FastImageMin - Aplikasi Layanan Optimasi Gambar Berbasis Cloud Pertama di Indonesia, Gratis dan Berpotensi Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Terlalu banyak orang menghadapi masalah dengan gadget-nya berupa storage yang penuh menyebabkan perangkat melambat. Jangankan menginstal aplikasi baru untuk proses cleaning, menggunakan aplikasi yang sudah ada saja terasa lamban. Selain itu, banyak juga yang menghadapi masalah berupa paket data yang cepat habis, sehingga menghambat produktivitas via daring. 

Banyaknya file gambar dan foto berukuran besar yang di-upload, di-download dan disimpan di memori menjadi salah satu faktor utama penyebab terjadinya kedua masalah tersebut. Masyarakat menengah kebawah paling merasakan dampaknya, karena mereka tidak mampu membeli perangkat baru yang lebih canggih, serta berjuang dengan borosnya penggunaan paket data. 

Optimasi gambar menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini. Filesize gambar yang lebih kecil memiliki efek manfaat domino. TinyPNG dan iLoveImg merupakan layanan optimasi gambar berbasis cloud yang paling populer saat ini, tetapi setiap gambar harus di-upload ke server sehingga lebih boros bandwidth dan menambah masalah.

FastImageMin adalah aplikasi layanan gratis untuk optimasi gambar yang dikembangkan oleh anak bangsa tanpa perlu mengunggah gambar ke server. Layanan ini dapat memperkecil filesize hingga 80% atau lebih, tanpa turunnya kualitas visual. Gambar HD tetap HD, dan tidak pecah saat di zoom. FastImageMin juga berbasis cloud dan telah digunakan oleh banyak orang di Indonesia bahkan di seluruh dunia sejak tahun 2022. Karena layanan ini dapat langsung digunakan mulai smartphone hingga komputer tanpa menginstal apapun, maka diharapkan dapat menghemat banyak hal. Jika digabungkan dari faktor kemudahan, kecepatan, hasil kompresi, privasi, ekonomi (gratis) dan tanpa gangguan iklan, maka bisa dikatakan bahwa FastImageMin adalah salah satu yang terbaik di dunia saat ini.

A. Rumusan Masalah

Di era internet seperti sekarang ini, masyarakat dari berbagai kalangan dituntut untuk tetap produktif meski berada di lokasi yang berbeda. Terlebih dengan adanya pandemi beberapa waktu lalu. Mulai dari siswa yang masih bersekolah hingga kalangan profesional di kantor-kantor swasta maupun pemerintahan seperti “dipaksa” untuk tetap melakukan produktivitasnya meski tidak dapat bertatap muka langsung sekalipun. Sehingga muncul tren baru berupa pembelajaran jarak jauh oleh sekolah-sekolah maupun work-from-home (WFH) oleh kantor-kantor. Bahkan belanja pun kini sudah banyak beralih ke belanja online.

Meski begitu, terdapat banyak permasalahan di lapangan yang menghambat produktivitas via daring tersebut. Dua masalah yang umum terjadi di masyarakat di era teknologi saat ini adalah : 
1. Perangkat gadget menjadi lambat dikarenakan storage penuh, khususnya banyak terjadi di perangkat mobile seperti smartphone.
2. Penggunaan paket data internet yang cenderung boros sehingga kuota internet cepat habis.

Permasalahan pertama perangkat gadget menjadi lambat karena storage penuh menyebabkan banyak orang terpaksa membeli perangkat gadget baru yang lebih canggih. Padahal harga perangkat gadget baru berada di kisaran 2 juta rupiah s/d diatas 10 juta rupiah tergantung dari spesifikasi dan merk dari perangkat gadget.

Sedangkan permasalahan kedua berupa paket data internet yang cepat habis menyebabkan banyak orang terpaksa membeli paket data internet lebih sering atau dengan kuota yang lebih besar. Sebagian orang bahkan terpaksa memasang wifi di rumahnya dikarenakan paket data internet dirasa kurang memadai. Padahal untuk memiliki wifi memerlukan biaya ratusan ribu rupiah hingga diatas 1 juta rupiah per bulannya tergantung dari kecepatan bandwidth dan provider yang menyediakan fasilitas internet.

