Pakanwar (Pakan Ikan Air Tawar) ; Produk Inovasi Pelet Pakan Ikan Bermutu dari Limbah Tongkol Jagung yang Ramah Lingkungan

Abstrak

SMAN 1 Paguyangan terletak di Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes yang merupakan daerah pertanian. Tanaman jagung menjadi salah satu komoditas pertanian unggulan di Kecamatan Paguyangan. Jumlah produksi jagung yang melimpah sering kali menciptakan permasalahan lingkungan berupa polusi udara yang dihasilkan dari proses pembakaran limbah tongkol jagung. Sebenarnya limbah tongkol jagung mempunyai kandungan protein yang cukup baik, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pakan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan produk pelet pakan ikan air tawar dari limbah tongkol jagung. Langkah-langkah dalam penelitian meliputi : (1) Persiapan, yakni menyiapkan bahan baku berupa tepung limbah tongkol jagung, tepung bekicot, tepung cacing; (2) pembuatan produk yang meliputi: pembuatan adonan, pencampuran, pencetakan dan pengeringan; (3) pengujian kualitas meliputi : kehalusan pelet, kekerasan pelet, daya tahan dalam air, dan daya apung serta menguji ketertarikan ikan terhadap pelet pakanwar; (4) penyusunan laporan. Untuk menguji kualitas produk dengan menggunakan metode komparatif yakni membandingkan kualitas dan ketertarikan pelet pakanwar dengan pelet pakan ikan merk “Takari”. Hasil dari penelitian ini diperoleh beberapa hal : (1) pelet pakanwar memiki tekstur lebih kasar, lebih keras, lebih tahan lama dalam air dan memiliki daya apung rendah dibanding pelet “Takari”, (2) Ikan memiliki ketertarikan terhadap pelet pakanwar.

Kata Kunci: limbah tongkol jagung, pelet pakanwar

Latar Belakang

Upaya pelestarian lingkungan hidup menjadi tanggungjawab setiap warga negara Indonesia. Keberlangsungan hidup masyarakat akan terjamin apabila lingkungannya terjaga dengan baik. Dalam Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Brebes Nomor 5 Tahun 2019 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada pasal 44 ayat (1) dijelaskan bahwa “Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup”. Upaya untuk menjalankan kewajiban tersebut salah satunya adalah Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah yang biasa disebut Gerakan PBLHS yang telah dicanangkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK RI) yang tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor P.52/MENLHK/SETJEN/KUM.1/9/2019. Gerakan PBLHS adalah aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan yang dilakukan oleh sekolah dalam menerapkan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH).

SMAN 1 Paguyangan merupakan salah sastu sekolah yang terletak di sebuah kawasan pedesaan, tepatnya di Desa Kedung Banteng Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dinyatakan Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan SDA, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman pedesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Salah satu hasil pertanian di Kecamatan Paguyangan yaitu berupa jagung. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes, pada tahun 2016 jumlah produksi jagung mencapai 7.621 ton. Jagung yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan tepung yang selanjutnya dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis makanan.

Jumlah produksi jagung yang melimpah ternyata menciptakan permasalahan berupa menumpuknya limbah tongkol jagung karena sejauh ini yang dimanfaatkan baru hanya biji jagungnya saja. Tongkol jagung sebagai sisa dari penggilingan jagung banyak dibiarkan dan tergeletak begitu saja, bahkan ada petani yang sengaja membakar limbah tersebut sehingga menimbulkan polusi udara. Oleh karena itu perlu dicarikan solusi pemanfaatan tongkol jagung, sehingga limbah tongkol jagung tersebut dapat lebih bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.

Berangkat dari permasalahan di atas, tim riset SMAN 1 Paguyangan mencoba mendapatkan salah satu solusi inovasi pemanfaatan tongkol jagung sebagai bahan dasar dalam pembuatan pelet ikan. Pelet ini diyakini dapat menunjang pertumbuhan ikan karena memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagus. Menurut Murni dkk (2018), kandungan nutrisi tongkol jagung mencakup beberapa zat yang dapat dilihat Tabel 1 berikut.

