ODESS (Obstacle Detection Smart Stick)

Tidak semua manusia diciptakan dengan keadaan mata yang normal, ada pula yang mengalami gangguan penglihatan sejak lahir. Pada tahun 2018 terdapat data sekitar 3,5 juta penduduk Indonesia mengalami kebutuan, jumlah tersebut pasti akan bertambah tiap tahunnya. tunanetra biasanya mengalami kesulitan untuk sekedar berjalan dan melakukan aktivitas. Alat bantu yang sering digunakan tunanetra untuk berjalan adalah tongkat. Tongkat sebagai alat bantu pada saat berjalan dalam  melakukan kegiatan di setiap harinya.

Pada proposal ini telah direalisasikan suatu Tongkat otomatis yang dapat mendeteksi halangan, gundukan, batu, dan halangan dipinggir kanan dan kiri, Dalam perancangan, sistem menggunakan board mikrokontroler Arduino NANO sebagai kontroler, sensor jarak ultrasonik untuk mengetahui jarak dan posisi dari pengguna ke halangan, gundukan, dan halangan disamping kanan dan kiri. Selain itu modul buzzer sebagai penanda adanya bunyi berupa  suara apabila mendeteksi sebuah objek.

Berdasarkan hasil simulasi software Arduino, diperoleh bahwa program telah dapat beroperasi sesuai algoritma program. Sensor dapat bekerja dengan baik yaitu dapat mendeteksi halangan secara otomatis. Sehingga diharapkan dapat membantu aktivitas dan mobilitas tuna netra.

 

 

Individu merupakan bagian dari masyarakat yang dalam kehidupannya tidak lepas dari nilai dan norma yang berlaku didalamnya. Seorang penyandang cacat tuna netra juga merupakan bagian dari masyarakat pada umumnya yang memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara, dan derajat yang sama sebagai manusia ciptaan Tuhan. Terdapat banyak persoalan besar yang dihadapi tuna netra. Tuna netra bagian dari komunitas yang memiliki keterbatasan mobilitas terhadap lingkungan dalam kehidupan sosial. Mobilitas yang diharapkan oleh penyandang cacat tuna netra tidak sebatas dilihat dari sisi sosial saja, misalnya adanya penerimaan dari masyarakat akan tetapi juga dilihat secara fisik seperti sarana dan prasarana sehingga memberi kemudahan mobilitas bagi penyandang cacat tuna netra dalam melakukan aktivitasnya.

 Masih sangat banyak penyandang tuna netra yang kesulitan dalam melakukan aktivitasnya. Menurut Direktur utama Rumah sakit mata Cicendo Hikmat Wangsaatmadja, di Bandung, jumlah tuna netra di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 3,5 juta orang. Jumlah itu setaradengan satu persen penduduk di Indonesia, dan terus mengalami kenaikan di setiap tahunnya. Menurut badan pusat statistik kabupaten  Kendal terdapat 794 penyandang tuna netra yang ada di daerah Kendal.

Meningkatnya jumlah penderita tuna netra tersebut merupakan suatu pendorong kami untuk meningkatkan perhatian kepada tuna netra seperti fasilitas yang digunakan tuna netra. Tongkat adalah salah satu sarana atau fasilitas penting bagi tuna netra yang digunakan setiap hari dalam mobilitasnya. Tongkat tuna netra yang ada saat ini merupakan tongkat konvensional, tongkat tersebut memberikan respon ketika bagian ujung tongkat mengenai suatu objek yang berada di hadapannya dimana objek tersebut masih berada dalam jangkauannya. Tongkat tersebut tidak dapat memberikan suatu informasi secara efektif pada pengguna jika objek tersebut diluar dari jangkauan tongkat. Sehingga pengguna tidak mempersiapkan dirinya menghadapi objek yang terdapat di hadapannya tersebut.

Permasalahan yang dihadapi pada tongkat konvensional saat ini dapat diatasi dengan kemajuan teknologi yang ada pada saat ini. Kemajuan teknologi tidak hanya dinikmati mereka yang normal. Kemajuan teknologi juga harus dirasakan oleh mereka yang memiliki keterbatasan. Salah satunya adalah keterbatasan penglihatan.

Berdasarkan permasalahan di atas, kami berencana merancang alat yang bernama “ODESS” atau singkatan dari Obstacle Detection Smart Stick. Sebuah tongkat tuna netra modern dengan memanfaatkan teknologi penginderaan lingkungan sehingga diharapkan dapat mendorong ketersediaan tongkat tuna netra yang dapat memberikan kemudahan mobilitas bagi penggunanya dengan harga yang terjangkau di Indonesia.

  1. Ramah lingkungan. Menggunakan energi alam terbarukan yaitu sinar matahari.
  2. Daya tak terbatas. Dilengkapi dengan panel surya sebagai pengisi daya otomatis dan terdapat baterai sebesar 2500 mAh.
  3. Waterproof. Sistem dirancang tahan air sehingga dapat digunakan diberbagai cuaca.
  4. Efisien. Nyaman,ringan dan tidak memakan tempat saat digunakan, serta kuat dan tahan lama
  5. Harga yang relative terjangkau

Nama : Robi Thuddin
Alamat : Jl. Laut Pidodo, Ds. Pidodo Wetan, Kec. Patebon, Kab. Kendal
No. Telepon : 083107939707