Inovasi Rancang Bangun Detektor Longsor Berbasis Website dan Telegram dengan Energi Panel Surya

Sistem peringatan dini sangat penting diterapkan untuk meminimalisir  kerugian yang diterima saat terjadi bencana, salah satunya bencana longsor. Sistem peringatan dini pada bencana longsor dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui tanda-tanda terjadinya bencana yang dapat diakses dimana saja, sehingga dapat mempersiapkan diri. Untuk itu diperlukan sebuah alat yang dapat mendeteksi  dan memberi peringatan dini terjadinya longsor kepada masyarakat yang dapat diakses melalui website. Pada penelitian ini, telah dirancang sistem peringatan dini bencana longsor berbasis website dengan menggunakan sensor soil mositure untuk mengukur dan sensor MPU6050 untuk mengukur kemiringan tanah. Data sensor akan ditampilkan ke LCD dan dikirim ke telegram serta datbase daoat dimonitor melalui website. Detektor longsor yang dibuat dipasok dari baterai 15 V DC untuk memberikan output 5V ke NodeMCU ESP8266 . Sensor soil moisture, MPU6050, LCD 12C, LED dan rellay bekerja pada tegangan 5V. Rellay digunakan untuk menyalakan sirine pada tegangan 12V. Berdasarkan penelitian kami, nlai pengukuran kelembaban tanah antara sensor dan alatpembanding berkisar 1,55% dan nilai pengukuran kemiringan tanah antara sensor dan alat ukur berkisar 0,14%, kedua faktor tersebut saling mempengaruhi. Kesalahan pengukuran masih terbilang normal sesuai pada datasheet sensor soil moisture dan MPU6050, yaitu sama-sama ±3 %.

 Keywords ; Bencana Longsor; Detektor Longsor; Website; MPU6050; Soil Moisture

       Bencana longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Kabupaten Pekalongan terutama di daerah perbukitan dan pegunungan. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah sudah memetakan daerah yang rawan bencana longsor pada tahun 2020, terdapat 6 lokasi rawan longsor di Kabupaten Pekalongan yaitu kecamatan Kandangserang, Petungkriyono, Doro,Talun, Lebakbarang, dan Paninggaran. (Purnomo, 2020)

        Kondisi geografis yang umumnya merupakan daerah pegunungan dan memiliki lereng-lereng menjadikan tanah tidak stabil. Akibatnya, ketika terjadi pergerakan tanah menjadi mudah longsor. Pergeseran tanah dan kadar air yang berlebih merupakan penyebab utama dari bencana longsor. Peristiwa longsor juga dipicu karena adanya gaya pendorong pada tanah. Pada prinsipnya, longsor terjadi karena faktor gaya pendorong lebih besar daripada gaya penahan. (Onny Octaviani Artha, 2018) Bencana longsor dapat menimbulkan banyak kerugian, diantaranya dapat menimbulkan korban jiwa, dapat mengganggu fasilitas transportasi, merusak lahan pertanian, dan berbagai akibat lainnya. Dampak dari bencana longsor ini dapat dihindari jika masyarakat mengetahui tanda-tanda terjadinya longsor dan mendapat peringatan bahwa akan terjadi longsor. Oleh sebab itu, diperlukan sistem peringatan dini bencana longsor. (Ni Luh Desi Ratna Ari Sandi, 2016)

        Dengan memanfaatkan sensor soil moisture untuk mendeteksi kelembaban tanah dan Sensor MPU6050 untuk mendeteksi pergerakan tanah atau kemiringan tanah. Sistem akan memberikan peringatan notifikasi mengenai kondisi tanah yang dikirim melalui BOT Telegram. Inovasi dari alat ini terletak pada Hasil deteksi tanah dan kelembaban tanah akan di monitoring melalui website yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja oleh massyarakat umum serta tidak membutuhkan charging ulang karena sudah didukung panel surya sebagai sumber energi listriknya. Sehingga alat tersebut akan melengkapi sebuah sistem peringatan dini tanah longsor yang dapat bekerja secara continue, update, dan user friendly.

1. Originalitas :

        Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya memiliki bidang dan tema sama mengenai detektor longsor,namun memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Reza Maulana,dkk (2022), yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Deteksi Tanah Longsor Menggunakan Sensor Gyroscope dan Hygrometer berbasis IOT “. Dalam penelitiannya menggunakan sensor gyroscope(Soil Moisture) dan hygrometer (MPU6050) dan Wemos D1-R2. Sistem yang dirancang akan memberikan informasi melalui notifikasi telegram. Namun, Sistem ini memiliki kekurangan pada notifikasi yang dikirimkan melalui telegram, yaitu hanya memberikan peringatan saja, tidak disertai nilai sensornya dan data sensor tidak tersimpan di database. Sehingga, masyarakat tidak dapat memonitoring nilai kelembaban tanah dan kemiringan tanahnya. Dari beberapa penelitian sebelumya telah kami kembangakan dan untuk pencarian melalui internet tidak ditemukan detektor longsor berbasis telegram dan website yang menggunakan energi panel surya. Sehingga kami menjamin bahwa alat ini adalah mutlak buatan kami sendiri dari hasil penelitian yang telah kami lakukan. 

2. Kepioniran:

       Alat ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian sebelumnya mengenai sistem peringatan dini tanah longsor dengan sistem internet of things. Yang diperbaharui pada bagian transfer data menggunakan telegram dan website. Dengan manfaatkan panel surya sebagai sumber energi listrik pada alat ini yang ramah lingkungan sehingga dijamin kepionirannya.

3. Keberlangsungan:

      Perawatan alat ini sangat mudah dan sederhana, perlu dilakukan pengecekan secara berkala untuk memastikan posisi pada sensor baik sensor kelembaban tanah maupun sensor kemiringan tanah agar tetap mendeteksi tanah secara maksimal. Selain itu, panel surya juga membutuhkan intensitas cahaya secara maksimal dari sinar matahari, sehingga perlu membersihkan lempengan panel surya dari ranting pohon yang menghalangi panel surya tersebut untuk mendapatkan intensitas cahaya.

Nama : Muhammad Ghofinda Prasetia
Alamat : JL. Karangdowo No.9 Kedungwuuni, Kab. Pekalongan
No. Telepon : 081229109839