Rancang Bangun Kamera Kolposkop untuk Pendeteksian Kanker Serviks

Abstrak

Kanker serviks merupakan penyakit yang masih banyak diderita oleh wanita di Indonesia.Menurut data dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2018, terdapat sekitar 72.000 kasus baru kanker serviks dan 38.000 kematian akibat kanker serviks di Indonesia (Sung et al., 2021). Kanker serviks dapat dicegah dan dideteksi lebih awal apabila wanita memiliki pengetahuan yang baik dan kesadaran melakukan deteksi dini dengan skrining sitologi. Salah satu bentuk tes skrining kanker serviks yaitu menggunakan kolposkopi.

Kolposkopi merupakan prosedur untuk skrining kanker serviks dengan menggunakan alat kolposkop. Penggunaan kamera kolposkop belum terjangkau oleh masyarakat luas karena alat kolposkop canggih dan berkualitas tinggi sehingga memilki biaya yang mahal.

Kamera kolposkop saat ini yang beredar memiliki berukuran besar dan berat sehingga dapat membatasi aksesibilitas penggunaan alat. Penggunaan Raspberry Pi pada kamera kolposkop  dapat mempermudah dokter dalam skrining vagina untuk mendeteksi kanker serviks dengan aksesbilitas yang mudah, harga yang terjangkau, kemudahan dalam pemantauan proses secara real-time dan dapat diakses dengan internet.

Kata Kunci : Kolposkopi, Kolposkop, Kamera, Kanker Serviks,

Kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi pada leher rahim wanita. Menurut data dari Global Cancer Observatory (GCO) pada tahun 2020, kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling umum kedua di dunia setelah kanker payudara, dengan sekitar 604.000 kasus baru dan 341.000 kematian pada tahun 2020. Di Indonesia, menurut data dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2018, terdapat sekitar 72.000 kasus baru kanker serviks dan 38.000 kematian akibat kanker serviks.(Sung et al., 2021) Data dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo Jakarta mengungkapkan bahwa 94 persen pasien kanker serviks meninggal dalam waktu dua tahun (Susilawati.D & Dwinanda.R., 2022). Hal tersebut relevan dengan teori yang menyatakan bahwa pasien kanker serviks mengeluhkan gejala pada stadium lanjut, sehingga peluang hidup yang dimiliki penyintas kanker serviks menjadi semakin kecil (Hoffman.L.B., dkk, 2012).

Data ini menunjukkan bahwa kanker serviks masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Kematian yang disebabkan oleh kanker serviks dapat dicegah dan dideteksi lebih awal jika wanita mempunyai pengetahuan yang baik dan kesadaran melakukan deteksi dini dengan skrining sitologi. Salah satu bentuk tes skrining kanker serviks yaitu menggunakan kolposkopi.

Kolposkopi merupakan prosedur untuk skrining kanker serviks dengan menggunakan alat kolposkop. Dimana, menggunakan prinsip seperti mikroskop, yaitu menggunakan dua buah lensa positif (lensa cembung). Lensa yang terletak di dekat mata (lensa bagian atas) disebut lensa okuler. Sedangkan lensa yang terletak dekat dengan objek benda yang diamati (lensa bagian bawah) disebut lensa objektif. Pengembangan kolposkop saat ini sudah menggunakan kamera yang kemudian diarahkan ke-vagina untuk dilakukan pengambilan gambar agar dapat dilihat melalui monitor oleh dokter untuk didiagnosa. Penggunaan kamera kolposkop belum terjangkau oleh masyarakat luas karena alat kolposkop canggih dan berkualitas tinggi dapat memilki biaya yang mahal. Terutama di negara berkembang seperti pada gambar dibawah ini.


Gambar 1.1 Kamera Kolposkopi Saat ini

Kamera kolposkopi yang banyak beredar sekarang berukuran besar dan berat sehingga sulit untuk dipindahkan dari satu tempat ketempat lain atau untuk digunakan pada pasien yang tidak dapat bergerak kemudian untuk menggunakan kamera kolposkopi dengan benar diperlukannya pelatihan yang memadai dan pengalaman yang cukup yang dapat menjadi tantangan bagi tenaga medis yang belum terbiasa menggunakan teknologi ini.

Hal ini dapat membatasi aksesibilitas alat ini bagi mereka yang membutuhkan. Untuk mengurangi biaya pembuatan agar dapat terjangkau oleh masyarakat luas khususnya masyarakat bawah. Terdapat alternatif pembuatan kamera menggunakan Rasberry pi. Penggunaan Raspberry Pi pada kamera kolposkop dapat memberikan keuntungan seperti biaya yang lebih terjangkau, ukuran yang lebih kecil, dan kemampuan untuk mengakses dan mengontrol kamera secara nirkabel melalui jaringan. (Lam et al., 2015a)

 

Gambar 1.2 Kerangka Berpikir

Aspek inovasi kamera kolposkop menggunakan Raspberry Pi (raspi) adalah penggunaan teknologi yang lebih terjangkau dan dapat diakses secara luas. Berikut adalah beberapa aspek inovasi yang mungkin terkait dengan penggunaan Raspberry Pi dalam kamera kolposkop:

  1. Biaya Rendah: Raspberry Pi adalah komputer mini dengan harga yang terjangkau. Dengan menggunakan Raspberry Pi sebagai inti kamera kolposkop, biaya produksi dan akuisisi perangkat dapat dikurangi, membuatnya lebih terjangkau bagi rumah sakit, klinik, atau fasilitas medis lainnya.
  2. Portabilitas: Ukuran kecil dan portabilitas Raspberry Pi memungkinkan kamera kolposkop yang menggunakan raspi dapat dengan mudah dibawa dan digunakan di berbagai lokasi. Hal ini dapat memperluas aksesibilitas pemeriksaan kolposkopi, terutama di daerah yang sulit dijangkau atau terpencil.

Nama : Abdul Karim
Alamat : Jl. Imam Bonjol No.207, Pendrikan Kidul, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50131
No. Telepon : (024) 3517261