Pengembangan Potensi Minyak Terbang sebagai Aromaterapi Multifungsi saat Pandemi COVID-19 dan Inovasi Wirausaha SMK Farmasi

Pandemi Covid-19 dalam satu tahun terakhir memberikan dampak yang massif di berbagai sektor kehidupan. Dampak yang dirasakan Indonesia secara umum terkait dengan meningkatnya angka pengangguran dan lesunya dunia pariwisata. Lulusan SMK yang mestinya menjadi angkatan kerja potensial juga ikut terdampak, termasuk alumni dari SMK Farmasi. Namun, peluang wirausaha produk Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) menjadi peluang lain yang bisa dikembangkan dengan penyulingan minyak atsiri atau minyak terbang. Sumberdaya guru apoteker dan keahlian untuk memproduksi bahan-bahan alami dari alumni SMK Farmasi dapat dioptimalkan dengan teknologi penyulingan minyak atsiri untuk menghasilkan produk kreatif. Produk pewangi termasuk kategori Produk Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) yang dapat diaplikasikan untuk berbagai keperluan. Selain wangi, minyak terbang atau minyak atsiri dari herbal juga bisa menjadi aromaterapi. Minyak atsiri  jeruk memberikan efek ketenangan, sedangkan minyak atsiri kunyit bermanfaat untuk mengurangi peradangan yang sering terjadi pada pemakaian masker di era pandemi Covid-19, baik oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat umum. Wisatawan yang menggunakan kendaraan umum maupun pribadi saat bepergian dan menggunakan masker dalam waktu yang lama memerlukan produk pewangi ini. Minyak terbang ini bisa dikombinasikan dengan minyak zaitun yang bermanfaat sebagai emolliens melembutkan kulit serta sumber vitamin untuk kulit. Berdasarkan review kajian pustaka secara mendalam terhadap komponen minyak terbang jeruk dan kunyit, keduanya berpotensi untuk antiseptik yang mencegah kontaminasi mikroorganisme seperti bakteri maupun virus. Produk ini dapat digunakan sebagai pewangi masker yang multifungsi karena selain mendukung protokol kesehatan, juga telah dikembangkan menjadi facial oil yang bermanfaat untuk mengatasi masalah jerawat maupun iritasi kulit wajah akibat pemakaian masker jangka panjang. Berdasarkan manfaat yang potensial tersebut, produk ini berpotensi untuk dikembangkan sehingga mampu menjadi wahana alumni SMK Farmasi untuk berinovasi dalam bidang wirausaha produk herbal. Selain itu, penggunaannya oleh masyarakat yang ingin berwisata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, akan mendukung pulihnya sektor pariwisata di Indonesia.

Pada masa pandemi COVID-19, kondisi perekonomian Indonesia mengalami dampak yang serius. Selain itu, angka pengangguran juga meningkat dengan signifikan. Lulusan SMK banyak yang sulit untuk terserap di lapangan kerja, khususnya sektor industri. Berbagai komoditas industri yang semula menjadi unggulan dalam menunjang kekuatan ekonomi Indonesia dan menyerap banyak tenaga kerja ternyata banyak yang tumbang. Sektor pariwisata juga mengalami kelesuan karena tempat-tempat wisata yang mengandalkan kunjungan orang ramai tidak bisa beroperasi seperti sedia kala.

Salah satu industri yang tetap eksis dan memiliki peluang untuk bertahan serta berkembang di masa pandemi ini adalah industri minyak atsiri. Indonesia dikenal sebagai salah satu penghasil minyak atsiri dunia. Sektor industri kecil maupun industri rumah tangga yang mengelola minyak atsiri perlu dikembangkan secara kreatif pada masa pandemi. Di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu baik di dalam maupun luar negeri, masyarakat memerlukan inovasi agar muncul solusi untuk menggerakkan perekonomian, khususnya dengan semangat kewirausahaan yang dapat mendukung penanganan COVID-19.

Salah satu strategi yang dapat ditempuh dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 adalah melalui pendayagunaan herbal untuk kesehatan yang bersumber dari minyak atsiri dan melimaph di Indonesia. Berbagai kalangan, baik instansi pemerintah maupun swasta saling berkompetisi untuk menghasilkan produk herbal guna keperluan pencegahan maupun penyembuhan COVID-19. Namun, belum ada produk khusus hasil pemberdayaan masyarakat yang mampu merangkum potensi kewirausahaan herbal tersebut dengan penanganan COVID-19.

Seiring dengan penerapan protokol kesehatan, pemakaian masker kain menjadi salah satu prioritas dalam pencegahan COVID-19. Namun, pemakaian masker kain yang lama ketika bepergian atau bertugas membuat aroma masker menjadi tidak nyaman. Hal ini beresiko terhadap ketahanan seseorang dalam memakai masker kain. Pemakaian masker kain dalam waktu yang lama juga dapat berdampak pada iritasi kulit wajah. Oleh karena itu, pengguna masker kain seperti petugas pelayanan publik maupun wisatawan perlu produk multifungsi, yaitu yang bisa mewangikan masker sekaligus mengatasi kemungkinan iritasi akibat pemakaian masker jangka panjang.

