Potensi Limbah Carica (Vasconcella cundinamarcencis) sebagai Pemecah Emulsi Santan pada Pembuatan Minyak Kelapa dengan Inkubasi Induksi Air Panas

Telah dilakukan penelitian pembuatan minyak kelapa (Coconut Oil) dengan metode pengenziman dari kulit carica (Vasconcella cundinamarcencis). Pembuatannya dilakukan dengan cara mencampurkan 2 kg kelapa parut dengan 2 liter air untuk diambil santannya. Kemudian mendiamkan santan selama 1 jam hingga terbentuk 2 lapisan yaitu kanil (bagian atas) dan air (bagian bawah). Kanil dicampur dengan 100 gram kulit carica yang sudah dihaluskan. Kemudian dilakukan inkubasi selama 8 jam pada suhu 40?C, akan terbentuk 3 lapisan yaitu minyak, blondo dan air. Pada percobaan tersebut dihasilkan minyak kelapa sebanyak 15%. Dengan analisa GCMS (Gas Chromatography Mass Spectrofometry) diperoleh kandungan asam terbesar yaitu dodecanoic acid (asam laurat) sebesar 41,38%.
 

Minyak kelapa merupakan minyak nabati yang dihasilkan dari daging buah kelapa.Tumbuhan kelapa sendiri banyak ditemukan di Indonesia. Selain penanamanya yang mudah,semua bagian buah kelapa juga dapat dimanfaatkan. Terutama bagian daging buahnya, namun sayangnya masih banyak orang terutama di daerah pedesaan yang belum mengetahui hal itu.Hal ini dibuktikan dari banyaknya petani kelapa yang menjual kelapanya dalam bentuk buah mentahan tanpa mengolah menjadi produk yang lebih menjanjikan.Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk menambah wawasan kepada petani kelapa di pedesaan agar kelapa yang mereka miliki dapat diolah dan dijual dengan harga yang cukup menjajikan dibanding dengan penjualan mentahan.       Salah satu pengolahannya yaitu dengan membuat minyak kelapa (Coconut Oil ). Sebenarnya pembuatan minyak ini sudah dilakukan sejak dulu, namun metode yang digunakan adalah metode pemanasan yang justru dapat merusak kandungan gizi yang terdapat pada kelapa. Dan akhir-akhir ini banyak ditemukan metode-metode pembuatan minyak kelapa yang lebih praktis tanpa melalui pemanasan sehingga dapat menghasilkan minyak kelapa dengan mutu yang baik. Metode yang digunakan antara lain, pengasaman (penambahan asam), pengenziman (penambahan enzim), penggaraman, fermentasi, pemancingan dll.       Dalam penelitian ini metode yang digunakan hanya metode pengenziman.  Metode ini yang paling mudah dilakukan dan dicontoh oleh masyarakat. Metode pengenziman pernah dilakukan oleh Widjaja I. N. K. dkk (Universitas Udayana) dalam penelitian berjudul rendemen VCO (Virgin Coconut Oil) yang diperoleh dengan penambahan enzim papain dengan hasil rendemen sebesar 12,02%. Sedangkan dengan enzim bromelain (nanas) 10,27%. Pada penelitian ini enzim digunakan adalah yang berasal dari limbah kulit carica. Pemilihan carica ini karena buah ini merupakan tanaman lokal, khas dari daerah kami yaitu Dieng Wonosobo. Selain itu juga dilakukan modifikasi metode untuk proses inkubasi yang dapat meningkatkan rendemen minyak kelapa yang dihasilkan. Dengan memadukan kekayaan alam wadaslintang sebagai sentra buah kelapa dengan permasalahan limbah kulit carica dieng, maka produk yang dihasilkan juga akan menjadi satu produk khas Wonosobo.
 

1. Dalam waktu yang sama (8 jam) rendemen yang dihasilkan mencapai 15%

2. Kandungan antioksidan alami pada minyak kelapa carica lebih tinggi karena kulit carica mengandung betakaroten sebagai antioksidan alami

3. Warna minyak kelapa carica lebih cerah kekuningan, yang dihasilkan dari karoten pada kulit carica

4. Metode penambahan kulit carica dan inkubasi induksi air panas sangat mudah dilakukan dengan peralatan sederhana sehingga dapat digunakan oleh masyarakat
 

Nama : hfiyyatussyifa
Alamat : Jl. Wonosobo Prembun Km. 40 Desa Panerusan Kec. Wadaslintang Kab. Wonosobo wonosobo
No. Telepon : 085225464427