MANDEJA SOLUSI KETERSEDIAAN AIR LAYAK KONSUMSI

Krisis air bersih dan limbah anorganik merupakan masalah yang dialami oleh berbagai daerah di Indonesia, salah satunya di Wonogiri. Kita dapat mengurangi volume limbah anorganik dengan mendaur ulang limbah tersebut.  Banyak masyarakat yang menjadikan sumur sebagai salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan air bersih karena biayanya yang tergolong murah. Namun, menggunakan air sumur secara terus menerus ternyata memiliki dampak yang mengkhawatirkan karena dapat memicu terjadinya penurunan tanah dan dimusim kemarau sumur di daerah Wonogiri banyak yang kering. Untuk mengatasi hal tersebut, masyarakat menggunakan air sungai. Namun, air sungai merupakan air kotor yang tidak terjamin higienis. Air sungai harus difiltrasi terlebih dahulu menggunakan arang, ijuk, pasir, dan biji kelor. Biji kelor merupakan biji yang memiliki manfaat untuk memurnikan air, menggantikan bahan kimia seperti aluminium sulfat, yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan, dan mahal. Dengan biji kelor maka air bersih dapat diperoleh masyarakat dengan biaya yang murah. Oleh karena itu, Penulis berinovasi dan berkreasi dengan menciptakan alat MANDEJA.

MANDEJA diharapkan mampu mengatasi permasalahan terkini yaitu kekurangan air sehat layak minum di Wonogiri dengan lebih efisien. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif sehingga mendapatkan hasil yang lebih akurat. Air kotor akan difiltrasi terlebih dahulu oleh alat MANDEJA menggunakan filtrasi sederhana ditambah biji kelor. Air hasil filtrasi kemudian dielektrolisis oleh MANDEJA.

Hasil dari filtrasi MANDEJA adalah air jernih, tidak berbau, dan tidak berasa. Air hasil elektrolisis MANDEJA mempunyai pH mendekati 8.Air sehat layak konsumsi mempunyai pH basa mendekati 8.

Sampah merupakan salah satu masalah yang dialami oleh seluruh kawasan di Indonesia tak terkecuali Kabupaten Wonogiri. Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 hasil input dari 202 kab/kota se Indonesia menyebut jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton. Dari total produksi sampah nasional tersebut, 65.71% (13.9 juta ton) dapat terkelola, sedangkan sisanya 34,29% (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik. Oleh karena itu, Penulis memanfaatkan produk daur ulang yaitu wadah cat bekas sebagai salah satu komponen produk penulis sebagai salah satu dukungan kepada pemerintah untuk mengurangi volume sampah di Indonesia khususnya di kabupaten Wonogiri.

Air merupakan salah satu kebutuhan primer bagi masyarakat yang dimanfaatkan setiap hari. Kegunaan air meliputi penggunaan dibidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia membutuhkan air. Kekeringan merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang secara spesifik dihadapi oleh Kabupaten Wonogiri. Hal ini disebabkan oleh jenis tanahnya aluvial, litosol, regosol, andesol, grumusol, mediterian, dan latosal dari seluruh wilayah di Kabupaten Wonogiri. Tanah tersebut merupakan tanah liat yang memiliki sifat sulit untuk meresapkan air. Pada  musim penghujan, air hujan langsung mengalir ke Sungai Bengawan Solo dan hanya sedikit yang tertampung, baik di dalam tanah maupun di permukaan tanah. keadaan ini mengakibatkan kekeringan di daerah Wonogiri utamanya di Kecamatan Paranggupito, Kecamatan Pracimantoro, dan Kecamatan Eromoko. Kekeringan menyebabkan kelangkaan air bersih di daerah ini, yang berdampak pada sulitnya akses air sehat layak konsumsi di Kabupaten Wonogiri.

Kelor atau yang dalam bahasa latin dikenal dengan nama Moringa oleifera merupakan jenis tanaman tropis yang memiliki beragam manfaat bagi kehidupan manusia. Tak heran organisasi WHO menobatkan pohon kelor sebagai miracle tree. Lebih dari 1.300 studi, artikel dan laporan telah menjelaskan tentang manfaat kelor Penelitian menunjukkan bahwa hampir setiap bagian dari tanaman kelor memiliki khasiat penting, yang dapat dimanfaatkan dalam beberapa cara. Pada kesempatan kali ini penulis memanfaatkan biji kelor sebagai penjernih air keruh. Biji kelor dapat digunakan untuk menjernihkan air yang keruh. Dengan biji kelor ini tentu akan membawa manfaat karena lebih sehat dan lebih murah dibandingkan menggunakan bahan kimia seperti aluminium yang berbahaya dan mahal. Serbuk biji kelor dapat digunakan sebagai metode cepat dan sederhana untuk membersihkan air sungai yang keruh. Penelitian menunjukkan bahwa metode penyaringan yang sederhana ini tidak hanya mengurangi polusi air tetapi juga bakteri berbahaya. Bubuk kelor akan menyatu dengan padatan dan mengendap di dalam air, Penyaringan ini juga menghilangkan 90-99% bakteri yang terkandung dalam air. Aspek antimikroba dari Moringa terus diteliti. Temuan ini mendukung protein rekombinan baik menghilangkan mikroorganisme melalui koagulasi maupun bertindak langsung sebagai penghambat pertumbuhan mikroorganisme. Sementara ada penelitian yang sedang berlangsung yang dilakukan pada sifat dan karakteristik komponen-komponen ini, dapat diterima bahwa perawatan dengan larutan Moringa akan menghilangkan 90-99,9% kotoran di dalam air.

Produk penulis mengolah air sungai (air tidak layak minum) dengan memanfaatkan energi listrik yang akan menguraikan air menjadi oksigen dan gas hidrogen melalui proses elektrolisis air. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas hidrogen dan ion hidrokida. Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen melepaskan 4 ion serta mengalirkan elektron ke katoda. Dari proses tersebut akan diperoleh air yang baik dan layak untuk diminum dan bersifat basa.

Dalam alat MANDEJA filter yang berisi bubuk kelor yang telah dikemas sedemikian rupa. Penggunaan bubuk daun kelor ini berguna sebagai penghambat pertumbuhan mikroorganisme dan untuk menghilangkan 90-99,9% kotoran di dalam air. Harapannya alat Mandeja dapat bermanfaat bagi manusia dan alam sekitarnya.

Inovasi ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan inovasi lainnya. Keunggulan inovasi ini antara lain.

  1. Mandeja merupakan produk inovasi yang dapat digunakan untuk mengolah air keruh menjadi air layak minum yang dapat mengurangi penggunaan air tanah sehingga dapat mencegah amblasnya tanah.
  2. Mandeja menggunakan bahan alami tanpa menggukan bahan kimia sehingga menyehatkan tanpa memberikan risiko, efek samping, dan alergi.
  3. Mandeja tidak menghasilkan limbah saat penggunaannya.
  4. Mandeja sangat praktis dan dapat dibawa kemana-mana.
  5. Mandeja hemat energi dan ramah lingkungan
  6. Mandeja dapat menyelesaikan masalah dan isu lingkungan terkini terutama di kota-kota besar.

Mandeja sangat cocok untuk digunakan di kalangan rumah tangga.

Nama : Panji Imantama Riyadi
Alamat : Jalan Perwakilan No.24, Sanggrahan, Giripurwo, Wonogiri, Wonogiri, Jawa Tengah
No. Telepon : 082223531865