Kaori-dama: Si Penyejuk Mata Bikin Harum Ruangan (sebuah inovasi Florikultura dengan memanfaatkan limbah serbuk kayu)

Keberadaan tumbuh-tumbuhan telah dimanfaatkan manusia sejak awal mula peradaban. Sejak dahulu tumbuh-tumbuhan khususnya pohon kayu dimanfaatkan sebagai alat dan lekat dengan kehidupan manusia seperti membangun rumah, membuat alat, dan menciptakan kendaraan. Di kawasan urban tumbuhan sudah digunakan sebagai tanaman hias untuk mempercantik lingkungan dan hunian. Selain itu, kemajuan pengetahuan di bidang holtikultura dan florikultura telah melahirkan banyak varietas tanaman hias. Hal ini sangat mendorong orang-orang untuk mengkoleksi tamanan hias dan menciptakan segmentasi penghobby tanaman hias tak terkecuali di Indonesia.

Media tanam untuk tanaman hias juga mengalami transformasi, dari media konvensional seperti pot dan tanah menjadi bermacam-macam media seperti aquaculture (media air), gel (hydrogel jelly), hingga pot-pot cantik. Namun sejauh ini tanaman hias dan aneka macam media hanya bersifat estetika untuk mempercantik ruangan. Berangkat dari permasalahan tersebut, inventor menghadirkan alternatif dengan inovasi media tanam yang diberi nama Kaori-dama dengan menambahkan pengharum ruangan (scented gel) dengan memanfaatkan limbah kayu dalam hal ini serbuk gergaji sebagai salah satu pemanfaatan benda yang tidak terpakai.

Kaori­-dama diciptakan untuk menggantikan pengharum ruangan konvensional dengan bentuk yang cantik dan kesan natural. Kaori-dama dapat diletakkan di meja, sudut ruangan maupun digantung. Selain menambahkan estetika ruangan, Kaori-dama akan menghadirkan aroma harum dalam ruangan. Selain itu Kaori-dama dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu seperti serbuk gergaji. Hal ini sesuai prinsip 3R yaitu reduce, reuse, recycle

Keberadaan tumbuh-tumbuhan telah dimanfaatkan manusia sejak awal mula peradaban. Sejak dahulu tumbuh-tumbuhan khususnya pohon kayu dimanfaatkan sebagai alat dan lekat dengan kehidupan manusia seperti membangun rumah, membuat alat, dan menciptakan kendaraan.

Era pemanfaatan tumbuhan sebagai alat telah bertransformasi seiring dengan semakin modernnya kehidupan manusia. Di kawasan urban tumbuhan sudah digunakan sebagai tanaman hias untuk mempercantik lingkungan dan hunian. Selain itu, kemajuan pengetahuan di bidang holtikultura dan florikultura telah melahirkan banyak varietas tanaman hias. Hal ini sangat mendorong orang-orang untuk mengkoleksi tamanan hias dan menciptakan segmentasi penghobby tanaman hias tak terkecuali di Indonesia.

Media tanam untuk tanaman hias juga mengalami transformasi, dari media konvensional seperti pot dan tanah menjadi bermacam-macam media seperti aquaculture (media air), gel (hydrogel jelly), pot-pot cantik, hingga yang terbaru yang sedang naik daun adalah media tanam koke-dama.

Koke-dama adalah teknik atau media tanaman yang berasal dari Jepang. Sesuai namanya yaitu koke (?) yang berarti “lumut” dan dama (?) yang berarti “bola”, teknik koke-dama adalah membuat media tanam dengan berbentuk bola dan pada media ditambahkan tanaman lumur untuk menimbulkan kesan natural dan cantik. Koke-dama dapat menjadi media tanaman gantung maupun meja. Bentuknya yang kecil dan sedap dipandang membuat koke-dama­ menjadi buruan penghobby tanaman hias.

Namun di balik kecantikannya, koke-dama menuntut perawatan yang ekstra salah satunya disebabkan oleh adanya tanaman lumut sebagai medianya. Tanaman lumut harus tetap dijaga selain tanaman hias utama tentunya. Media harus selalu berada dalam keadaan lembab dan secara rutin disemprot air (spray) untuk memberi nutrisi dan kelembaban bagi tanaman lumut.

