SUSU KACANG TANAH “SUKATA” SEBAGAI ALTERNATIF SUSU BERPROTEIN NABATI

Susu adalah minuman yang banyak dikonsumsi masyarakat saat ini. Susu yang biasa dikonsumsi masyarakat saat ini adalah susu sapi. Walaupun susu sapi mempunyai kandungan gizi yang lengkap namun ada beberapa kelemahan. Saat ini orang mulai beralih ke susu dari tanaman karena selain lebih murah, juga kandungan proteinnya cukup tinggi. kacang tanah adalah makanan yang biasa kita konsumsi sehari-hari. oleh karena itu kami mengolah bahan susu kacang tanah dengan beberapa varian rasa, yang bisa dikonsumsi oleh semua umur. Manfaat penelitian ini bisa memenuhi kebutuhan protein masyarakat dengan susu kacang tanah dengan harga terjangkau, protein tinggi dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Kami menggunakan metode penelitian dengan studi kepustakaan, observasi, percobaan dan uji publik. Proses Pembuatan susu kacang tanah ini sederhana dan kami menambahkan berbagai varian rasa sesuai tren minuman kekinian. Hasil dari susu yang kami buat dan di ujikan pada responden, semua suka rasa nya dan uji laboratorium kandungan protein nya cukup tinggi. Ke depan nya menarik pihak lain dalam memasarkan dan membuat outlet nya. "Sukata" Susu Kacang Tanah yang sehat, tinggi protein dan bisa dikonsumsi dengn berbagai varian rasa.

  1. Latar Belakang

Susu adalah minuman yang banyak dikonsumsi masyarakat saat ini. Bukan hanya anak-anak yang mengkonsumsi minuman ini, tetapi hampir semua kalangan sekarang mengkonsumsinya. Susu bisa dibuat asli dari susu sapi, kambing, atau dari kacang kedelai. Susu yang biasa dikonsumsi masyarakat saat ini adalah susu sapi. Walaupun susu sapi mempunyai kandungan gizi yang lengkap namun ada beberapa kelemahan dari susu sapi yaitu Laktosa, karbohidrat utama dalam susu sapi, dapat menyebabkan masalah pencernaan bagi beberapa orang. Orang-orang yang intoleran (tidak toleran) terhadap laktosa disebabkan karena kekurangan enzim laktase, yang diperlukan untuk memecah laktosa.

Hal ini membuat orang yang intoleran menghasilkan gas, kembung dan diare setelah mengkonsumsi beberapa bentuk produk susu sapi. Selain itu pembiasaan minum susu dari sapi harus dibiasakan sejak umur balita, apabila tidak dibiasakan sejak balita maka ketika sudah besar atau dewasa biasanya akan alergi terhadap susu sapi.

Saat ini orang mulai beralih ke susu dari tanaman karena selain lebih murah, juga kandungan proteinnya cukup tinggi dan biasanya tidak menimbulkan alergi atau efek buruk bagi kesehatan. Dari beberapa kelemahan susu sapi tersebut dan semakin tingginya kebutuhan susu mendorong kita untuk mencari alternatif bahan pembuatan susu dari bahan-bahan yang biasanya tidak digunakan dengan maksimal atau dibuang begitu saja. Di sisi lain kacang tanah adalah makanan yang biasa kita konsumsi sehari-hari. Kacang tanah juga banyak dijumpai di sekitar kita dan merupakan produk asli dalam negeri, mudah ditanam dan mudah didapat di pasar tradisional maupun pasar modern. Selain memiliki protein yang cukup tinggi, kacang tanah juga mempunyai rasa yang gurih. Anak anak jaman sekarang ataupun remaja juga sekarang lebih menyukai minuman-minuman dengan berbagai varian rasa, oleh karena itu kami mengolah bahan susu kacang tanah dengan beberapa varian rasa.

Keunggulan Inovasi :

1. Sukata susu kacang tanah dengan tinggi protein 

2. Sukata dapat diolah dengan berbagai varian rasa yang sesuai dengan tren minuman kekinian

3  Bahan baku mudah didapat di sekitar kita, memanfaatkan kearifan lokal, tidak import

4. Harga terjangkau bahkan lebih murah dari produk olahan susu yang lain nya

 

Lampiran Pendukung :

1. Uji Protein
 

  1. Uji Protein

Uji kualitatif: Untuk mencari tahu apakah susu kacang tanah ini memiliki protein, dengan menggunakan larutan biuret. Prosedur pengujian sebagai berikut:

      1. Memasukan 2 ml sampel susu ke dalam tabung reaksi
      2.  Menambahkan 2 ml larutan Natrium Hidroksida, NaOH(aq) 40%

 

      1.  Menambahkan 5 tetes Reagen Biuret.
      2.  Mengamati perubahan warna yang terjadi, warna ungu menunjukkan bahwa sampel mengandung protein

 

Uji kuantitatif: menentukan kadar protein kasar pada susu kacang tanah dengan metode Kjeldahl.