Pihak yang paling menderita adalah masyarakat dari kalangan ekonomi menengah kebawah. Karena di masa perekonomian yang cenderung sulit karena pandemi, mereka pun bertambah kesusahannya karena kesulitan melakukan produktivitas via daring. Akhirnya meningkatlah jumlah pengangguran karena tidak mampu melakukan work-from-home (WFH), dan juga tidak sedikit dari siswa yang bersekolah menjadi tertinggal atau bahkan putus sekolah karena tidak mampu melakukan pembelajaran via daring.


B. Analisa Masalah

Mengenai permasalahan pertama berupa penuhnya storage di perangkat gadget (khususnya smartphone), maka kita dapat menganalisanya dengan cara mengidentifikasi jenis file yang paling banyak disimpan di dalam perangkat smartphone. Jenis file itulah yang sebaiknya dilakukan optimasi sehingga memberikan dampak yang paling signifikan terhadap penghematan storage di perangkat gadget.
Pada umumnya, jenis file gambar (foto) merupakan jenis file yang paling banyak disimpan di perangkat gadget. Di berbagai kesempatan, orang-orang sering mengabadikan momen dengan mengambil foto melalui smartphone miliknya. Suatu hal yang lumrah bila di suatu area dalam satu titik lokasi, orang-orang mengambil lebih dari satu foto ketika melakukan swafoto, sehingga dalam satu hari bisa menghasilkan banyak foto. Belum lagi terdapat fitur burst mode yang secara otomatis mengambil banyak foto dalam satu kali menekan tombol.

Mengenai permasalahan kedua berupa penggunaan paket data yang cenderung boros, maka kita dapat menganalisanya dengan cara mengidentifikasi jenis file berukuran diatas 1MB yang paling banyak di-upload dan di-download. Jenis file itulah yang sebaiknya dilakukan optimasi karena setiap proses tersebut akan memakan bandwidth internet.
Secara umum, jenis file yang paling banyak di-upload dan di-download melalui perantaraan internet adalah jenis file gambar (baik gambar dekoratif, foto, maupun sticker). Bahkan ketika mengakses suatu website melalui browser, mayoritas webpage juga terdapat gambar yang mana gambar tersebut akan di-download secara otomatis oleh browser.

Maka dari itu, optimasi yang paling layak untuk dikembangkan dalam rangka memecahkan kedua masalah yang paling sering dihadapi masyarakat tersebut adalah dengan jalan mengoptimasi file gambar. Ketika gambar bisa dikurangi ukuran filesize-nya, maka selain dapat menghemat banyak storage di memori perangkat gadget, juga dapat menghemat bandwidth internet yang digunakan. Ini berefek domino yang positif, karena biasanya satu gambar yang di-upload akan di-download oleh banyak pengguna lain disebabkan untuk melihat gambar tersebut perlu dilakukan proses download meskipun prosesnya dilakukan secara background tanpa sepengetahuan pengguna. 
Jadi apabila proses optimasi gambar dapat dilakukan dengan mudah, cepat, gratis, privasinya terjaga, dan bahkan tanpa iklan, maka setidaknya ada 2 manfaat nyata : 
1. Masyarakat tidak perlu terburu-buru membeli perangkat gadget baru apabila menghadapi masalah memori yang penuh
2. Penggunaan bandwidth internet akan dapat dikurangi, sehingga dapat menghemat penggunaan paket data internet setiap harinya, dan masyarakat ekonomi menengah kebawah tidak lagi terpaksa untuk memasang wifi di rumahnya.
Kedua manfaat tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena dapat mengurangi pengeluaran. Jika perkiraan harga perangkat gadget baru adalah mulai dari Rp2.000.000 (dua juta rupiah) hingga diatas Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah) tergantung dari spesifikasi dan merk gadget, dan paket bulanan wifi internet mulai dari Rp200.000 (dua ratus ribu rupiah perbulan) hingga diatas Rp1.000.000 (satu juga rupiah per bulan), maka jumlah potensi penghematannya adalah bernilai jutaan rupiah per keluarga per tahun.

