“DJ (Diary Aksara Jawi) Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Jawa Bersumber Pada Kebudayaan Lokal Berbasis Digital Learning Untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama Di Kudus”

“DJ” (Diary Aksara Jawi)

Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Jawa

Berbasis Kebudayaan Lokal Bagi Siswa Sekolah Menengah Pertama

Di Kudus

 

Abstrak

Pemanfaatan alat peraga yang dikreasikan sebagai media pembelajaran, diharapkan dapat menumbuhkan minat peserta didik dalam penguasaan materi yang diajarkan, khususnya pada ranah kompetensi pengetahuan KD (Kompetensi Dasar) 4.5 Mengalihaksarakan teks cerita Ramayana ( Kidang Kencana ) 1 paragraf yang berhuruf latin ke huruf Jawa. Aspek kreatifitas dalam pembuatan alat peraga DJ (Diary Aksara Jawi) Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Jawa Berbasis Kebudayaan Lokal Bagi Siswa Sekolah Menengah Pertama Di Kudus”, diharapkan dapat menunjang proses KBM (Kegiatan Belajar dan Mengajar) sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang belajar oleh guru.

DJ (Diary Aksara Jawi) Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Jawa Berbasis Kebudayaan Lokal Bagi Siswa Sekolah Menengah Pertama Di Kudus”, memuat konsep penulisan aksara Jawa menggunakan perangkat pengubah font (huruf) pada aplikasi android dan panduan tata cara penulisan aksara Jawa menggunakan keyboard komputer/ Lap Top.DJ” (Diary Aksara Jawi) diharapkan dapat mempermudah siswa, untuk menunjang penguasaan materi aksara Jawa dalam pemanfaatan teknologi informasi, yang didesain dengan tampilan kekinian yang lebih menarik. Selain itu, pembuatan gantungan kunci berhuruf Jawa dan stiker aksara Jawa sebagai reward, diharapkan mampu menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran bahasa Jawa, di era globalisasi dan modernisasi pada umumnya.

Tahapan pengenalan kawruhbahasa Jawa dapat dilakukan melalui proses pembelajaran di sekolah, merupakan salah satu upaya pelestarian budaya Jawa. Generasi muda sebagai penerus bangsa harus dibekali dengan penanaman nilai karakter dan kultural. Adanya penanaman nilai karakter dan kultural diharapkan dapat menjadi salah satu usaha dalam mempertahankan dan membiasakan budaya Jawa, sebagai warisan leluhur bangsa yang memiliki nilai-nilai luhur dan terdapat dalam norma yang berlaku di masyarakat. Sebuah kebiasaan atau tradisi budaya Jawa yang sudah melekat di masyarakat harus dilestarikan, karena merupakan ciri khas dari budaya daerah yang menjadi unsur pelengkap kekayaan budaya nasional. Kekayaan budaya nasional perlu diuri-uri dan dipertahankan, sebagai pondasi yang kuat untuk menangkal arus globalisasi dampak dari dinamika kemajuan zaman. Proses filterisasi dan asimimilasi budaya yang sesuai dengan norma yang berkelanjutan di masyarakat, dapat dijadikan sebagai penangkal budaya-budaya asing yang masuk, hal tersebut merupakan upaya dalam mencegah lunturnya rasa nasionalisme bagi generasi mendatang sehingga dapat mempertahankan keberlangsungan hidup bangsa.

  1.  BELAKANG LATAR

Mata pelajaran Bahasa Jawa adalah ruang lingkup materi muatan lokal, yang mengajar di sekolah pada tingkatan SD / MI, SMP / MTs. dan SMA / MA / SMK. Pembelajaran Bahasa Jawa merupakan pembelajaran tentang kebudayaan Jawa sulit dan rumit untuk mempelajari, sehingga perlu adanya upaya untuk mengawasi permasalahan yang sebenarnya terjadi pada pembelajaran Bahasa Jawa. Siswa kurang berminat dan termotivasi Berbicara dengan menggunakan bahasa Jawa, salah satunya disebabkan banyak siswa yang beranggapan bahwa pelajaran bahasa Jawa merupakan salah satu pelajaran yang sudah kuno dan siswa cenderung lebih suka belajar bahasa Jawa.

Penggunaan bahasa Jawa yang digunakan siswa dalam komunikasi sangat terbatas. Kenyataannya banyak siswa sering menggunakan bahasa Indonesia yang menggunakan bahasa Jawa, dalam komunikasi baik dalam lingkungan sekolah maupun luar. Pada umumnya guru mengajar dengan menggunakan metode ceramah yang monoton dan kurang bervariasi dalam menyampaikan materi pembelajaran bahasa Jawa. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran bahasa Jawa masih cenderung mengacu pada “buku teks, bahan ajar dan buku siswa yang disampaikan dengan metode pembelajaran yang kurang interaktif. Keadaan tersebut menjadikan peserta didik merasa jenuh dan bosan mengikuti proses belajar mengajar (PBM) yang berlangsung. Metode pembelajaran kontekstual menggunakan alat peraga yang interaktif (menarik) dan variatif, diharapkan dapat menjadi upaya dalam melestarikan kebudayaan Jawa.

1. Pembuatan stiker berhuruf Jawa diharapkan mampu mendukung pembiasaan menggunakan aksara Jawa, yang dapat ditempel di tempat-tempat pribadi yang strategis sehingga mudah diingat dan dihafalkan.

2. Penggunaan Software PPT interaktif "DJ (Diary Akasara Jawi") dan aplikasi android "Sari Aksara Jawi" diharapkan dapat menumbuhkan minat siswa terhadap Bahasa Jawa.

 

Nama : AFRILIA PUSPITA SARI
Alamat : Jalan PR. Sukun Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus
No. Telepon : 085802412909