagi lingkungan atau peternak. Dengan aneka produk fashion  berbahan Wool Domba Wonosobo, maka akan memberikan sosial impack bagi Peternak, keluarga peternak, Industri ekonomi kreatif. Dan tentu akan menggerakkan gerbong ekonomi kerakyatan.

Domba Wonosobo (Dombos) merupakan aset ternak lokal khas Kabupaten Wonosobo yang telah dibudidayakan oleh masyarakat Kabupaten Wonosobo sejak tahun 1957. Berdasarkan SK Menteri Pertanian No 2915/Kpts/OT.140/6/ 2011, Dombos telah ditetapkan sebagai rumpun ternak lokal Departemen Pertanian (2011). Penetapan ini didasarkan pada penelusuran asal-usulnya bahwa Dombos merupakan hasil persilangan antara Domba Texel dengan Domba Ekor Tipis atau Domba Ekor Gemuk yang sudah dibudidayakan secara turun-temurun sehingga mempunyai stabilitas performa biologis yang mantap.

 

Dombos dapat dikembangkan untuk tujuan produksi daging dan bulu. Sebagai penghasil daging, ternak ini mempunyai pertumbuhan yang cepat dan dagingnya dapat diolah menjadi produk lambchop yang mempunyai potensi untuk dipasarkan di hotel-hotel dan pasar swalayan.

 

Sebagai penghasil bulu, domba ini berbulu lebat di seluruh tubuhnya kecuali pada bagian muka, kaki dan perut bagian bawah. Bulu domba wonosobo merupakan serat hewani berbahan  protein mempunyai karakteristik serat yang relatif kasar dan berkerut dengan sisik pada permukaannya. Setelah melalui beberapa proses dari pencukuran, pemilahan, pembersihan dan sampai pembuatan benang dan kain.

 

Wol mentah Dombos diminati para pelaku ekonomi kreatif untuk bahan home decore, kain wol dari Domba Wonosobo bisa dibuat pakaian, jaket, tas, sepatu  atau produk lainnya. Produk berbahan Wol domba  in sangat potensial dijual di pasaran.

Inovasi yang kami lakukan adalah membuat benang  berbahan bulu wool domba dan mencoba mengaplikasikannya kedalam aneka produk fashion atau texstil. Dari benang wool dombos kita tenun menggunakan tenun ATBM menjadi kain dan selanjutnya bisa dibuat aneka produk fashion berupa aneka produk sepatu, tas, dompet, jaket, pakian hem, selendang dan lain-lain. Aneka Produk fashion berbahan wool domba lokal sebelumnya belum ada di Indonesia. Produk lokal yang ramah lingkungan

Nama : Wibowo, A.Md
Alamat : Perumahan Asli Permai Blok H-36 RT 07, RW 05 Kramatan Wonosobo
No. Telepon : 082243320332