LUMPUR TAMBAK KERTOMULYO SEBAGAI ENERGI LISTRIK RAMAH LINGKUNGAN DI KAWASAN WISATA PANTAI KERTOMULYO

Kebutuhan energi mengalami peningkatan setiap tahunnya, berdasarkan data dirdjen ketenaga listrikan  kementerian energi dan sumber daya mineral tahun 2020, konsumsi listrik mengalami kenaikan setiap tahunnya, pada tahun 2019 sejumlah 1.084 kwh/kapita sedangkan tahun 2020 sebesar 1.142 kwh/kapita. Banyaknya permintaan masyarakat akan pemakaian energi listrik dan semakin menipisnya cadangan minyak dunia sebagai bahan baku produksi listrik maka orang berlomba- lomba menciptkan suatu energi terbarukan yang ramah ligkungan. Pemerintah Indonesia menyadari akan pentingnya solusi mengatasi permintaan energi listrik yang semakin meningkat. Cara mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak sebagai bahan utama pembangkit energi listrik, Pemerintah menerbitkan Peraturan presiden RI No. 5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif sebagai bahan bakar minyak. Kebijakan tersebut menekankan pada sumber energi baru terbarukan sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak.

Penelitian lumpur tambak kertomulyo dimulai tahun 2019, banyak percobaan telah dilakukan agar bisa memanfaatkan lumpur tambak menghasilkan energi listrik terutama pembuatan tempat pembangkit listrik. setelah di temukan tempat pembangkit yang sesuaitahun 2020, mulailah di implementasikan di sekitar kawasan pantai kertomulyo.

Pembangkit Listrik Lumpur tambak menghasilkan sumber energi listrik DC 6 Cell sebesar 9324 x 10-6 Watt, dengan tegangan tiap sell 0,74 Volt dan arus 0,21 mA., Produk 1 sell menggunakan pipa paralon panjangn10 cm, Lebar 1 Cm sebagai tempat lumpur.  Produk di uji dengan 6 sell pembangkit listrik dengan baban lampu 3 watt DC dapat meyala selama 3 hari dengan tingkat kecerahan mengalami penurunan instensitas cahaya.

 

Kebutuhan energi mengalami peningkatan setiap tahunnya, berdasarkan data dirdjen ketenaga listrikan  kementerian energi dan sumber daya mineral tahun 2020, konsumsi listrik mengalami kenaikan setiap tahunnya, pada tahun 2019 sejumlah 1.084 kwh/kapita sedangkan tahun 2020 sebesar 1.142 kwh/kapita. Banyaknya permintaan masyarakat akan pemakaian energi listrik dan semakin menipisnya cadangan minyak dunia sebagai bahan baku produksi listrik maka orang berlomba- lomba menciptkan suatu energi terbarukan yang ramah ligkungan. Pemerintah Indonesia menyadari akan pentingnya solusi mengatasi permintaan energi listrik yang semakin meningkat. Cara mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak sebagai bahan utama pembangkit energi listrik, Pemerintah menerbitkan Peraturan presiden RI No. 5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif sebagai bahan bakar minyak. Kebijakan tersebut menekankan pada sumber energi baru terbarukan sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak.

 

Lumpur tambak kertomulyo berada di Desa Kertomulyo Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati, dan merupakan satu kawasandengan wisata pantai kertomulyo. Sayangnya, kawasan pantai maupun tambak masih kekurangan lampu penerangan. Berdasarkan fakta yang ada, lumpur yang terdapat di Tambak mengandung salinitas 22,60 Ms/cm, Logam Zn 49,11 ppm, Cu 16,71 ppm berdasarkan uji labolatorium di Balai Besar Penelitian Lingkungan dan Pertanian (Balingtan) Kabupaten Pati. Banyak penelitian yang membuktikan zat garam (Salinitas) dan zat logam dapat membangkitkan energi listrik. Zat Garam dalam membangkitkan energi listrik melalui proses elektrokimia yaitu ketika zat garam bercampur air akan terjadi elektrolis larutan NaCl yang menghasilkan ion potitif (kation) dan ion negatif (anion) berupa (Na+) dan (Cl-). Ion positif dan ion negatif untuk menghasilkan potensial energi listrik diperlukan reaksi redoks (reduksi dan oksidasi), reaksi redoks dapat terjadi apabila terdapat zat logam. Dengan adanya zat Garam dan Logam maka ion kation dan anion akan mereduksi atau mengurangi elektron pada logam positif dan mengoksidasi atau menambahkan elektron pada logam negatif. Selama proses redoks inilah yang mengakibatkan perpindahan elektron yang menghasilkan potensial energi listrik.

 

Salah satu permasalahan dalam memanfaatkan zat garam dan logam dalam membangkitkan listrik adalah bagaimana membuat desain pembangkit listrik yang sesuai sehingga dengan mudah lumpur tambak mengalami proses elektrokimia.  Dengan memanfaatkan lumpur tambak sebagai pembangkit listrik, secara ekonomis lebih menguntungkan dari pada pebangkut listrik tenaga kincir angin dan pembangkit listrik tenaga gelombang air laut. Pembangkit listrik tenaga lumpur dalam proses pembuatanya membutuhkan dana <50 Ribu rupiah per 20 cell pembangkit, cukup mengganti lumpur apabila energi habis dan ketersediaan lumpur sustaineble atau melimpah. Sedangkan untuk pebangkit listrik dengan memnfaatkan kincir angin dan gelombang laut membutuhkan biasa yang sangat mahal sehingga jarang di temui di indonesia, terlebih untuk pembangit listrik dengan memanfaatkan gelombang laut hanya bisa di manfaatkan ketika air laut mengalami pasang naik. Maka perlunya memanfaatan lumput tambak kertomulyo sebagai pembangkit listrik tenaga lumpur.

Penelitian lumpur tambak kertomulyo dimulai tahun 2019, banyak percobaan telah dilakukan agar bisa memanfaatkan lumpur tambak menghasilkan energi listrik terutama pembuatan tempat pembangkit listrik. setelah di temukan tempat pembangkit yang sesuaitahun 2020, mulailah di implementasikan di sekitar kawasan pantai kertomulyo.

1. Proses pembuatan sangat mudah, dapat di buat semua masyarakat
2. Harga ekonomis cocok untuk kebutuhan urgent
3. Dapat di bawa kemana-mana dan apabila energi habis cukup mengganti lumpur tambak yang baru
4. 1 liter lumpur tambak cukup untuk menghidupkan lampu 3 watt selama 3 hari non-stop
 

Nama : NUR HIDAYAT
Alamat : JALAN RAYA PATI-GEMBONG KM 4, DESA SEMIREJO, KECAMATAN GEMBONG, KABUPATEN PATI
No. Telepon : 081548928701