Metode SANITAIR PIPA OUTLET dalam Pemeliharaan Ikan Lele (Kategori Bidang Kelautan dan Perikanan)

Abstrak/Ringkasan Eksekutif

Ikan lele juga butuh MCK agar sehat, kuat, dan berbobot. Begitu kira-kira yang akan dipaparkan oleh kami peserta KRENOVA Bappeda Kabupaten Pemalang tahun 2023. Metode yang kami angkat ini sebenarnya hasil jerih payah penelitian “ilmu titen” kami selama 15 tahun mulai 2008 sampai saat ini. Sutarto, selaku Peneliti yang ingin berbagi metode sedangkan Abu Mansur selaku penulis juga ingin berbagi ide pemberdayaan peternak lele agar semakin maju.

Metode ini tergolong baru, setidaknya menurut pengalaman kami sehingga perlu disebarkan agar semakin banyak orang yang mendapatkan manfaatnya. Metode sebelumnya hanya membuang 10% sisa kotoran lele. Metode ini bisa membuang 100% kotoran lele yang menyebabkan racun. Istilah Sanitair disini terkait dengan konstruksi dimana merujuk pada sistem atau fasilitas sanitasi atau kesehatan atau kebersihan. Bahan sanitair disini banyak menggunakan pipa yang berfungsi untuk sistem outlet, mengeluarkan kotoran ikan lele agar ikan lele menjadi sehat.

Latar Belakang

Berikut ini adalah beberapa masalah yang umum dihadapi oleh pengusaha budidaya ikan lele:

  1. Kualitas Air: Kualitas air yang buruk dapat menjadi masalah serius dalam budidaya ikan lele. Parameter seperti suhu, pH, oksigen terlarut, dan kualitas air secara keseluruhan harus dipantau dengan cermat. Kontaminan seperti limbah organik, pestisida, dan zat kimia lainnya juga dapat mempengaruhi kesehatan ikan lele. Pemeliharaan yang tidak tepat dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan ikan, kerentanan terhadap penyakit, dan kematian.
  2. Penyakit: Ikan lele rentan terhadap berbagai penyakit. Infeksi bakteri, virus, dan parasit dapat menyebar dengan cepat dalam kolam budidaya, terutama jika sanitasi tidak memadai. Beberapa penyakit umum yang mempengaruhi ikan lele meliputi infeksi bakteri Aeromonas, columnaris, dan parasit seperti cacing kulit dan kutu ikan.
  3. Pemilihan Bibit yang Baik: Kualitas bibit ikan lele sangat penting untuk keberhasilan budidaya. Memilih bibit yang sehat, bebas dari penyakit, dan memiliki potensi pertumbuhan yang baik dapat menjadi tantangan tersendiri. Jika bibit yang dipilih memiliki masalah kesehatan atau pertumbuhan yang buruk, hal ini dapat menghambat produktivitas dan mengurangi keuntungan bisnis.
  4. Pemeliharaan Lingkungan yang Tepat: Budidaya ikan lele membutuhkan perhatian khusus terhadap lingkungan kolam. Faktor-faktor seperti ukuran kolam, sistem aerasi, kepadatan populasi ikan, dan nutrisi yang tepat harus diperhatikan dengan cermat. Jika lingkungan tidak memadai, ikan lele dapat mengalami stres, berkurangnya pertumbuhan, dan peningkatan kerentanan terhadap penyakit.
  5. Pemasaran dan Distribusi: Setelah berhasil membudidayakan ikan lele, pengusaha perlu memiliki saluran pemasaran yang efektif dan dapat diandalkan. Menemukan pembeli yang tepat dan menjaga hubungan bisnis yang baik dengan pengepul atau pelanggan dapat menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, memper-tahankan kualitas dan kesegaran ikan lele selama proses distribusi juga penting agar dapat memenuhi permintaan pasar.
  6. Peningkatan Keterampilan dan Pengetahuan: Budidaya ikan lele merupakan bidang yang terus berkembang, dan sebagai pengusaha, penting untuk terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Anda. Mengikuti pela-tihan, mengikuti perkembangan terbaru dalam teknik budidaya ikan lele, dan terhubung dengan komunitas petani ikan lele dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi dan meningkatkan kesuksesan bisnis.

Keunggulan inovasi ini antara lain :

1. Teknologinya sederhana, bisa dikerjakan oleh tukang batu dengan sedikit on the job training

2. Bahan baku pabrikan maupun lokalan teredia di sekitar tempat tinggal masyarakat

3. Inovasi mampu meningkatkan kesehatan ikan dan menekan biaya produksi

Nama : Sutarto
Alamat : RT 01 RW 03 Kendaldoyong Petarukan Pemalang Jawa Tengah
No. Telepon : 085217384631