BIODIGESTER

Biodigester merupakan teknologi pengolahan dengan penambahan mikroorganisme sebagai starter
agar mempercepat proses dekomposisi material organik tanpa udara. Biodigester dapat
menghasilkan gas dan pupuk cair organik serta mengurangi timbulan sampah di Cibangkong dan
Cilengkrang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kelayakan substrat, kualitas pupuk cair,
dan efisiensi pengurangan sampah. Kelurahan Cibangkong dan Cilengkrang telah memiliki
biodigester. Pemasukan substrat untuk biodigester di Cibangkong menggunakan sistem kontinyu,
sedangkan di Cilengkrang menggunakan sistem semi kontinyu. Wilayah Cibangkong termasuk
daerah perkotaan dan Cilengkrang termasuk ke dalam daerah pedesaan, sehingga terdapat
perbedaan pola hidup dan kuantitas timbulan sampah.Tahapan penelitian ini meliputi pengukuran
karakteristik sampah, kualitas pupuk cair, dan efisiensi pengurangan sampah. Hasil pengukuran di
laboratorium karakteristik sampah telah memenuhi rasio C:N:P pada proses anaerob, dimana
wilayah Cibangkong yaitu 32:1592:50 dan Cilengkrang 31:8142:267. Kualitas pupuk cair dikedua
wilayah studi telah memenuhi standar pH, dimana wilayah Cibangkong yaitu 9 dan Cilengkrang
yaitu 5. Efisiensi pengurangan sampah dengan biodigester yang paling tinggi terdapat pada
wilayah Cilengkrang sebesar 14,25%sedangkan untuk Cibangkong sebesar 0,67%.
Kata kunci: Biodigester; kelayakan substrat; kualitas pupuk; efisiensi pengurangan sampah

Biodigester adalah sistem biokimia yang digunakan untuk memecah bahan organik oleh mikroorganisme dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen). Proses ini menghasilkan gas metana (CH?) dan karbon dioksida (CO?) sebagai produk utama, serta limbah padat yang lebih kecil. Biodigester dapat diterapkan dalam berbagai skala, mulai dari rumah tangga hingga industri besar.

 

     Sejak setidaknya tahun 1970-an, digester anaerobik telah disebut-sebut sebagai solusi—bukan untuk mengurangi masalah limbah organik seperti yang sering terjadi saat ini, tetapi sebagai solusi potensial untuk tantangan energi. Itu karena metana dan biogas lain yang berpotensi berbahaya yang dipancarkan oleh biodigester anaerobik ditangkap dan digunakan untuk menyediakan panas atau menghasilkan listrik. Namun, kelebihan metana secara teratur dibakar dan dilepaskan ke atmosfer untuk mengurangi tekanan pada sistem digester. Biasanya tidak ada pengukuran berapa banyak metana yang dapat dibakar , karena tidak ada persyaratan untuk memantau hal ini. Namun, tidak membakar gas berlebih ini merupakan pelanggaran langsung terhadap peraturan Badan Perlindungan Lingkungan. Itu juga salah satu alasan operator biodigester anaerobik Ohio Renergy saat ini terlibat dalam banyak tuntutan hukum. Pada bulan Juni 2022, gugatan hukum yang diajukan terhadap biodigester di Bath Township, Ohio, mengutip bau busuk yang dikeluarkan oleh fasilitas tersebut. Gugatan hukum tersebut selanjutnya menyebut US EPA dan Ohio EPA, lapor WHIO.com , yang menuduh bahwa lembaga tersebut gagal menegakkan Undang-Undang Udara Bersih. Menyusul tuduhan tersebut, US EPA menetapkan bahwa biodigester tersebut sebenarnya melanggar izin EPA karena tidak menjalankan suarnya untuk membakar gas berlebih dalam lebih dari setahun, meskipun memproses bahan baku yang masuk. Seorang perwakilan kelompok warga mengatakan kepada WHIO.com bahwa kelompok tersebut khawatir limbah lumpur yang diproduksi oleh fasilitas tersebut dan dijual kepada petani lokal sebagai pupuk mungkin tidak memenuhi standar keamanan EPA, yang berpotensi menimbulkan dampak yang membahayakan bagi tanaman dan konsumen. Sementara itu, pada bulan September 2022, negara bagian Ohio mengidentifikasi potensi pelanggaran di lokasi Renergy di Morrow County, Ohio. Sebuah dokumen pengadilan menyatakan bahwa fasilitas tersebut menyimpan hampir 1,5 juta galon limbah organik yang tidak diolah secara tidak benar, yang mengakibatkan risiko kebocoran dan pencemaran yang tinggi.

Teknologi digester memungkinkan mengubah limbah kotoran sapi menjadi gas metana yang mudah terbakar sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kompor untuk memasak. Manfaat lain biogas yaitu dapat digunakan juga untuk memasak, bahan bakar penerangan, atau sebagai sumber energi listrik. Selain itu sisa fermentasi (slurry) juga berpotensi digunakan sebagai pupuk cair.

 

Dapat kami simpulkan Biodigester adalah Alat ini dibuat karena untuk mengurangi limbah kotoran ternak dan dapat mengatasi kelangkaan gas yang ada di kudus dan bisa membantu untuk warga memasak, biodigester ini alat sangat bagus dan mudah di buat.

 

Biodigester adalah sistem yang memanfaatkan proses fermentasi anaerob oleh bakteri untuk mengubah limbah organik menjadi biogas, yang terdiri dari metana dan karbon dioksida. Biogas ini dapat dimanfaatkan sebagai energi terbarukan untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak, penerangan, dan bahkan pembangkit listrik. Proses ini juga membantu mengurangi emisi metana dan menghasilkan pupuk organik sebagai produk sampingan.

Nama : Raditya Nugroho
Alamat : Pereng, Prambatan lor Kec. Kaliwungu Kab. Kudus
No. Telepon : 0895 0860 4100