Menurut Anggraini dan Damayanti (2017), sarapan pagi memiliki peran penting dalam mensuplai kadar gula dalam darah. Gula darah merupakan sumber utama energi bagi otak dan sel darah. Oleh karena itu sarapan berfungsi untuk memulihkan cadangan energi dan kadar gula darah.Saat tidur proses oksidasi dan metabolisme dalam tubuh tetap berlangsung hal ini menyebabkan kadar glukosa dalam darah berkurang ketika pagi hari. Kehilangan glukosa darah saat pagi hari mempengaruhi aktivitas pekerjaan pagi hari. Biasanya seseorang yang tidak terbiasa sarapan pagi mempunyai glukosa darah yang rendah sehingga otak tidak dapat bekerja secara optimal.

Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah salah satunya adalah umbi-umbian. Umbi yang menjadi komoditas lokal dan mudah ditemukan adalah singkong. Saat ini pemanfaatan singkong hanya sebatas pada keripik, kolak, singkong kukus, dan singkong goreng.Umbi singkong diolah menjadi selai agar lebih menarik dan dapat dijadikan sebagai alternatif produk pangan bergizi tinggi namun tidak membutuhkan biaya yang mahal. Selai adalah produk yang sering digunakan sebagai pedamping roti pada sarapan pagi. Umbi singkong juga memiliki kandungan karbohidrat dan kalsium tinggi sehingga tidak mustahil jika dijadikan sebagai produk panganan sarapan pagi. Karbohidrat sangat berperan penting sebagai pemasok energi utama dalam tubuh, memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, mengatur metabolisme tubuh, mencegah kerusakan jaringan otot, dan mendukung fungsi otak. Sedangkan kalsium berperan dalam mengaktifkan syaraf, melancarkan peredaran darah, melenturkan otot, mencegah osteoporosis, mencegah penyakit jantung, menurunkan resiko kanker usus, dan membantu penguatan tulang dan gigi.

Produk kami, SeRaSi 3 IN 1 atau selai dari singkong adalah salah satu bentuk olahan singkong yang nikmat namun tetap mempertahankan nilai gizi pada singkong. Produk ini diolah dengan cara yang sederhana dan tanpa mengurangi kandungan gizi yang tinggi terutama karbohidrat dan kalsium. SeRaSi memiliki 2 kegunaan yaitu dapat dijadikan selai dan minuman sari singkong. Dengan ini SeRaSi 3 IN 1 dapat digolongkan sebagai panganan komplementer yang dapat mendukung pemenuhan kebutuhan kalsium dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh. Dalam bentuk olahan selai, umbi singkong tetap memiliki kandungan gizi yang tinggi, berperan penting bagi tubuh, meningkatkan efisiensi dan efektifitas, serta mampu menjawab kebutuhan gizi masyarakat pada saat ini.

Hasil Pembuatan SeRaSi 3 IN 1

Dalam proses pembuatan SeRaSi (Selai dari Singkong) 3 IN 1, penulis melakukan praktikum untuk mengambil empat sampel dengan variabel bebas air dan bubuk singkong. Berikut tabel praktikum pembuatan SeRaSi (Selai dari Singkong) 3 IN 1

Berdasarkan tabel 1 tentang pembuatan SeRaSi (Selai dari Singkong) 3 IN 1 dengan variabel bebas air maka hasil yang mendekati selai konvensional adalah sampel  1. Dari segi tekstur dan rasa sampel 1 dapat dikatakan menyerupai selai konvensional. Sampel 2 agak mendekati namun dari segi kekentalan masih kurang dibandingkan sampel 1. Untuk sampel 3 dan 4 sangat jauh dari tingkat kekentalan. Hal ini disebabkan karena pemberian air pada sampel 3 dan sampel 4 perbandingannya terlalu banyak dibandingkan dengan bubuk  singkong. Berdasarkan tabel 2 tentang pembuatan SeRaSi (Selai dari Singkong) 3 IN 1 dengan variabel bebas bubuk singkong maka hasil yang mendekati selai konvensional adalah sampel 1. Dari segi tekstur dan rasa sampel 1 dapat dikatakan cukup mendekati selai konvensional. Sedangkan untuk sampel 2 belum mendekati dari segi kekentalan. Demikian halnya dengan sampel 3 dan 4. Kekentalan yang dimiliki oleh sampel 3 dan sampel 4 tidak mendekati produk selai konvensional.

Hasil Uji Kandungan Gizi Produk SeRaSi 3 IN 1

Penulis telah melakukan uji kandungan gizi pada SeRaSi (Selai dari Singkong) 3 IN 1 yang dilakukan di Fakultas Teknologi Pertanian Program Studi Teknologi Pangan UNIKA Seogijapranata Semarang. Rincian kandungan gizi pada SeRaSi 3 IN 1 adalah sebagai berikut :

Dari hasil uji kandungan gizi SeRaSi 3 IN 1 yang telah kami lakukan di Laboratorium Fakultas Pertanian Program Studi Teknologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Produk kami yang mendekati selai konvensional adalah sampel 1 yang memiliki kandungan gizi antara lain air sebanyak 30,496 gr; lemak 0,082 gr; protein 0,123 gr; karbohidrat 69,011 gr; dan kalsium 0,288 gr.