Budidaya jamur merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki potensi besar di Indonesia, mengingat iklim tropis yang mendukung pertumbuhan berbagai jenis jamur. Namun, budidaya jamur memerlukan perhatian khusus terhadap kondisi lingkungan, terutama kelembaban dan suhu. Kedua faktor ini sangat kritis karena jamur membutuhkan lingkungan yang lembab dan suhu yang stabil untuk tumbuh dengan baik.

Pada umumnya, kontrol kelembaban dan suhu pada tempat budidaya jamur dilakukan secara manual. Metode ini kurang efisien karena memerlukan tenaga kerja yang intensif dan berisiko terjadi kesalahan manusia. Selain itu, perubahan iklim yang tidak terduga dapat mempengaruhi kondisi lingkungan secara cepat, sehingga pemantauan dan penyesuaian yang konstan menjadi sulit dilakukan secara manual.

Seiring dengan perkembangan teknologi, terutama Internet of Things (IoT), telah banyak dikembangkan sistem otomatisasi yang dapat membantu dalam berbagai aspek pertanian, termasuk budidaya jamur. Teknologi IoT memungkinkan integrasi sensor dan aktuator yang dapat beroperasi secara otomatis dan real-time, memberikan kemudahan bagi petani dalam memantau dan mengontrol kondisi lingkungan.

Mikrokontroler esp32 adalah salah satu platform IoT yang sangat cocok untuk aplikasi ini. Dengan kemampuan pemrosesan yang tinggi, konektivitas Wi-Fi dan Bluetooth, serta kompatibilitas dengan berbagai sensor, mikrokontroler esp32 dapat digunakan untuk membangun sistem monitoring dan kontrol yang efektif dan efisien.

Melalui pengembangan sistem otomatisasi penyemprotan tanaman jamur berbasis mikrokontroler esp32, diharapkan dapat tercipta solusi yang mampu menjaga kelembaban dan suhu secara optimal, mengurangi intervensi manual, dan meningkatkan hasil produksi jamur. Sistem ini akan memanfaatkan sensor kelembaban dan suhu untuk memantau kondisi lingkungan secara real-time, dan mengaktifkan pompa air secara otomatis ketika diperlukan. Selain itu, sistem ini juga akan menyediakan antarmuka untuk pemantauan dan kontrol jarak jauh melalui jaringan internet.

Dengan demikian, pengembangan teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan produktivitas budidaya jamur, tetapi juga mendukung penerapan pertanian cerdas (smart farming) yang berbasis teknologi di Indonesia. Adopsi teknologi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para petani jamur dalam hal pengelolaan sumber daya yang lebih baik, pengurangan biaya operasional, dan peningkatan kualitas produk.

1. Sistem hardaware plug and play (mudah dalam instalasi).
2. Pengoperasian otomatis.
3. Penjadwalan penyemprotan.
4. Pemantauan real-time.
5. Data Logger.
6. Pemberitahuan dan alarm.
7. Antarmuka pengguna yang mudah.
8. Buatan Indonesia.
9. Support after sale yang cepat.
10. Sparepart mudah dicari.