Ulkus dekubitus merupakan komplikasi serius yang sering terjadi pada pasien dengan kondisi imobilitas tinggi, seperti lansia atau pasien tirah baring dalam jangka waktu lama. Reposisi manual setiap 2–3 jam adalah metode pencegahan standar, namun sering kali tidak dilakukan secara konsisten karena keterbatasan tenaga, efisiensi waktu, serta risiko cedera pada tenaga kesehatan akibat beban kerja fisik yang berat. Untuk menjawab tantangan ini, tim peneliti telah mengembangkan sistem reposisi otomatis berbasis tempat tidur pintar, yang kini telah mencapai tahap prototipe fungsional skala 1:0,5. Sistem ini dirancang untuk secara otomatis, presisi, dan terjadwal mengubah posisi pasien, dengan mengandalkan desain mekanisme aktuasi serta sistem kontrol elektronik yang sepenuhnya orisinal. Inovasi ini menawarkan sejumlah keunggulan utama: pencegahan ulkus dekubitus yang lebih efektif dan berkelanjutan, peningkatan kenyamanan serta keselamatan pasien, dan pengurangan signifikan terhadap beban fisik serta risiko cedera muskuloskeletal bagi perawat. Prototipe telah berhasil melalui uji fungsional internal yang memvalidasi sistem penggerak dan kendali otomatis. Pendaftaran kekayaan intelektual melalui BRIDA dimulai pada Oktober 2024 untuk melindungi orisinalitas teknologi ini. Tahapan menuju komersialisasi mencakup pembuatan prototipe skala penuh, uji praklinis dan klinis untuk validasi pada manusia, serta pemenuhan regulasi alat kesehatan. Teknologi ini berpotensi diterapkan secara luas di ICU, ruang rawat inap, fasilitas perawatan jangka panjang, hingga layanan home care. Komersialisasi sukses diharapkan meningkatkan layanan kesehatan nasional serta mendukung pertumbuhan industri alat kesehatan dalam negeri melalui penyerapan tenaga kerja dan optimalisasi bahan lokal.
Kata kunci: ulkus dekubitus, reposisi otomatis, tempat tidur pintar, sistem kontrol elektronik, komersialisasi teknologi
Ulkus dekubitus merupakan masalah kesehatan yang signifikan, dengan data dari Amerika pada tahun 2022 menunjukkan prevalensi sebanyak 2,5 juta penderita [1], sebuah angka yang belum mencakup seluruh pasien yang dirawat di rumah atau fasilitas kesehatan lainnya. Kondisi ini adalah cedera kulit akibat tekanan dan gesekan berkepanjangan dengan tempat tidur [2], yang diklasifikasikan dari tahap I hingga IV [3]. Ulkus dekubitus sering terjadi pada individu dengan mobilitas terbatas seperti lansia, pasien ICU [4], penyandang disabilitas [4], penderita diabetes [5], serta pasien dengan cedera tulang belakang, amputasi di atas lutut, pengguna kursi roda, dan obesitas [6]. Dalam bidang bedah plastik, perawatan luka ini seringkali panjang dan berisiko tinggi untuk kambuh kembali.
Strategi pengobatan dan pencegahan ulkus dekubitus menurut Kementrian Kesehatan Indonesia meliputi perawatan luka, operasi pengangkatan jaringan mati, terapi tekanan negatif, dan perubahan posisi tubuh. National Pressure Injury Advisory Panel (NPIAP) juga merekomendasikan penilaian risiko dan perawatan kulit, termasuk menjaga kebersihan serta kelembaban kulit pasien [7]. Perubahan posisi secara teratur, idealnya setiap 2-3 jam [8], diakui sebagai cara efektif untuk mendistribusikan kembali tekanan, mengurangi durasi tekanan, dan mencegah hipoksia [9]. Meskipun demikian, praktik perubahan posisi yang masih mengandalkan pengangkatan manual oleh tenaga kesehatan seringkali menjadi "momok", terasa kurang efektif dan efisien, terutama karena keterbatasan sumber daya manusia dan risiko cedera pada petugas.
Untuk mengatasi kendala tersebut, muncul kebutuhan mendesak akan inovasi teknologi yang dapat memfasilitasi perubahan posisi pasien secara otomatis dan terjadwal. Solusi yang ditawarkan adalah pengembangan sistem robotik atau tempat tidur pintar yang mampu memiringkan atau membalikkan pasien secara periodik. Sejarah inovasi dan pengembangan produk ini didasari oleh pengakuan atas inefisiensi metode manual dan bertujuan untuk menciptakan solusi revolusioner yang dapat meningkatkan kualitas perawatan pasien tirah baring sekaligus meringankan beban kerja tenaga medis. Pengembangan sistem otomatis ini diharapkan menjadi langkah maju dalam pencegahan ulkus dekubitus yang lebih efektif dan efisien.
Inovasi sistem reposisi pasien otomatis ini menawarkan sejumlah keunggulan fundamental yang membedakannya secara signifikan dari metode pencegahan ulkus dekubitus sebelumnya, terutama jika dibandingkan dengan reposisi manual oleh tenaga kesehatan dan penggunaan alas tidur (kasur) statis pereda tekanan.
Nama | : | Eva Natalia Pramesti |
Alamat | : | Jalan Imam Bonjol No. 207, Pindrikan Lor, Semarang Tengah, Pendrikan Kidul, Semarang Tengah, Pendrikan Kidul, Semarang Tengah, Kota Semarang |
No. Telepon | : | 085161302367 |