OPPA DAEGO-OLAHAN PANGAN DAUN ECENG GONDOK

Tingkat sedimentasi di Rawa Pening yang semakin tinggi mengakibatkan pendangkalan akibat tumbuhnya tanaman eceng gondok yang begitu cepat mengispirasi Erna Rohayati  pemilik MAKMUR ABADI untuk membuat olahan pangan Daun Eceng Gondok. Inovasi diawali dengan melakukan uji coba  selama satu bulan dan ketika acara Kongres Sampah 2019 produk eceng gondok krispi, stik dan kerupuk di perkenalkan ke masyarakat luas. Erna Rohayati selaku inventor melihat bahwa selama ini yang dimanfaatkan dari tanaman eceng gondok adalah batang daun yang digunakan untuk membuat kerajinan sedangkan daunnya belum dimanfaatkan. Perlu diketahui bahwa kandungan eceng gondok tergantung dari unsur hara di lingkungan yang diserapnya, jika tercemar polusi maka kandungannya akan berbahaya bagi manusia sehingga untuk memastikan bahwa produk olahannya aman untuk dikonsumsi, inventor melakukan inovasi unik berupa DETOKSIFIKASI daun eceng gondok dengan perlakuan khusus yang membutuhan waktu lama.Saat akan dilaunching produknya OPPA DAEGO (Olahan Pangan Daun Eceng Gondok) terlebih dahulu dilakukan tes uji di Laboratorium  Kesehatan Daerah Kab Semarang , hasilnya aman untuk dikonsumsi dan tidak mengandung zat barbahaya.Saat ini dengan kapasitas produksi mencapai 1500 pack / bulan dengan berat 150 gr/pack MAKMUR ABADI meraup keuntungan sekitar Rp.5.000.000  perbulan.Efek dari pengembangan usaha terhadap kehidupan sosial masyarakat sekitar sangat  besar  dan berdampak terhadap 10 orang pemetik daun ecceng gondok , 4 orang penjemur daun eceng gondok , dan  4 orang pengolah serta puluhan reseller produk.OPPA DAEGO atau Olahan Pangan Daun Eceng Gondok mudah mudahan dapat diterima oleh pasar dan ‘disayangi’ oleh penikmat olahan pangan yang kreatif dan inovatif ini.

Masalah/kebutuhan di masyarakat yang ingin diselesaikan.

Pertumbuhan tanaman Eceng gondok di Rawa Pening yang begitu pesat menimbulkan inspirasi bagi Erna Rohayati untuk berinovasi. Perjalanan inovasi dan kreatifitas berawal pada kegiatan Kongres Sampah Jawa Tengah Tahun 2019 lalu , Erna Rohayati selaku Owner MAKMUR ABADI terdorong untuk mengolah daun eceng gondok menjadi olahan makanan sebagai solusi bahwa selama eceng gondok dianggap sebagai gulma. Karena selama ini pemanfaatan eceng gondok hanya pada batangnya saja yang digunakan sebagai bahan pembuatan kerajinan.Dengan memanfaatkan pengolahan eceng gondok diharapkan penanggulangan gulma dapat diatasi dan membantu mengurangi proses sedimentasi.

Menurut hasil penelitian Badan Pengendalian Dampak Lingkungan menyatakan bahwa satu batang eceng gondok atau Eichornia Crassipes dalam 52 hari mampu berkembang di areal seluas 1 m2 dalam waktu satu tahun mampu menutup area sluas 7 m2. Bahkan salam sebuah penelitan Forth (2008) menyatakan bahwa dalam waktu 6 bulan , pertumbuhan eceng gondok dalam area 1 ha dapa mencapai berat 125 ton sehingga dianggap gulma.

