MIKIROSE (Mie Tepung Kimpul dan Tepung Rosemary)

 Kolesterol merupakan penyakit yang sering dialami masyarakat karena sering mengonsumsi makanan berlemak tinggi. Sehingga diperlukan strategi untuk memperlambat progresivitas kolesterol. Salah satunya yaitu inovasi MIKIROSE (Mie Tepung Kimpul dan Tepung Rosemary) Keunggulan inovasi dari MIKIROSE yaitu dapat menjadi makanan yang fungsional dan nutrisional bagi seluruh kalangan, terlebih lagi bagi para penderita kolesterol tinggi karena telah memenuhi 3 aspek pangan fungsional. Kelebihan MIKIROSE yaitu a) Dapat menggantikan nasi, karena mengandung karbohidrat dan banyak nutrisi yang berguna bagi kesehatan tubuh; b) Mengandung protein yang tinggi setelah diproses menjadi tepung; c) Dapat membantu dalam menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam darah; d) Tidak menggunakan pengawet sehingga aman dan tidak menimbulkan efek apapun jika dikonsumsi secara rutin; e) Harga bahan utama (kimpul) sangat terjangkau; f) Banyak budidaya kimpul di Boyolali. Produk MIKIROSE telah dikomersilkan melalui dua metode pemasaran yakni dengan sistem rettel mandiri dan sistem marketing tak berbayar. Sehingga, MIKIROSE perlu dipublikasikan dan diimplementasikan kepada masyarakat sekitar lingkungan tempat tinggal melalui sosialisasi kepada para petani untuk menanam umbi kimpul. Dan sosialisasi di lingkungan sekolah melalui sosialisasi kepada teman-teman sekolah tentang manfaat tepung kimpul apabila dijadikan suatu bahan pangan.

Indonesia memiliki berbagai jenis makanan yang dominan berlemak tinggi. Secara tidak langsung hal ini memicu munculnya beragam penyakit. Salah satu penyakit yang dapat timbul adalah kolesterol tinggi. Hal tersebut dapat dicegah dengan cara mengonsumsi makanan alternatif yang memiliki kadar lemak rendah.

     Kolesterol tinggi atau Hiperkolesterolemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian dunia karena prevalensi kejadiannya yang tinggi. Menurut World Health Organization (WHO), Hiperkolesterolemia merupakan faktor metabolik yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, serta penyakit vaskular lainnya. Berdasarkan data dari Kemenkes RI, 2017; Balitbangkes, 2013; serta WHO, 2019 Prevalensi hiperkolesterolemia di Dunia sekitar 45%, prevalensi hiperkolesterolemia di Asia Tenggara sekitar 30%, sedangkan prevalensi hiperkolesterolemia di Indonesia sekitar 35%.

Prevalensi Hiperkolesterolemia

Dunia

Asia Tenggara

Indonesia

45%

30%

35%

                                    Tabel 1 : Prevalensi Hiperkolesterolemia

                  Sumber : Kemenkes RI, 2017; Balitbangkes, 2013; serta WHO, 2019

 

      Kemajuan zaman mendorong adanya bahan pangan dan inovasi olahan pangan yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan sebelumnya. Bahan pangan dengan kaya nutrisi dapat berasal dari keanekaragaman hayati, salah satunya Talas Belitung atau dikenal dengan Kimpul (Xanthosoma sagittifolium) dan Rosemary (Salvia rosmarinus).

      Namun, potensi pangan lokal seperti kimpul ini belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal kimpul dapat menjadi bahan baku obat steroid karena dapat memberikan efek hidokolesterolemik yang berfungsi menekan penyerapan kolesterol dan meningkatkan sekresi kolesterol. Selain itu, kimpul juga mengandung karbohidrat yang tinggi sehingga dapat dijadikan alternatif bahan baku pada pembuatan mie kering.

      Adapun rosemary yang merupakan tanaman herbal yang mengandung protein, serat, mineral, dan vitamin yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Berdasarkan kandungan gizi tersebut, rosemary berkhasiat dalam menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam darah.

 

     Kedua bahan pangan tersebut dapat diinovasikan menjadi produk makanan nutrisional serta fungsional dan disukai oleh banyak orang, yaitu mie kering dari tepung kimpul dan rosemary atau mikirose yang diharapkan mampu meningkatkan pola hidup sehat masyarakat di Indonesia.

MIKIROSE juga memiliki keunggulan sebagai berikut:

  1. Dapat menggantikan nasi, karena mengandung karbohidrat dan banyak nutrisi yang berguna bagi kesehatan tubuh.
  2. Dapat membantu dalam menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam darah.
  3. Tidak menggunakan pengawet sehingga aman dan tidak menimbulkan efek apapun jika dikonsumsi secara rutin.
  4. Harga bahan utama (kimpul) sangat terjangkau.
  5. Banyak budidaya kimpul di Boyolali.

Nama : Nining Riwiyastuti S. Pd, M. M
Alamat : Jl. Merbabu No 37, Bayanan, Siswodipuran, Kec. Boyolali, Kab. Boyolali
No. Telepon : (0276) 321023