  1. Menimbang sampel susu kacang tanah sebanyak 1 g.
  2. Menuangkan sampel ke dalam labu Kjeldahl.
  3. Menimbang 7 g Kalium sulfat, K2SO4(s) dan 0,8 g tembaga sulfat, CuSO4(s), kemudian memasukkannya ke dalam labu yang berisi sampel susu.
  4. Menambahkan larutan asam sulfat pekat, H2SO4(aq) sebanyak 12 ml.
  5.  Proses destruksi dilakukan di dalam ruang asam dengan memanaskan sampel yang ada pada labu Kjeldahl menggunakan kompor listrik hingga berwarna hijau tosca.
  6.  Mendinginkan labu Kjeldahl dengan cara diamkan selama kurang lebih 20- 30 menit.
  7. Menambahkan 25 ml aquades ke dalam labu Kjeldahl yang berisi sampel.
  8. Penambahan 50 ml larutan Natrium hidroksida, NaOH(aq) 40% dan beberapa butir batu didih ke dalam labu Kjeldahl yang berisi sampel.
  9.  Menambahkan 30 ml larutan asam klorida, HCl(aq) 0,1 N ke dalam erlenmeyer untuk menangkap destilat dari hasil destilasi, ditambahkan beberapa tetes indikator metil red.
  10. Merangkai alat destilasi.
  11. Destilat yang diperoleh dari hasil destilasi dititrasi dengan menggunakan larutan standar NaOH(aq) 0,1 N hingga warna larutan berubah merah muda menjadi kuning. Titrasi dilakukan tiga kali, volume NaOH yang dibutuhkan dirata-rata.

Penentuan kadar amonium klorida:

%????  = (   ???? ???????????? ???? ???? ????????????) − (???? ???????????????? ???? ???? ????????????????) x 14, 008 x 100%

???????????????????? ???????????????????????? (????????????????)

faktor konversi kacang tanah = 5,46

% protein = %N x 5,46

 

2.  Uji Organoleptik

Aspek yang diuji adalah warna, bau dan rasa dengan variabel lama waktu perebusan susu kacang tanah. Uji dilakukan oleh beberapa responden dengan memberikan sampel susu kacang tanah dengan deskripsi kuesionernya.

  1. Uji warna
  1. Sampel susu kacang tanah diberikan ke responden, kemudian dilihat beberapa saat, lalu responden memberikan skor dari masing-masing perlakuan.
  2. Jika menurut responden warna susu kacang tanah  menarik, maka hasil yang dinyatakan “ menarik”, jika menurut panelis warna tidak menarik, maka hasil dinyatakan “ tidak menarik”, sesuai dengan deskripsi kuesioner yang diberikan.
  1. Uji bau (aroma)

Prinsipnya adalah dengan melakukan analisa terhadap contoh uji secara organoleptik dengan menggunakan indera penciuman (hidung). Cara kerjanya yaitu :

  1. Sampel susu kacang tanah diambil sebanyak 1 sendok makan dan dituangkan di gelas arloji yang bersih dan kering
  2. Sampel susu kacang tanah dicium pada jarak kurang lebih 5 cm dari hidung untuk mengetahui baunya.
  3. Responden memberi skor nilai bau atau aroma susu kacang tanah apakah sampel beraroma sedap atau tidak beraroma sedap. Penilaian berdasarkan kuesioner yang diberikan.
  1.  Uji rasa

Prinsipnya adalah dengan melakukan analisa terhadap sampel susu kacang tanah dengan uji secara organoleptik menggunakan indera perasa (lidah).

  1. Sampel susu kacang tanah diambil 1 sendok dan dirasakan dengan lidah
  2. Jika sampel terasa khas susu nabati (manis ), maka hasil dinyatakan “berasa manis” dan jika terasa rasa asing selain rasa susu, maka hasil dinyatakan “tidak berasa manis”
  3. Responden memberi penilaian terhadap sampel yang disediakan sesuai dengan kuesioner yang diberikan

 

Nama : Jessica Vania Shalom
Alamat : Jl. A.M Sangaji No.24, Gajahan, Kec. Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57155
No. Telepon : (0271) 666248