INOVASI PLESDASEP: PLASTER PENURUN PANAS MENGGUNAKAN DAUN DADAP SEREP (ERYTHRINA SUBUMBRANS) SEBAGAI MEDIA PERTOLONGAN PERTAMA PADA DEMAM

Penelitian ini bertujuan untuk: 1)Menciptakan inovasi PLESDASEP, yaitu plaster penurun panas menggunakan daun dadap serep (Erythrina subumbrans) sebagai media pertolongan pertama pada demam. 2) Menciptakan lapangan kerja baru melalui penyerapan tenaga kerja dan pemasaran PLESDASEP. Daun dadap serep dipilih karena kaya akan kandungan alkaloid dan flavonoid yang berperan sebagai antipiretik atau penurun panas. PLESDASEP dibuat menggunakan bahan-bahan alami yang aman pada kulit dan tidak mencemari lingkungan. Selain itu, PLESDASEP memiliki bentuk yang praktis, mudah diproduksi, dan dijual dengan harga yang terjangkau.

PLEDASEP telah melalui berbagai tahap pengujian, seperti uji kandungan alkaloid dan flavonoid di laboratorium SMA Negeri 1 Ampel, uji stabilitas untuk mengetahui ketahanan PLESDASEP pada berbagai kelembaban dan suhu, uji efektivitas di UKS SMA Negeri1 Ampel, serta uji keamanan untuk memastikan tidak ada efek samping dan iritasi saat digunakan dalam jangka panjang.

Hasil uji efektivitas pada kelompok kecil di UKS SMA Negeri 1 Ampel menunjukkan bahwa PLESDASEP mampu menurunkan gejala rata-rata 1,9°C setelah penggunaan selama 5 jam. Inovasi PLESDASEP ini juga akan terus mengalami pengembangan dan penyempurnaan secara berkelanjutan. Beberapa prospek pengembangan PLESDASEP, diantaranya adalah berkolaborasi dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk uji klinis lebih lanjut, memperluas promosi pemasaran di apotek dan toko online, dan mengembangkan produk inovasi lain seperti koyo dan spray berbahan daun dadap serep.

Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim tropis. Iklim tropis tersebut menyebabkan negara Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi. Musim hujan diperkirakan terjadi pada bulan Oktober-April. Pada transisi musim panas ke musim hujan membuat lingkungan menjadi lembab. Bakteri dan virus berkembang biak di tempat- tempat yang lembab. Dari hal tersebut mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit, salah satunya yaitu penyakit demam (Wina 2021). Demam merupakan tanda bahwa sistem imun tubuh sedang bekerja melawan infeksi virus atau bakteri penyebab penyakit. Demam terjadi ketika suhu tubuh seseorang mencapai 38°C atau lebih sedangkan suhu tubuh normal pada anak yaitu 36-37°C. Suhu tubuh anak yang terus meningkat seringkali merupakan pengalaman yang menakutkan bagi para orang tua. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan jumlah kasus demam di seluruh Dunia mencapai 16-33 juta dengan 500-600 ribu kematian tiap tahunnya. Negara Indonesia pada tahun 2011 dilaporkan mencapai 52-74% anak mengalami demam (Pasaribu, 2013). Survei Kesehatan Nasional (2011) menunjukan angka kesakitan bayi dan balita dikisaran 49.1% (0-1 tahun), dan 54,8% balita (1-4 tahun).

Anak-anak yang terserang penyakit demam memiliki ciri-ciri yaitu, berkeringat terus menerus, sakit kepala, meriang dan menggigil, badan merasa lemas, serta mual terus- menerus. Salah satu cara untuk menurunkan suhu tubuh adalah dengan menggunakan obat- obatan, namun penggunaan obat-obatan yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya. Oleh karena itu, inovasi PLESDASEP (Plaster Penurun Panas Menggunakan Daun Dadap Serep) muncul sebagai alternatif pengobatan yang lebih aman dan alami untuk menurunkan suhu tubuh pada kasus demam. Daun Dadap Serep (Erythrina subumbrans) dipilih sebagai bahan utama karena memiliki kandungan senyawa kimia seperti flavonoid dan alkaloid yang memiliki efek antipiretik atau penurun panas. PLESDASEP bekerja dengan cara menginhibisi kerja enzim siklooksigenase yang menyebabkan terhambatnya prostaglandin sehingga suhu tubuh dapat menurun.

PLESDASEP berbentuk plaster yang dapat ditempel pada kulit dan bekerja dengan cara menyerap panas tubuh melalui daun dadap serep. Plaster ini diharapkan dapat menjadi media pertolongan pertama pada demam, terutama pada situasi darurat di mana tidak ada obat-obatan yang tersedia atau pada kasus demam ringan.

1. Alami

PLESDASEP terbuat dari bahan-bahan alami, yaitu daun dadap serep (Erythrina subumbrans) sebagai bahan aktif utama. Daun dadap serep memiliki kandungan senyawa kimia seperti flavonoid dan alkaloid yang terbukti memiliki efek antipiretik atau penurun panas. PLESDASEP bekerja dengan cara menginhibisi kerja enzim siklooksigenase yang menyebabkan terhambatnya prostaglandin sehingga suhu tubuh dapat menurun. Dengan menggunakan bahan alami, PLESDASEP diharapkan lebih aman dan memiliki efek samping yang minimal.

 2. Praktis dan mudah digunakan

PLESDASEP berbentuk plaster yang dapat ditempel langsung pada kulit, sehingga mudah digunakan dan praktis untuk digunakan sebagai pertolongan pertama pada kasus demam. Selain itu, plaster ini juga memiliki daya rekat yang baik pada kulitsehingga tidak mudah lepas.

3. Efektif

Dalam pengujian pada kelompok kecil di UKS SMA Negeri 1 Ampel, PLESDASEP telah terbukti efektif dalam menurunkan suhu tubuh pada kasus demam ringan dengan rerata penurunan suhu tubuh sebesar 1,9ºC. Daun dadap serep yang digunakan sebagai bahan aktif memiliki kandungan senyawa kimia yang berfungsi sebagai agen antipiretik atau penurun panas, sehingga PLESDASEP diharapkan dapat mengurangi gejala demam dengan efektif.

4. Harga terjangkau

PLESDASEP merupakan produk yang dibuat dari bahan-bahan alami yang mudah didapatkan, sehingga diharapkan dapat diproduksi dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Dalam jangka panjang, penggunaan PLESDASEP diharapkan dapat mengurangi biaya pengobatan untuk kasus demam.

Nama : Annisa Permatasari, S.Pd.
Alamat : Jalan Pantaran-Ampel Km. 1, Kel. Gladagsari, Kec. Gladagsari, Kab. Boyolali.
No. Telepon : 08112957737