Berangkat dari permasalahan tersebut, inventor menghadirkan alternatif dengan membuat ­koke-dama namun dengan menghilangkan komponen lumut dari medianya. Selain itu untuk membuat bentuk bola inventor memanfaatkan limbah kayu dalam hal ini serbuk gergaji sebagai salah satu pemanfaatan benda yang tidak terpakai.

Kemudian inventor juga melihat potensi untuk menambahkan inovasi baru ke dalam media. Mengingat media tanam ini digunakan untuk mempercantik ruangan dan diletakkan di dalam ruangan (indoor), maka inventor menambahkan komponen pewangi ruangan di dalam media. Oleh sebab itu media tanam yang merupakan adaptasi dari koke-dama ini diberi nama “Kaori-dama”.

Dalam bahasa Japang kaori (??) berarti harum dan dama (?) yang berarti “bola”. Kaori­-dama selain untuk mempercantik ruangan dengan tanaman hias dan bentuk yang cantik, juga dapat mengeluarkan aroma harum karena telah ditambahkan parfum ke dalam medianya. Jadi, Kaori-dama dapat dikatakan pengharum ruangan dan penyejuk mata.

Dapat dikatakan Kaori-dama adalah temuan/inovasi baru hasil dari pengembangan teknik penanaman Koke-dama. Untuk membandingkan keunggulan Kaori-dama dengan temuan terdahulu akan disajikan dalam analisa SWOT (Strengt, Weakness, Opportunities, Threats ).

Strength

Metode penanaman tanaman hias dalam pot untuk mempercantik ruangan telah dimanfaatkan baik individu maupun organisasi untuk mempercantik ruangan dan menambah estetika. Pot juga telah lama dimanfaatkan manusia untuk meletakkan tanaman dari pot berbahan gerabah/tanah liat, keramik hingga plastik dan serat karon di zaman modern ini.

Perkembangan media tanam ditangkap oleh inventor dengan mengadopsi bentuk bola dalam Koke-dama namun dengan bahan baku dan sentuhan inovasi yang berbeda. Bahan baku yang digunakan inventor adalah limbah gergaji yang bisa didapatkan dengan mudah di pengolahan kayu dan mebel. Selain menambah estetika pemanfaatan limbah gergaji juga untuk mendukung penggunaan kembali bahan-bahan yang tidak terpakai.

Kemudian yang membedakan Kaori-dama dengan media tanam lainnya adalah Kaori-dama tidak hanya sekedar hiasan namun juga menjadi pengharum ruangan. Hal ini dikarenakan inventor menambahkan pengharum (scented gel ) di dalam media sehingga ketika Kaori-dama diletakkan atau digantung di ruangan ia akan mengeluar aroma harum semerbak di ruangan. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri di mana Kaori-dama selain menjadi penghias ruangan juga menjadi pengharum ruangan, atau bisa kita sebut Kaori-dama si penyejuk mata si pengharum ruangan.

Weakness

Bagaimana pun juga Kaori-dama berbeda dari pengharum ruangan konvensional yang 100% abiotik (benda mati). Sementara dalam Kaori-dama terdapat tanaman hidup yang harus kita perhatikan. Tanaman hidup ini yang harus kita rawat dengan menyiram air setiap hari. Namun dengan adanya pewangi (scented gel ) dalam kontainer yang berdekatan perlu kehatian-hatian agar air tidak mengenai kontainer pewangi.

Opportunites

Terdapat banyak pecinta tanaman hias di Indonesia dan angkanya setiap tahun semakin bertambah. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi florikultura yang menawarkan beragam tanaman hias dan semakin masyarakat yang semakin terbuka akan estetika ruangan/rumah. Apalagi di kalangan masyarakat ada kecenderungan untuk mengikut tren mengoleksi sesuatu yang unik, maka Kaori-dama bisa menjadi salah satu koleksi yang bukan sekedar cantik dan unik namun juga dapat menjadi pengharum ruangan.

Threats

Tidak ada teknologi yang sulit dan disembunyikan dalam produk Kaori-dama. Dengan bahan yang melimpah di alam membuat seseorang memungkinkan membuat produk serupa. Namun dibutuhkan ketekunan dan kesabaran untuk menggeluti usaha tanaman hias sehingga tidak mudah bagi seseorang langsung membuat produk tanaman hiasnya sendiri.

Nama : Etika Samudra Wati
Alamat : Jl. Asri Selatan Nomor 11 RT. 004 RW. 014 Binagriya Indah, Kelurahan Pringrejo, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan
No. Telepon : 082323081001