Kending (Kerupuk Ikan Serinding)

Ikan Serinding dengan kandungan tinggi protein, omega 3 dan bernilai ekonomis rendah dapat dimanfaatkan menjadi sebuah kerupuk ikan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan. Usaha Kerupuk Ikan Serinding atau Kending memiliki beberapa target pasar, diantaranya: 40% dewasa, 30% lansia, dan 30% anakanak dan remaja. Stratagi pemasaran yang digunakan dalam usaha ini yaitu strategi marketing mix 4P yang terdiri dari product, price, place dan promotion. Pemasaran produk dilakukan melalui media sosial seperti WhatsApp, Instagram, Shopee dan Facebook, serta pemasaran produk secara offline melalui work to work.

Indonesia merupakan salah satu negara maritim yang memiliki potensi besar dalam bidang perikanan. Produksi perikanan tangkap mengalami peningkatan di semester pertama 2017, hasil tangkapan laut mencapai 3,35 juta ton atau 11,3 % dibandingkan dengan hasil tangkapan ikan pada tahun 2016 yaitu sebesar 3,01 juta ton (Wulandari et al., 2018). Salah satu daerah penghasil ikan tangkap yaitu Kabupaten Brebes yang terletak di pantai Utara Jawa Tengah. Letak yang berbatasan dengan laut Jawa menjadikan Kabupaten Brebes memiliki peran penting dalam sektor perikanan Indonesia (Rahayu et al., 2019). Kabupaten Brebes memiliki wilayah kecamatan pesisir yang mempunyai produksi perikanan tangkap, salah satunya adalah Kecamatan Tanjung. Mayoritas penduduk di Kecamatan Tanjung bermata pencaharian sebagai nelayan 90%, tani tambak 5%, dan sisanya bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang. Pengaradan merupakan daerah yang menghasilkan Ikan Serinding tertinggi karena mayoritas sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Ikan Serinding (Ambasis nalua) merupakan salah satu ikan yang mengandung tinggi protein dan omega-3 yang hidup di perairan dangkal pesisir bakau, muara, dan teluk. Berdasarkan hasil observasi, masyarakat setempat memanfaatkan Ikan Serinding sebagai pakan ternak karena ikan tersebut bukan target utama penangkapan dan tidak tergolong ke dalam ikan dengan nilai ekonomis tinggi. Adanya permasalahan tersebut, masyarakat pesisir di Desa Pengaradan perlu melakukan pengoptimalisasian Ikan Serinding menjadi suatu produk yang added value. Pemanfaatan yang dapat dilakukan adalah mengolah Ikan Serinding menjadi kerupuk ikan. Kerupuk dikonsumsi sebagai makanan pelengkap dan menjadi makanan yang disukai oleh sebagian besar masyarakat Indonesia (Syaifuddin et al., 2022). Kerupuk terbuat dari tepung tapioka sebagai bahan dasarnya dan seiring berjalannya waktu variasi kerupuk telah tercipta dengan mengubah bentuk kerupuk atau penambahan daging ikan, salah satunya adalah penambahan Ikan Serinding sebagai bahan penambah di dalam olahan kerupuk. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, ikan seringing memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, tetapi belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat nelayan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memanfaatkan Ikan Serinding menjadi kerupuk ikan sebagai added value masyarakat nelayan di Kabupaten Brebes

Keunggulan inovasi Kerupuk Ikan Serinding yaitu:

- Camilan dan lauk pauk yang kaya akan protein, asam lemak, dan omega-3

- Rasa yang gurih dan bentuk yang mudah diterima oleh kalangan masyarakat

- Meningkatkan minat konsumsi hasil laut

 

Nama : Sarah Fauziah
Alamat : Desa Tembelang Rt 11 Rw 02 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes 52261
No. Telepon : 087735386114