Komponen Zat Persentase
Bahan Kering 90%
Protein Kasar 2,8%
Lemak 0,7%
Abu 1,5%
Serat Kasar 32,7%
BETN 33,36%
Lignin 6,0%
ADF 32%

Sumber :Murni,dkk (2008)

Pelet ikan yang dihasilkan ini dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan ekstrakurikuler budidaya ikan yang setiap harinya membutuhkan pakan untuk pertumbuhan ikan. Program pembuatan pelet ikan berbahan dasar limbah tongkol ini dapat berperan sebagai pemasok pakan ikan yang setiap hari dibutuhkan dalam pemeliharaan ikan. Setidaknya terdapat 3 kolam ikan hias dan 2 kolam budidaya ikan yang harus selalu dikontrol waktu pemberian makan berupa pelet, yaitu sebanyak 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Kolam ikan yang dimiliki SMA N 1 Paguyangan berperan dalam mendukung SMA N 1 Paguyangan menjadi Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah. Melalui program pembudidayaan ikan, setiap bulan sekolah harus mengadakan pengeluaran untuk kebutuhan pakan ikan berupa pelet agar ikan tumbuh dewasa dan dapat dipanen.

Pakan merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam kegiatan budidaya, sebab pakan merupakan sumber energi yang digunakan untuk menunjang pertumbuhan. Pemberian pakan dengan kualitas dan kuantitas yang baik dapat mengoptimalkan usaha budidaya ikan. Mengingat harga pakan yang kian hari kian melambung, kami berusaha membuat pakan ikan sendiri yang dapat menjadi solusi terbaik bagi peternak ikan, karena menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan, mudah didapat serta harga yang terjangkau.

Inspirasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi alternatif pemanfaatan limbah pertanian berupa tongkol jagung menjadi produk pelet pakan ikan. Untuk memudahkan dalam penyebutan, produk makanan atau pelet ikan ini selanjutnya disebut Pakanwar (Pakan Ikan Air Tawar). Produk ini tentu merupakan produk yang ramah lingkungan, memiliki kadar nutrisi yang cukup baik, dan tentunya memiliki harga yang terjangkau karena berasal dari sisa hasil pertanian yang melimpah yang relatif belum banyak dimanfaatkan. Produk pelet ikan Pakanwar ini diharapkan dapat membantu para peternak ikan air tawar dalam menyediakan makanan ikan yang berkualitas namun memiliki harga yang terjangkau. Dengan memanfaatkan Pakanwar, diharapkan keuntungan para peternak ikan air tawar dapat ditingkatkan.

Keunggulan Inovasi

Keunggulan dari produk pelet Pakanwar yaitu sebagai berikut:

  1. Ramah lingkungan, pelet Pakanwar dibuat dari limbah tongkol jagung, sehingga produk ini dapat membantu mengurangi limbah yang berdampak negatif terhadap lingkungan.
  2. Efisien, yaitu kandungan nutrisi yang ada didalam Pakanwar dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan ikan dengan harga yang lebih terjangkau sehingga dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan efisiensi produk.
  3. Mudah diperoleh, dapat dibeli di toko pakan hewan terdekat di Kecamatan Paguyangan maupun dengan media online whatshaap dan Instagram.
  4. Pelet pakanwar memiliki kualitas yang hampir sama dengan pelet kemasan yang dijual toko makanan ikan.

Perbedaan yang ada dalam produk pelet Pakanwar bila dibandingkan dengan penemuan sebelumnya yang sejenis dari penelitian Zaenuri Et All (2014) adalah dalam penggunaan bahannya. Bahan yang digunakan dalam 8 penelitian tersebut memiliki sifat ketersedian yang susah untuk didapatkan seperti biogas sludge dan tepung ikan.

Nama : Mei Laksi Puji Lestari
Alamat : Balaikambang RT 002 RW 008, Kel. Linggapura, Kec. Tonjong, Kab. Brebes
No. Telepon : 085741741441