Layanan berbasis cloud memang membuat pengguna tidak perlu menginstall aplikasi tertentu untuk mendapatkan layanan yang ditawarkan. Namun layanan optimasi gambar berbasis cloud yang ada saat ini belum ada yang benar-benar bisa nyaman digunakan dengan mudah, cepat, gratis, privasi terjaga, dan tanpa iklan. TinyPNG dan iLoveImg adalah dua nama yang paling populer untuk layanan optimasi gambar berbasis cloud. Namun keduanya memproses gambar di server sehingga diperlukan proses upload gambar lalu hasilnya di-download kembali, yang mana ini tentu memakan bandwidth juga dan prosesnya juga tidak bisa instan. Selain itu keduanya pun mengandung iklan yang sedikit banyak mengganggu pengguna. Bahkan TinyPNG membatasi ukuran file yang diproses maksimal 5MB. Kekurangan-kekurangan inilah yang menyebabkan masyarakat tidak menggunakan kedua layanan tersebut secara kontinu, melainkan hanya insidental ketika diperlukan, seperti misal ketika perlu melakukan upload gambar yang dibatasi maksimal 1-2MB saja. Selebihnya kebanyakan masyarakat tidak menggunakan kedua aplikasi tersebut


C. Solusi yang Ditawarkan

Layanan optimasi gambar bisa menjadi solusi untuk mengatasi kedua permasalahan diatas. Meski begitu, diperlukan aplikasi layanan optimasi gambar yang bagus, cepat, mudah, gratis, dan sebaiknya bisa tanpa iklan agar masyarakat tertarik untuk menggunakan layanan optimasi gambar tersebut dalam jangka waktu lama (long term).

FastImageMin merupakan aplikasi layanan optimasi gambar berbasis cloud pertama buatan Indonesia, yang dapat memproses gambar dengan cepat tanpa perlu melakukan proses upload sehingga sangat hemat bandwidth maupun processing time. Aplikasi ini  dapat digunakan secara gratis oleh siapa saja dan sejauh ini tidak terdapat gangguan iklan.

FastImageMin mampu mereduksi filesize gambar (utamanya foto) hingga 80% atau lebih tanpa turunnya kualitas visual. FastImageMin dapat langsung digunakan hanya dengan mengunjungi URL https://fastimagemin.com dari browser smartphone maupun komputer tanpa harus menginstall apapun. 


D. Sejarah Inovasi

Terdapat beberapa format gambar digital yang ada di dunia ini. JPEG pertama kali dikenalkan pada tahun 1992 oleh “Joint Photographic Experts Group” sebagai suatu format gambar digital pertama yang digunakan secara luas oleh masyarakat di seluruh dunia. Kemudian tahun 1996, “PNG Development Group” memperkenalkan format gambar digital yang dapat menampung alpha-transparency yang kemudian didonasikan kepada W3C. Selanjutnya di tahun 2010, Google mengumumkan suatu format digital yang bernama WebP yang lebih optimal untuk penggunaan di web/internet.

Layanan berbasis cloud/internet semakin berkembang di tahun 2000-an, seiring semakin terbukanya akses internet di seluruh dunia. Di tahun 2012, Voormedia dari Belanda meluncurkan produk TinyPNG yang merupakan layanan berbasis cloud untuk mengkompresi gambar. Dan di tahun 2014, tim dari iLovePdf di Spanyol meluncurkan produk iLoveImg yang berbasis cloud untuk mengkompresi gambar. Dua produk tersebut adalah layanan optimasi gambar berbasis cloud yang paling banyak digunakan saat ini.
 
Untuk timeline sejarah image processing di dunia, serta sejarah inovasi FastImageMin itu sendiri dapat dilihat di link berikut : https://s.id/fastimagemin-timeline-sejarah

Tabel Perbandingan FastImageMin dengan Layanan Optimasi Gambar Lain di Seluruh Dunia (termasuk milik Google) : https://s.id/fastimagemin-komparasi-produk

(Disarankan untuk melihat tabel tersebut)


Faktor Lain

Selain itu, bila tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan jalan menghemat pengeluaran dari jalan optimasi gambar, maka ada beberapa faktor yang membuat masyarakat umum menjadi tertarik untuk menggunakan sebuah layanan optimasi gambar, diantaranya adalah sebagai berikut : 
1. Faktor Kemudahan dalam Penggunaan
Masyarakat memiliki berbagai latar belakang yang majemuk. Tidak semua orang bisa dengan mudah menggunakan sebuah teknologi. Maka dari itu, agar seluruh lapisan masyarakat mampu menggunakan layanan optimasi gambar, faktor kemudahan penggunaan menjadi sangat penting. Ini biasa disebut dengan istilah Beginner Friendly.

