Manisan cabe (MANCAB) DIENG

Wonosobo, apa yang terbesit dalam pikiran ketika mendengar kata Wonosobo? Tentu saja akan muncul banyak jawaban, mulai dari carica, mie ongklok, purwaceng, lengger dan tidak ketinggalan adalah Dieng. Wonosobo dan Dieng adalah dua kata yang tidak dapat dipisahkan, sebab Dieng merupakan salah satu ikon kabupaten beserta semua khasanah dan kearifan didalamnya. Salah satu kekayaan yang kita miliki adalah cabe dieng dengan bentuk yang khas dan hanya tumbuh di beberapa wilayah saja di Indonesia, salah satunya adalah di dataran tinggi Dieng. Olahan cabe dieng selama ini masih sangat terbatas, mulai dari olahan manisan cabe dieng dalam kemasan kaleng, sebagai campuran sayur dan keripik. Jika diolah secara kreatif dan inovatif, cabe dieng ini dapat menjadi olahan manisan dengan sensasi rasa rasa unik, yaitu perpaduan antara manis, pedas dan menghangatkan. Segmentasi pasar cabe dieng ini juga masih sangat luas, sebab tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan kuliner masyarakat Wonosobo saja akan tetapi juga dapat menjadi komoditi di pusat oleh-oleh khas Wonosobo. Mengingat begitu luasnya segmen pasar ini, maka peluang usaha dari olahan cabe dieng masih sangat terbuka dan memiliki prospek yang cukup cerah. Kami mencoba untuk berinovasi dengan membuat inovasi produk berupa “Manisan Cabe Khas Dieng”. Mimpi kami adalah mengembangkan produk manisan cabe ini sebagai komoditi kuliner khas Wonosobo, mengingat selama ini produk kuliner Wonosobo masih didominasi oleh carica, padahal sejatinya Wonosobo menyimpan potensi kekayaan kuliner yang sangat beragam. Adapun merek dagang yang kami perkenalkan adalah Mancab Dieng, akronim dari Manisan Cabe Khas Dieng. Nama ini cukup sederhana, mudah diingat dan cukup marketable.

Cabe Dieng atau cabe gendol atau cabe gendot (Capsicum chinense atau Habanero) adalah salah satu spesies cabe dari capsicum yang berasal dari semenanjung Yucatan. Tingkat kepedasan cabe habareno mencapai 100.000- 350.000 skala Scoville, lebih pedas jika dibandingkan cabe rawit. Dinamakan cabe gendol karena bentuk cabe ini yang bengkak atau mengembung. Untuk penanaman di Pulau Jawa sendiri persebaran cabe ini sebatas perkebunan di sekitar Bandung dan di sekitar Dieng, Jawa Tengah. Cabe gendol ini adalah tanaman berbunga abadi. Dalam negara dengan iklim tropis dan subtropis, cabe gendol, seperti cabe yang lain, akan berbuah sepanjang tahun. Selama kondisinya baik, tanaman itu akan memproduksi buah terus menerus. 3. Latar Belakang Bagi masyarakat Wonosobo, cabe dieng ini sudah tidak asing lagi sebagai salah satu hasil pertanian masyarakat. Akan tetapi, di masa pandemi covid-19 ini hampir semua sektor mengalami keterpurukan, tak terkecuali di sektor pertanian. Selain itu, petani juga seringkali dihadapkan pada ketidakpastian harga komoditi hasil pertanianya. Sehingga diperlukan strategi peningkatan nilai jual produk pertanian agar lebih memiliki nilai jual dan kestabilan harga. Salah satunya adalah dengan menciptakan produk olahan hasil pertanian, sehingga memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Cabe dieng merupakan salah satu produk pertanian yang produksi olahanya masih sangat terbatas, antara dalam bentuk manisan basah yang dikemas di dalam kaleng, pelengkap sayuran dan keripik. Setelah melalui proses penelitian dan uji produksi, maka Tim Ekonomi Produktif SMK Gema Nusantara, berhasil menciptakan produk kuliner berbahan dasar cabe dieng dalam bentuk manisan kering yang memiliki cita rasa sangat unik. Manisan cabe dieng ini berbeda dari produk yang sudah ada di pasaran, baik dari proses prduksi maupun hasil produksinya. Tekstur Mancab Dieng ini lebih kering dibagian luar, lembut dan kenyal di bagian dalam. Cita rasa yang dihasilkan juga lebih unik dan kuat, perpaduan antara manis, pedas dan menghangatkan tenggorokan. Maka, dengan strategi dan pendekatan pasar yang tepat, produk Mancab Dieng ini berpotensi menjadi produk kuliner ringan dengan prospek yang menjanjikan.

Keunggulan temuan Manisan Cabe Dieng hasil inovasi dan kreasi Tim Produksi Getara ini antara lain adalah :

  1. Bahan baku Cabe Dieng memiliki bentuk dan tekstur yang lebih tebal dibanding cabe pada umumnya, dengan formulasi pengolahan yang tepat maka tekstur ini dapat dipertahankan sampai dalam bentuk manisan
  2. Ketersediaan bahan baku produk yang termasuk kategori “tanaman abadi”, sehingga meminimalisir terjadinya kekurangan stok bahan baku. Inovasi produk ini akan mampu meningkatkan nilai hasil pertanian masyarakat.
  3. Kemudahan Proses pengolahan yang sederhana, tanpa memerlukan teknologi khusus. Tim Produksi telah menemukan teknik pengolahan dan komposisi yang tepat agar hasil olahan manisan ini dapat maksimal Citarasa unik yang dari manisan cabe dieng hasil inovasi Tim Getara ini , menghasilkan perpaduan rasa pedas, manis dan menghangatkan tenggorokan, sangat cocok untuk kudapan khas wilayah pegunungan.
  4. Prospek komersialisasi hasil inovasi ini masih terbuka dengan potensi dan segmentasi pasar yang luas, mengingat keberadaan Wonosobo sebagai salah satu destinasi wisata pilihan, serta masih belum banyaknya produk kuliner yang sejenis.

Nama : SITI HIDAYATUN
Alamat : Jl Masjid No.13 kauman Utara Wonosobo
No. Telepon : 0826324140