Bioreaktor Kapal Selam Mengoptimalkan Produktivitas Pertanian Terpadu di Pedesaan

Pada beberapa dasawarsa terakhir manusia berlomba mencari energi alternatif pengganti energi konvensional yang ada yang berasal dari fosil binatang seperti minyak bumi. Hal ini terjadi karena minimnya penemuan sumber minyak baru. Sementara kebutuhan akan energi semakin meningkat dan daya dukungnya semakin langka. Dibutuhkan solusi smart/cerdas untuk mengatasi hal ini.

Pemanfaatan limbah/kotoran yang berasal dari hewan adalah salah satu solusi smart pencarian energi alternatif. Limbah/kotoran yang tadinya menjadi sumber masalah, selain karena polusi yang ditimbulkan juga munculnya beberapa penyakit bila tidak dikelola dengan baik, diubah menjadi sumber energi baru. Beberapa wilayah di Indonesia sudah mengembangkan solusi “mengubah limbah menjadi energi dan pupuk”

Pengembangan Bioreaktor  Kapal Selam di Desa Langse Kecamatan Margorejo yang digagas Muchammad Sobri adalah salah satu dari upaya dimaksud. Limbah organik (kotoran ternak, limbah pertanian dan limbah sampah) yang melimpah diubah menjadi energi (panas, BBM dan listrik) dan pupuk (cair dan padat). Sepintas pengembangan bioreaktor atau digester ini tidak berbeda dengan tempat lain, namun bila dicermati, ada perbedaan yang sangat mendasar.

Pada awalnya terinspirasi dari krisis energi di Indonesia terkhusus yang dialami oleh warga Desa Langse, maka timbul ide dan penemuan  alat teknologi yang ditemukan  oleh Bapak Mochammad Sobri, S.Pt.,M.P.  yang hasil temuan teknologinya diberi nama Bioreaktor Kapal Selam. Bioreaktor ini bisa menciptakan dan menghasilkan energi dan pupuk. Energi listrik guna memompa air dari sumur dalam. Sehingga bisa menciptakan kemandirian energi di area pertanian terpadu desa Langse Kec. Margorejo Kabupaten Pati.

Kegiatan ini dimulai sejak tahun 2014, berawal dari pembangunan kandang kelinci, pengolahan limbah kelinci, pengolahan pakan ternak dan tanaman dengan skala kecil, dibawah organisasi kelompok tani “Kembang Joyo“ yang berlokasi di Desa Tlogorejo Kecamatan Tlogowungu. Guna menghasilkan energi yang lebih besar dan sesuai dengan kebutuhan energi di Desa Langse yang masih kurang maka dilanjutkan tahap implementasi kegiatan riil yang lebih luas berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Desa Langse Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati

 Keunggulan Bioreaktor Kapal Selam di banding dengan penggunaan teknologi serupa lainnya antar lain :

  1. Biaya Perawatan Rendah. Biaya pemeliharaan/perawatan hampir tidak ada karena bangunannya tersebut dibuat permanen, kalaupun ada hanya biaya kebersihan lingkungan yang bisa diambilkan dari hasil sampingan dari pendistribusian gas ke warga masyarakat, selain itu energi lainnya bisa digunakan untuk tambal ban, pengairan lahan pertanian, yang dikelola secara gotong-royong oleh kelompok dan warga masyarakat dan pemerintah Desa Langse.
  2. Tidak Tergantung dengan Pupuk Subsidi dari Pemerintah (Mandiri Pupuk) Tingkat keberhasilan/indiktor kegiatan “ Pertanian Organik Terintegrasi “  dengan hasil pupuk cair dan padat yang tidak mengandung unsur kimia maka para petani bisa memanfaatkan pupuk cair dan padat mengembangkan pertanian organik yang tanpa harus membeli, dengan menghasilkan produk tanaman yang organik maka tingkat kesehatan masyarakat meningkat karena di dalam jiwa masyarakat terkurangi mengkonsumsi zat kimia. Dengan perhitungan Bioreaktor Kapal Selam perhari bisa menghasilkan pupuk cair dan padat organik sebesar 200kg/hari
  3. Tidak tergantung dengan siklus alam ( Mandiri Air ) Dengan energi Bioreaktor Kapal Selam bisa menghasilkan energi yang mampu memompa air dari dalam bumi untuk dinaikkan keatas sehingga mampu mengairi lahan persawahan/tegal, sehingga jika kemarau panjang atau lahan yang hanya tadah hujan bisa teraliri air  melaui sistem Bioreaktor Kapal Selam, dengan kata lain kesejahteraan petani bisa meningkat karena tidak tergantung dengan alam, yang semula panen Cuma satu kali setahun bisa tiga kali setahun karena ketersediaan air yang di hasilkan oleh energi Bioreaktor Kapal Selam.
  4. Tidak tergantung dengan subsidi Gas dari Pemerintah (Mandiri Gas) Dengan energi yang di hasilkan oleh Bioreaktor Kapal Selam yang berupa energi Gas maka secara otomatis permasalahan Gas di masyarakat terkhusus warga Desa Langse bisa teratasi bahkan bisa menghemat pengeluaran bagi masyarakat, sehingga dari penghematan pengeluaran pembelian Gas elpiji bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lainnya diharapkan masyarakat bisa sejahtera melaui kemandirian Gas yang dihasilkan oleh Bioreaktor Kapal Selam.
  5. Tidak tergantung dengan PLN (Mandiri Listrik) Dengan pasokan energi Listrik dari Bioreaktor Kapal Selam yang bisa menghasilkan energi listrik sebesar 75.000 watt/hari dengan hitungan 75.000 x 365 hari maka dalam setahun dapat menghasilkan energi listrik sebesar 27.375.000 watt/tahun. Dengan kata lain masyarakat bisa menggunakan listrik dari Bioreaktor Kapal Selam tanpa hrs tergantung pasokan listrik dri PLN sehingga terwujut kemandirian listrik di Desa Langse.
  6. Teknologi yang Ramah Lingkungan (Mandiri Lingkungan)
  7. Kesejahteraan Masyarakat Meningkat (Mandiri Ekonomi)
  8. Bio Reaktor Kapal Selam karya anak Negeri  (Mandiri Teknologi)
  9. Point 6-8 dijabarkan dalam proposal Hard Copy

Nama : MUCHAMMAD SOBRI
Alamat : TLOGOWUNGU RT.04 RW.1 PATI
No. Telepon : 081252160018