2. Faktor Hematnya Bandwidth yang Digunakan
Tujuan awal peningkatan kesejahteraan masyarakat diantaranya dengan jalan penghematan paket data internet. Apabila untuk menggunakan layanan optimasi gambar ternyata juga malah memakan bandiwidth internet yang boros, maka tujuan utama tentu tidak akan tercapai.

3. Waktu yang Dibutuhkan untuk Keseluruhan Proses Optimasi 
Agar masyarakat tidak hilang interest dan mau menggunakan layanan optimasi gambar secara berulang sesering mungkin, maka diupayakan untuk meminimalisir hal-hal yang dapat menurunkan interest. Apabila untuk mengoptimasi sebuah gambar saja membutuhkan waktu yang lama, maka interest dari masyarakat untuk menggunakan layanan optimasi gambar akan hilang. Maka dari itu diperlukan alur yang ringkas dan waktu proses yang sesingkat mungkin.  

4. Faktor Terjaganya Privasi & Keamanan terhadap Gambar yang Dioptimasi
Sebagian gambar memiliki sifat kerahasiaan karena memiliki kepentingan tertentu, seperti gambar dokumentasi internal perusahaan, foto kode sandi, dan gambar/foto lain yang sifatnya pribadi. Maka dari itu faktor privasi menjadi penting karena bocornya gambar yang bersifat rahasia tersebut menjadi hal yang tidak diinginkan. 

5. Kemampuan Pemrosesan Banyak Gambar Sekaligus (Batch Processing)
Hampir semua orang memiliki lebih dari satu gambar/foto di dalam perangkat gadgetnya. Sebagian orang bahkan memiliki foto dalam jumlah yang banyak. Kemampuan pemrosesan beberapa gambar sekaligus menjadi faktor yang sangat membantu dalam melakukan optimasi gambar dalam jumlah yang tidak hanya satu buah saja.

6. Opsi Mengubah Dimensi Gambar yang Terintegrasi
Terkadang, masyarakat tidak membutuhkan gambar dengan dimensi yang terlalu besar, sedangkan kamera smartphone di zaman ini memiliki kecenderungan mengambil gambar dengan resolusi tinggi dan dimensi yang besar. Maka dari itu fitur yang terintegrasi dalam proses optimasi untuk dapat mengubah dimensi gambar menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat. 

7. Kemampuan Memproses File Gambar Berukuran Besar
Sering terjadi dimana file gambar yang dihasilkan kamera memiliki filesize yang besar. Maka dari itu apabila sebuah layanan optimasi gambar tidak mampu memproses file berukuran tersebut, maka ini bisa menjadi faktor penghalang dari penggunaan layanan optimasi tersebut untuk file gambar berukuran besar.

8. Faktor Ekonomitas (Gratis) dan Bersih dari Iklan
Diantara salah satu faktor pembeda yang paling memiliki dampak terhadap digunakan atau tidaknya sebuah layanan digital adalah dari faktor ekonomitas. Sebuah layanan digital yang gratis tentu akan jauh lebih mungkin untuk digunakan banyak orang daripada yang berbayar. Selain itu, sebagian orang juga merasa terganggu dengan adanya iklan (ads) yang ada di beberapa layanan gratis. Maka dari itu apabila ada sebuah layanan digital yang gratis dan tanpa iklan, maka ini akan menjadi daya tarik yang sangat bagus bagi masyarakat untuk mau menggunakan layanan digital ini.
 
 

Nama : Priya Bagus Sasikirono
Alamat : Perum Depkes D1/33, Kramat Utara, Magelang Utara, Kota Magelang
No. Telepon : 085331472147