MIGATISAY (Mi Gaplek Tulang Ikan dan Sayuran) Soto Goreng Koya

       Penelitian dilatarbelakangi wilayah Wonogiri yang kekayaan alamnya belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat, dari sektor perikanan maupun agraris. Sayangnya pemanfaatan ikan nila di Wonogiri hanya dagingnya yang diolah menjadi produk makanan. Padahal tulang ikan juga memiliki banyak manfaat. Tujuan penelitian ini memanfaatkan tulang ikan nila menjadi sebuah produk inovasi makanan yang diminati oleh masyarakat dan mengetahui kandungan yang terdapat pada produk. Metode yang digunakan adalah eksperimen melalui beberapa proses tahapan. Tahap pertama pencucian duri ikan, kedua memasukkan perasan jeruk nipis, ketiga duri dipresto selama satu jam, keempat cuci sayuran hingga bersih lalu tiriskan dan diberi air secukupnya, kelima melakukan penyaringan sari sayuran. Penelitian dilakukan untuk memodifikasi tulang ikan nla menjadi bubuk bersama tepung gaplek, serta mengkombinasikan dengan sayuran menjadi sebuah produk mi instan bernama MIGATISAY. Penambahan bubuk koya untuk menambah rasa gurih. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang disebar kepada warga Wonogiri secara random. Hasil penelitian diperoleh bahwa mi memiliki kandungan gizi, berdasarkan uji laboratorium yang kami lakukan di USB Laboratorium, diketahui kandungannya, antara lain karbohidrat 78,23%, kadar protein 5,10%, kadar lemak 2,25%, kadar abu 5,07%,dan kadar air 9,35%.  Hasil uji Dinas Kesehatan Wonogiri diperoleh data pemeriksaan campuran pengawet dan pewarna yang negatif. Pengemasan produk yang kami gunakan adalah paper bowl. Penggunaannya menggunakan tutup berbahan plastik dan dilapisi kembali dengan plastic wrap. Kemasan produk dipilih karena lebih higenis dan efisien dalam proses memasak secara langsung.

Kata Kunci : Tulang Ikan Nila, Tepung gaplek, Sayuran, Bumbu Koya, Kemasan

       Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang melimpah baik dalam bidang perikanan maupun agraris, dalam sektor perikanan dihasilkan beragam komoditas perikanan. Salah satunya dari Kabupaten Wonogiri yang memiliki keunggulan melalui Waduk Gajah Mungkur sebagai ikon dengan luas daerah genangan lebih dari 8.800 Ha, Waduk Gajah Mungkur menjadi salah satu waduk terbesar di Indonesia (Kementrian PUPR, 2023). Wonogiri dapat menghasilkan 6.559.654 kg tangkapan ikan dengan 6.025.027 kg diantaranya merupakan tangkapan ikan nila (Badan Pusat Statistik Jawa Tengah, 2020).

       Wonogiri juga memiliki potensi agraris, mendapat julukan Kota Gaplek karena merupakan salah satu tempat penghasil gaplek terbesar, gaplek merupakan singkong yang telah dikeringkan sehingga dapat dijadikan bahan baku berbagai olahan pangan. Tahun 2021 Wonogiri memiliki 188.93 Kw/Ha produksi singkong dengan luas lahan 40.192 Ha (Diskominfo Wonogiri, 2022). Dapat dianalisa bahwa singkong merupakan komoditas utama yang digunakan sebagai sumber pendapatan petani.

       Hal itu menujukkan melimpahnya potensi alam Wonogiri, namun banyaknya sumber daya belum bisa diolah secara maksimal oleh masyarakat, dimana ikan nila hanya dimanfaatkan dagingnya saja dan durinya tidak dimanfaatkan. Pengolahan daging ikan nila hanya berpusat pada makanan rumahan seperti nila bakar, nila goreng, dan bothok nila serta belum dikembangkan menjadi makanan instan yang memiliki jangkauan pasar yang berbeda. Juga belum dimanfaatkannya duri ikan nila yang memiliki kandungan gizi yang tinggi.

       Sama halnya dengan singkong yang diolah menjadi tepung gaplek, jenis olahan tepung gaplek saat ini masih sangat terbatas pada beberapa makanan yang terkesan kuno seperti tiwul, cenil, dan gethuk yang kurang diminati oleh kalangan muda dan anak-anak. Juga kurangnya minat masyarakat menyebabkan harga gaplek dipasaran menjadi sulit untuk dinaikkan dan kurang menguntungkan bagi produsen. Dengan melimpahnya sumber daya Wonogiri belum dapat diolah secara maksimal oleh masyarakat, sehingga mengahambat potensi ekonomi.

