BAKTISA : Inovasi Pembuatan Ikan Bandeng Asin Kering Tiga Rasa

Ikan Bandeng (Chanos Chanos) adalah salah satu jenis ikan yang hidup di air payau yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Ikan bandeng digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasa dagingnya yang lezat dan gurih, sehingga ikan bandeng dapat dijadikan berbagai olahan. Seperti salah satunya, ikan bandeng memiliki potensi untuk dijadikan sebagai olahan ikan asin aneka rasa. Melihat potensi tersebut tim karya ilmiah SMA Negeri 2 Pemalang memiliki ide untuk membuat BAKTISA sebagai alternatif makanan untuk masyarakat yang menginginkan lauk ikan bandeng tetapi tidak memiliki waktu yang banyak. oleh karena itu peneliti menginovasikan BAKTISA ini agar masyarakat dapat menikmati kelezatan ikan bandeng dengan cepat dan praktis, selain itu juga BAKTISA memiliki jangka waktu penyimpanan yang lama. karena sudah melewati proses penggaraman dan pengeringan. Kemasan yang digunakan juga dapat menjaga kehigienisan dari BAKTISA ini, yaitu kemasan plastik yang sudah divacum. Untuk memperoleh hasil produk yang memiliki kualitas unggul, peneliti melakukan eksperimen terlebih dahulu. Dengan eksperimen tersebut, peneliti mendapatkan hasil bahwa BAKTISA ini memiliki rasa yang lezat dengan 3 varian yaitu pedas, asam, manis dengan aroma khas rempah-rempah. Inovasi BAKTISA ini diharapkan mampu menarik masyarakat dan membantu petani tambak dalam mengolah hasil produknya sehingga dapat dikembangkan sebagai usaha UMKM dan diharapkan juga dapat memenuhi permintaan pasar ikan bandeng di Masyarakat.

Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki potensi yang besar dalam sumber daya perikanan, baik dari sektor perikanan laut maupun perikanan darat, (Widarmanto, 2018). Sektor perikanan terutama di kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang  adalah  wilayah penghasil ikan bandeng terbesar yang sangat diperlukan untuk menyediakan bahan pangan, lowongan pekerjaan, objek wisata, perdagangan, dan kesejahteraan ekonomi, tak hanya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sumber daya tetapi juga bagi suatu wilayah atau komunitas tertentu (Muhammad Nawir, 2024). Pengolahan sektor perikanan juga penting untuk mendapatkan hasil olahan ikan yang dapat menarik minat masyarakat dan dapat meningkatkan pendapatan petani, salah satu contoh pengolahan sektor perikanan yang sering dijumpai yaitu pengolahan ikan garam atau ikan asin. Ikan garam atau ikan asin merupakan olahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang dikeringkan dan diberi garam, ikan asin dapat dibuat dari berbagai jenis ikan baik ikan air tawar ataupun air laut. Proses utama dalam pembuatan ikan asin biasanya dilakukan proses penggaraman, yaitu dengan melumuri ikan dengan banyak garam dan dijemur hingga kering. Salah satu jenis ikan yang bisa dijadikan berbagai macam olahan yaitu ikan bandeng. Ikan bandeng (Chanos Chanos) merupakan ikan air payau yang memiliki potensi yang cukup baik untuk dibudidayakan dan dikembangkan karena ikan bandeng banyak diminati oleh masyarakat. Hal ini karena ikan bandeng mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis ikan yang lain, yaitu seperti memiliki rasa yang cukup gurih dan lezat, rasa daging netral (tidak terlalu asin seperti ikan laut) dan tidak mudah hancur saat dimasak (Eny Hastuti, 2024). Selain itu, ikan bandeng banyak digemari oleh masyarakat karena ikan bandeng mempunyai kandungan yang sangat melimpah, seperti dalam 100 g ikan bandeng terdapat kandungan 202,6 kg kalori, 27,10% protein, 9,98% lemak, 0,22% kalsium serta 58,93% kadar air (Dewi Kresnasari, 2021). Ikan bandeng memiliki potensi untuk dijadikan olahan ikan asin, pada proses pengeringan BAKTISA yaitu sama dengan proses pengeringan ikan asin pada umumnya. Proses pengeringan ini sangat mudah karena hanya menggunakan cahaya matahari sebagai sumber panas.

 

Untuk saat ini olahan ikan bandeng yang sering kita jumpai dan yang paling terkenal yaitu olahan bandeng presto, tetapi ada juga olahan ikan bandeng pepes dan ikan bandeng asam manis. Namun, masih banyak orang yang belum mengetahui jika ikan bandeng ketika diolah menjadi ikan asin juga tidak kalah enaknya dengan bandeng presto, bandeng pepes, dan bandeng asam manis. Meskipun prosesnya sangat mudah, tetapi hasil dari ikan bandeng asin ini sangat gurih dan enak karena bandeng memiliki daging tebal dan lembut sehingga menjadi ciri khas tersendiri dari ikan bandeng asin. Selain itu, olahan ikan bandeng dapat dijadikan sebagai ide usaha bagi masyarakat yang ingin membuka bisnis.

 

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, peneliti mempunyai ide membuat inovasi olahan makanan dari ikan bandeng asin kering dengan memberikan aneka rasa seperti rasa asin-pedas, rasa asin-manis, rasa asin-asam, dan original yang diberi nama BAKTISA : Inovasi Pembuatan Ikan Bandeng Asin Tiga Rasa. Di sini peneliti membuat bumbu utama dengan menggunakan rempah-rempah asli seperti ketumbar, kunyit, bawang putih, dan bawang merah dengan tujuan untuk menghilangkan bau amis dari ikan bandeng. Rempah-rempah tersebut dihaluskan dan dijadikan sebagai bumbu utama untuk menjadi bahan campuran aneka rasa. Bahan-bahan tersebut dapat ditemukan di pasar terdekat dan harganya terjangkau, sehingga memudahkan untuk membuka bisnis karena modal pembuatan yang terjangkau.

1. Proses pembuatannya yang cukup mudah.
2. Dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama.
3. Kemasan produk yang aman, sehingga kehigienisannya terjaga.
4. Memiliki beberapa aneka rasa, sehingga konsumen bisa memilih rasa-rasa tersebut

Nama : Aleyna Najma Failasufah
Alamat : JL. Jendral Sudirman No. 14 Wanarejan Utara, Taman, Pemalang Jawa Tengah
No. Telepon : 082131728100