(RIEYERS) Teknologi Pertanian Penyiang dan Penyemprot Padi Multifungsi

Indonesia merupakan salah satu negara agraris terluas di Asia, sehingga sektor pertanian menjadi mata pencaharian sebagian penduduk di Indonesia. Kebutuhan pokok masyarakat terhadap pangan akan terus meningkat seiring bertambahnya tahun. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maka produktivitas bahan pangan terutama beras harus seimbang. Banyak masyarakat Kabupaten Pemalang yang berprofesi sebagai petani. Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2015-2019, pada tahun 2019 Kabupaten Pemalang memiliki luas lahan sawah sebesar 35.528 Ha. Melihat potensi yang dimiliki oleh masyarakat sekitar, maka diperlukan upaya untuk menyejahterakan masyarakat kabupaten Pemalang. Salah satu upaya sebagai salah satu kabupaten penghasil beras maka dapat dimanfaatkan untuk menunjang perekonomian melalui sektor pertanian Tanaman padi (Oryzae sativa L.) dan pengembangan teknologi pertanian. Seiring perkembangan zaman, teknologi menjadi salah satu bagian penting bagi petani dalam mengelola lahan pertanian. Seringkali para petani menggunakan alat-alat sederhana dalam membantu pekerjaannya, Para petani sangat jarang menggunakan alat pertanian modern dalam menggarap lahan mereka karena keterbatasan biaya. Melihat hal tersebut kami tim karya ilmiah remaja SMA Negeri 2 Pemalang berinovasi menciptakan teknologi alat penyiang dan penyemprot padi multifungsi yang dapat digunakan oleh para petani dalam memudahkan proses penyiangan dan penyemprotan padi. Inovasi dari alat penyiang dan penyemprot padi ini diharapkan dapat memudahkan kegiatan petani dalam menggarap lahannya.

Kata Kunci: RIEYERS, Teknologi Pertanian, Padi, Alat Penyiang dan Penyemprot Padi

Indonesia merupakan salah satu negara agraris terluas di Asia. Indonesia menempati posisi nomor 10 sebagai salah satu negara agraris terbesar di dunia setelah negara Brazil. Luasnya lahan sawah di Indonesia dan banyaknya penduduk Indonesia yang bermata pencaharian sebagai petani menjadikan sektor pertanian memiliki peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Kabupaten Pemalang merupakan salah satu kabupaten penghasil beras di Jawa Tengah. Banyak masyarakat Kabupaten Pemalang yang berprofesi sebagai petani. Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2015-2019, pada tahun 2019 Kabupaten Pemalang memiliki luas lahan sawah sebesar 35.528 Ha. Melihat potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Pemalang, maka diperlukan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya sebagai salah satu kabupaten penghasil beras maka dapat dimanfaatkan untuk menunjang perekonomian melalui sektor pertanian. Tanaman padi (Oryzae sativa L.) merupakan salah satu tanaman yang menjadi sumber makanan pokok yang dikonsumsi rakyat Indonesia. Dalam perawatan tanaman padi seringkali petani mengalami beberapa masalah yang dihadapi salah satunya terkait pertumbuhan gulma yang dapat mengganggu proses pertumbuhan padi. Pada umumnya tumbuhan gulma menyerap nutrisi pada tanah yang ditumbuhinya. Tumbuhan gulma yang sering ditemui di sawah tahan akan segala kondisi (Refdinal, dkk. 2019). Jika dibiarkan maka akan berdampak negatif pada pertumbuhan padi karena gulma dapat menyerap nutrisi padi dan unsur hara tanah. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan metode pembasmian secara efektif. Salah satu upaya pemberantasan gulma ialah pemberian hesbisida namun cara tersebut kurang efektif dikarenakan dapat memberi dampak buruk pada padi. Selain itu, seiring perkembangan zaman, teknologi menjadi salah satu bagian penting penolong petani dalam mengelola lahan pertanian. Para petani seringkali menggunakan alat-alat pertanian yang sederhana seperti cangkul, garpu tani, ani-ani, dan yang lainnya. Umumnya para petani sangat jarang menggunakan alat pertanian modern dalam menggarap lahan mereka karena keterbatasan biaya. Tak hanya itu, beberapa dari mereka masih menganggap bahwa alat pertanian modern akan mengganggu sistem pertanian tradisional dalam masyarakat. Pada beberapa tempat para petani ada yang sudah menerapkan alat pertanian modern namun jumlahnya penggunanya hanya sedikit. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kurangnya pengenalan dan pengetahuan masyarakat mengenai alat pertanian modern.

  1. Inovasi teknologi ini dapat memudahkan dan menghemat waktu serta biaya petani dalam menyiang dan menyemprot padi.
  2. Inovasi teknologi ini juga dapat mendukung dalam bidang pertanian yang berkelanjutan.
  3. Penerapan teknologi ini mampu meningkatkan produktivitas hasil tani secara efisien.
  4. Produk ini memiliki jangka waktu penggunaan yang panjang.

Nama : Zaki Wibawa Mukti
Alamat : Jl. Jendral Sudirman Timur, No. 14, Desa Wanarejan Utara, Kec. Taman, Kab. Pemalang
No. Telepon : 085329594770