Produk dari minyak atsiri ini merupakan solusi yang sangat potensial apabila dikolaborasikan dengan pihak yang terkait dalam bentuk industri padat karya sehigga juga bermanfaat untuk mengatasi pengagguran dan menggerakkan kembali sektor pariwisata. Sebagai produk herbal, produk turunan dari minyak atsiri dapat diproduksi oleh SMK Farmasi yang saat ini alumninya rentan tidak bisa bekerja di sektor pelayanan kesehatan formal. Penggunaan produk pewangi masker yang multifungsi merupakan bentuk dukungan terhadap protokol kesehatan sehingga mampu mendukung pemulihan di sektor pariwisata melalui kenyamanan penggunaan masker saat bepergian dan saat berada di tempat wisata.

Sejarah produk pewangi multifungsi ini dimulai dari produk sebelumnya, yaitu aromaterapi. Awalnya produk ini dirancang sebagai aromaterapi herbal. Aroma wangi dari bahan herbal ternyata bisa menjadi komponen pewangi masker kain. Oleh karena itu, produk pewangi merupakan pengembangan dari produk aromaterapi. Karya ini diinovasikan lebih lanjut dengan melihat potensi bahan alami berdasarkan review ilmiah terbaru sehingga ada kebaruan karya, khususnya dalam mendukung protokol kesehatan saat penanganan pandemi COVID-19. Pewangi masker sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam rangka mendukung protokol kesehatan di masa pandemi. Namun, pemakaian masker dalam jangka panjang memunculkan masalah lain, yaitu munculnya jerawat dan kemungkinan iritasi pada kulit wajah akibat udara yang kotor dari keringat dan hembusan napas di dalam pemakaian masker kain. Maka, produk pewangi ini disempurnakan dengan formula emoliens sebagai pelembut kulit sekaligus dengan sifat kenyamanan aroma alamiahnya untuk kulit wajah serta sebagai pembersih udara kotor di dalam masker kain yang terangkum menjadi facial oil.

 

 

Inovasi sejenis datang dari produk milik Kementerian Pertanian berupa jamu eucalyptus berbentuk roll on. Namun, produk kalung tersebut tidak bisa dioleskan sebagai pewangi dan tidak bisa digunakan sebagai facial oil. Inovasi yang dimiliki oleh inventor berupa produk aromaterapi berbentuk roll on yang memiliki aroma wangi dan segar khas buah jeruk purut serta rimpang kunyit. Adanya aroma jeruk mampu “terbang” memperbaiki dan mengkondisikan aroma udara di sekitarnya menjadikan produk ini lebih disukai. Apabila digunakan sebagai pewangi masker, maka akan memberikan aroma yang lebih menarik. Pemakai masker betah menggunakan maskernya dan masker terhindar dari bau apek. Pemakaiannya sangat cocok bagi pemakai masker yang lama seperti tenaga kesehatan, petugas pelayan publik, maupun wisatawan yang menggunakan kendaraan umum. Bagi kulit wajah, sifatnya lebih lembut dan lebih nyaman dibandingkan minyak eucalyptus. Karya inovasi ini juga menjadi bernilai lebih dengan adanya komponen minyak zaitun yang sangat bersahabat dan mendekati naturalitas bagi kulit wajah. Pemakai masker yang intensif dan biasanya bermasalah dengan munculnya iritasi di wajah maupun jerawat juga dapat diatasi dengan produk inovatif ini karena formulanya tidak menimbulkan iritasi sekaligus berfungsi sebagai facial oil.

Tabel Perbedaan Produk ini Dibandingkan dengan Produk Sebelumnya yang Sejenis

Pembanding

Produk roll on berbasis Eucalyptus dari Kementan RI

Produk antiseptik PKRT yang berbasis bahan kimia sintetik

Produk Pewangi Masker maupun minyak atsiri untuk wajah yang tersedia di pasaran

Pewangi multifungsi yang dihasilkan dari kreativitas ini

 

Volume

Kecil

Besar

Kecil

 Kecil

Desain Kemasan

Roll on

Konvensional

Roll on/roller ball

 Roll on/roller ball

Kepraktisan penggunaan

Praktis

Tidak praktis

Praktis

 Praktis

Kandungan bahan kimia sintetik

-

Banyak

Ada

 -

Fungsi tambahan dan kemungkinan iritiasi pada kulit

Pencegahan Covid-19

Tidak ada fungsi tambahan dan dapat mengiritasi kulit wajah

Antiseptik, antijerawat, bisa menimbulkan iritasi pada kulit wajah

Facial oil, non iritatif, dan menjadi pewangi yang dapat membersihkan udara di sekitar masker dari mikroba

Nama : Yuhansyah Nurfauzi
Alamat : Jalan Kendil Wesi Nomor E 12/24 RT 01/RW 08, Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap
No. Telepon : 085643449255