INOVASI DETEKTOR ANTHROPOMETRY STUNTING

Angka stunting pada balita di Kabupaten Pekalongan masih cukup tinggi yakni mencapai 3.896 anak. Stunting berdampak pada perkembangan otak anak yang berpengaruh pada kemampuan dan prestasi di sekolah, produktifitas dan kreatifitas diusia produktif. Deteksi dini stunting menjadi tanggungjawab bersama, namun pengetahuan dan ketrampilan dalam pendeteksian secara dini menjadi penghambat utama. Salah satu alternatif upaya deteksi dini stunting adalah dengan alat ukur yang dapat menerjemahkan hasil pengukuran menjadi formula status stunted. Detektor Anthropometry Stunting merupakan pengembangan dari alat dengan pengajuan Paten nomor P00202003081 tanggal 27 April 2020 untuk Z-Score Baby Scale Digital berupa produk purnarupa yang valid, menguji efektifitas produk teruji dan sistem database yang dihasilkan guna mempermudah mendiagnosisan status stunted, mempersingkat proses pencatatan dan pelaporan. Detektor Anthropometry Stunting diformulasikan sesuai indeks Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) yang telah disesuaikan dengan kurva pertumbuhan NCHS (National Centers for Disease Control) atau grafik z-score serta Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak sehingga siap digunakan di dunia instrumentasi kesehatan.
 

Masalah/kebutuhan Masyarakat yang Ingin Diselesaikan
Deteksi dini stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan, tetapi menjadi tanggungjawab orangtua, pemerintah dan masyarakat. Akan tetapi keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dari orangtua maupun kader kesehatan seringkali membuat proses deteksi dini kurang optimal sehingga diperlukan media yang valid dan reliabel dalam menentukan status stunted pada anak. Sejauh ini hanya sedikit alat skrining yang dapat digunakan orangtua dalam menilai status gizi anak. Penelitian Yulianty, S. P., Gurnida, D. A., & Chairulfatah, A. (2019) menyatakan bahwa untuk menjaring anak yang memiliki masalah kesehatan merupakan hal yang penting dan banyak terjadi di masyarakat namun diagnosis akhir tetap dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan menggunakan metode yang lebih metode yang akurat. Salah satu alternatif upaya deteksi dini stunting adalah dengan alat ukur panjang badan yang dapat menerjemahkan hasil pengukuran menjadi formula status stunted berdasarkan tinggi badan per umur anak yang mudah dipahami oleh orangtua dan pengguna lainnya.

Solusi yang Ditawarkan dari Produk yang Diajukan
Detektor Anthropometry Stunting menjawab kebutuhan masyarakat akan pemantauan pertumbuhan bayi dan anak yang mudah dipahami dengan adanya tampilan empat display yang ditampilkan yakni hasil pengukuran Panjang badan, Umur, kriteria status gizi dan standar deviasi sehingga masyarakat awam seperti kader dapat menggunakan dan menginterpretasikan hasil pengukuran secara langsung. Tenaga kesehatan dan kader kesehatan dapat terbantu dengan adanya alat ukur yang terintegrasi dengan sistem pembacaan status gizi akan mempermudah dalam pengambilan keputusan dan langkah tindakan sehingga target pengguna dapat mencapai masyarakat secara umum. Interpretasi hasil yang telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak sehingga algoritma invensi ini sudah terstandar Nasional.
Detektor Anthropometry Stunting masuk dalam kategori alat instrumen kesehatan yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan maupun pengguna umum, khususnya secara luas dapat dioperasionalkan pada Posyandu sebagai instrumen pelengkap alat ukur pertumbuhan anak dengan cakupan Nasional. Kami berharap dapat bersinergi dengan Dinas dan Badan di Pemerintahan Kabupaten Pekalongan dalam dukungan solusi pencegahan dan menurunkan angka stunting di Indonesia.

Sejarah Inovasi dan Pengembangan Produk
Inovasi tersebut merupakan pengembangan dari penelitian internal "Detektor Wasting dan Stunting Berbasis Arduino Uno" dan lebih spesifik "Design of z-score wasting detector based on microcontroller" terbit jurnal https://doi.org/10.1063/5.0120499 yang dilakukan pada tahun 2020. Berbekal penelitian tersebut terdapat invensi Z-Score Baby Scale Digital (wasting) dan invensi Detektor Anthropometry Stunting.

Originalitas

Berdasarkan hasil pencarian lewat internet dan pelacakan instrumen alat kesehatan maupun alat ukur, tidak ditemukan rangkaian alat difgital serupa. Sehingga originalitas Detektor Anthropometry Stunting dimiliki oleh kami dan sempat mengajukan Permohonan Paten Sederhana nomor S00202007572 tahun 2020 (status: ditarik kembali)

Kepioniran

Detektor Anthropometry Stunting merupakan pengembangan dari purwarupa alat dengan Permohonan Paten nomor P00202003081 tahun 2020 untuk Z-Score Baby Scale Digital, sehingga alat ini dijamin kepionirannya.

Adapun kompetitor invensi terkait alat deteksi cepat stunting pada anak bawah dua tahun (Baduta) di tingkat Posyandu dengan nomor Paten IDS000003238 Tanggal 30 September 2020 masih terdapat kelemahan dan keterbatasan antara lain belum terdapat detail pembacaan nilai standart deviasi, invensi bukan merupakan teknologi digital, dimensi alat cukup besar karena masih berupa length board.

Keberlangsungan

Perawatan Detektor Anthropometry Stunting sangat mudah dilakukan, ukuran alat yang kecil sangat ringkas apabila dibawa maupun dibawa, dukungan daya listrik menggunakan baterai isi ulang lithium sangat memudahkan dalam penggunaan, dapat menyajikan data pengukuran tinggi badan - usia - standart deviasi - interpretasi status gizi.

Nama : CATUR SETYO WIDODO
Alamat : Jl. Giok No.17 Perumahan Villa Pisma Asri, Desa Podo, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan
No. Telepon : 081310003450