       Mi yang merupakan makanan kekinian dan banyak digemari oleh berbagai kalangan, Di banyak negara Asia, mi instant menjadi salah satu makanan pokok yang sering dikonsumsi. Kelebihannya seperti kandungan nutrisi, rasa, keamanan, kemudahan, harga terjangkau, dan umur simpan yang lebih lama telah membuatnya terkenal. Namun, mi instan yang sering dikonsumsi juga memiliki efek negatif karena kurang sehatnya bahan baku yang ada dalam mi. Sebuah studi dari Harvard School of Public Health menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi mi instan dua porsi atau lebih dalam seminggu berisiko tinggi terkena diabetes dan obesitas. Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui dampak atau bahaya apa saja yang dapat ditimbulkan apabila mengonsumsi mi instan secara berlebih. Bahaya yang dapat timbul antara lain dapat menganggu pencernaan, menimbulkan risiko kanker dan asma, berisiko batu ginjal (Alina Ramadani, 2021).

       Dengan memanfaatkan Sumber Daya Kabupaten Wonogiri yang memiliki kandungan gizi serta nutrisi yang tinggi. Singkong sebagai bahan dasar tepung gaplek banyak diproduksi di Wonogiri dan memiliki kandungan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Kandungan fiitokimia yang berbeda pada singkong  dapat mengobati penyakit salah satunya diabetes (Medinical, Nutritional and Anti- Nutritional Properties of Cassava (Manihot Esculenta): A Review, 2019, diterjemahkan oleh Artificial Intelligence ChatGPT 3.5). Tulang ikan yang belum dimanfaatkan memiliki banyak kandungan bermanfaat, kalsium yang terdapat dalam tepung tulang ikan yaitu 72-77,4%. Tepung tulang ikan memiliki kandungan kalsium lebih tinggi 30-70 kali dari kandungan kalsium dalam daun kecipir yang pernah diteliti oleh Lesnussa dkk tahun 2019, serta 2- 4 kali lebih tinggi dari pada produk susu sapi olahan yang dijual pada pasaran (Romelos Untailawan & Jefry Wijaya, 2021).

       Pemilihan bayam sebagai bahan pembuatan adalah  untuk mengatasi masalah nutrisi pada mi dimana mi dinilai tidak sehat bukan hanya karna banyaknya kandungan berbahaya namun juga karena kurangnya kandungan gizi, bayam sebagai sumber menjanjikan yang meningkatkan kesehatan seperti Fe, Zn, Ca, protein, dan serat pangan yang menunjukkan aktivitas nutrisi dan kesehatan yang memperbaiki. Sebaliknya, bayam juga dianggap memiliki konsentrasi substansial anti-nutrien dan zat-zat berbahaya lainnya seperti residu pestisida yang dapat memengaruhi biodisponibilitas mikronutrien dan memicu beberapa penyakit kesehatan (Nutritional, safety and sensory quality evaluation of unleavened flatbread supplemented with thermal and non-thermal processed spinach powder, 2024, diterjemahkan oleh Artificial Intelligence ChatGPT 3.5). Serta penambahan rasa pada mi yang menambah kesann gurih ketika dimakan, penambahan rasa pada mi ini menggunakan rasa soto goreng koya yang proses pembuatannya masih mengunakan bahan utama berupa ikan nila yang digunakan sebagai penambah rasa pada MIGATISAY.

Dapat diketahui keunggulan inovasi yang kami temukan:

  1. Inovasi MIGATISAY ini menunjang pemanfaatan SDA Wonogiri yaitu tepung gaplek, duri nila, dan sayuran sebagai bahan pokok pembuatan mi.
  2. Bahan olahan mi instan yang lebih sehat daripada mi instan yang banyak beredar di pasaran. Berbagai kandungan yang telah kami rincikan bisa menjadi pertimbangan konsumen mi instan untuk beralih atau mencoba produk MIGATISAY, keunggulan kandungan gizi dikarenakan pengaturan komposisi yang baik pada berbagi jenis tepung, juga penggunaan sayuran sebagai pewarna alami dan penambah kandungan gizi, kami tidak menggunakan pewarna dan pengawet buatan.
  3. Penambahan bubuk koya yang berbahan dasar daging nila dan bawang goreng serta bumbu soto yang diolah sendiri menambah cita rasa pada mi, keunikan juga terdapat pada pemilihan rasa mi goreng soto koya jarang diproduksi sehingga menarik bagi masyarakat.
  4. Pengambilan duri ikan nila ini diambil dari sisa industri bukan bekas konsumsi, juga menggunaan tepung gaplek, dan sayuran merupakan bahan baku yang murah dan mudah didapat sehingga dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan penjualan. Jumlah bahan baku yang melimpah mendorong produk untuk dapat terus dikomersilkan.
  5. Pengemasan produk yang lebih menarik karena penggunaan paper bowl  yang efisien dan higenis dalam pembuatannya, juga dengan penjabaran kandungan produk pada kemasan. Kemasan ini dapat melindungi produk sehingga memudahkan distribusi.

Nama : Sri Mulyani, S.Pd.
Alamat : Jl. Nakula V, Wonokarto Tengah, Wonokarto, Kec. Wonogiri, Kabupaten Wonogiri
No. Telepon : 0273321385