Perlu diketahui bahwa komposisi kimia eceng gondok tergantung pada kandungan unsur hara tempatnya tumbuh, dan sifat daya serap tanaman tersebut. Eceng gondok mempunyai sifat-sifat yang baik antara lain dapat menyerap logam logam berat, senyawa sulfida, selain itu mengandung protein lebih dari 11,5% dan mengandung selulosa yang lebih tinggi dari non selulosanya seperti lignin, abu, lemak, dan zat-zat lain (Forth, 2008). Hasil analisa kimia dari eceng gondok dalam keadaan segar diperoleh bahan organik 36,59%, C-organik 21,23%, N total 0,28%, P total 0,0011% dan K total 0,016% (Wardini, 2008). Sedangkan menurut Rochyati (1998) kandungan kimia pada tangkai eceng gondok segar adalah air 92,6%, abu 0,44%, serat kasar, 2,09%, karbohidrat 0,17%, lemak 0,35%, protein 0,16%, fosfor 0,52%, kalium 0,42%, klorida 0,26%, alkanoid 2,22%.

Dari data hasil penelitian itu untuk menjamin agar olahan pangan ini aman inventor telah melakukan pengujian di UPTD Laboratorium Kesehatan Kabupaten Semarang dimana hasil e coli adalah  = 0

Solusi yang ditawarkan dari produk yang diajukan adalah dengan mengembangkan produk olahan pangan berbahan eceng gondok menjadi OPPA DAEGO-OLAHAN PANGAN DAUN ECENG GONDOK yaitu Eceng Gondok Krispy, Stik Eceng Gondok dan Kerupuk Eceng Gondok dimana semua produk tersebut aman dikonsumsi oleh manusia. Inventor menemukan metode DETOKSIFIKASI untuk menghilangkan kandungan zat yang berbahaya yang dikandung pada daun eceng gondok sebagai bahan utama olahan pangan ini dengan proses yang memerlukan waktu lama.

Sejarah inovasi dan pengembangan produk diawali saat Kongres Sampah Jawa Tengah Tahun 2019 dimana ketiga olahan pangan tersebut dikenalkan ke khalayak umum dan mendapat apresiasi dari pengunjung salah satunya adalah Ema Rachmawati Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah.

 
   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

. Keunggulan Inovasi dari penemuan kreatifitas dan inovasi ini adalah adanya proses DETOKSIFIKASI untuk daun eceng gondok sebagai bahan baku olahan pangan.Prosesnya memerlukan waktu yang lama untuk menghasilkan produk olahan pangan yang aman dikonsumsi manusia.Produk inovasi yang dihasilkan berupa eceng gondok krispi yang rasanya menyerupai paru goreng, stik eceng gondok dan krupuk eceng gondok.Melalui proses pencucian , dan penjemuran serta perendaman yang diulang-ulang merupakan keunggulan dari inovasi ini.

Proses diawali dengan mengambil bahan baku pada bagian daun di atas tangkai eceng gondok dan diolah dengan perlakuan khusus yang memerlukan waktu yang lama. Komposisi kimia eceng gondok tergantung pada kandungan unsur hara tempatnya tumbuh, dan sifat daya serap tanaman tersebut. Eceng gondok mempunyai sifat yang baik antara lain dapat menyerap logam logam berat, senyawa sulfida, hal tersebut menjadikan inventor perlu menciptakan inovasi dalam pengolahan daun eceng gondok agar aman dikonsumsi manusia melalui proses detoksifikasi yang digambarkan langkahnya sebagai berikut : Setelah daun dipetik dan cuci - dijemur - dicuci I- direndam  I  30 menit - dicuci II dengan air mengalir (+ garam) - rendam II 30 menit dengan garam - cuci III dengan air mengalir - rebus (+garam) 60 menit -cuci dan tiriskan .

Kemudian daun eceng gondok yang sudah ditiriskan siap untuk diberi bumbu dan rempah pilihan untuk diolah menjadi olahan pangan OPPA DAEGO- OLAHAN PANGAN DAUN ECENG GONDOK. Proses penggorengan dilakukan hingga warna kecoklatan dan kemudian ditiriskan menggunakan spinner agar minyaknya berkurang.

 

Nama : ERNA ROHAYATI
Alamat : Jl Pesantren I RT 03 RW 02 Gading Tuntang, Kab Semarang
No. Telepon : 085866129040