Cotelo Getuk Brownies - Getuk Kekinian Magelang

Singkong memiliki potensi yang cukup besar dalam peranannya untuk menopang ketahanan pangan Indonesia. Selain nilai gizinya yang cukup baik, singkong juga sangat tinggi produktivitasnya di Indonesia yaitu sebanyak 14.586.693 ton pada tahun 2019. Bahkan Indonesia menjadi peringkat ke-6 sebagai penghasil singkong di dunia.

Meskipun memiliki banyak kelebihan, ironinya singkong dan olahannya salah satunya dianggap sebagai makanan rendahan dan makanan tradisional yang hanya dikonsumsi oleh orang tua. Padahal getuk ini merupakan produk unggulan Jawa Tengah terutama kota dan kabupaten Magelang.

Karena melihat kondisi ini, saya memiliki ide untuk melakukan inovasi pada produk getuk dengan membuat COTELO GETUK BROWNIES yaitu getuk mix brownies telo yang keduanya terbuat dari singkong dengan krim dan topping kekinian sehingga bisa diterima semua kalangan.

Dengan dibuatnya Getuk Brownies ini pasar getuk bisa diperluas yang semula hanya orang tua, harapannya nantinya orang muda pun menyukai getuk brownies ini.

Saat ini produk Getuk Brownies sudah dijual dipasaran dengan system Pre Order, dan total jumlah produksi sampai bulan Juni 2023 sebanyak 250 toples.

Singkong, makanan olahan getuk brownies

Menurut Pusat Informasi dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) , Kementerian Pertanian tahun 2016 ubi kayu atau singkong merupakan salah satu bahan pangan pengganti beras yang cukup penting peranannya dalam menopang ketahanan pangan suatu wilayah. Selain sebagai bahan pangan sumber karbohidrat, singkong juga dapat digunakan sebagai bahan baku industri.

Selanjutnya dalam Pusdatin tahun 2016, diinformasikan bahwa singkong mempunyai nilai gizi yang cukup baik dan sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh, sebagai bahan pangan terutama sebagai sumber karbohidrat. Ubi yang dihasilkan mengandung air sekitar 60 persen, pati 25-35 %, serta protein, mineral, serat, kalsium, dan fosfat. Singkong merupakan sumber energi yang lebih tinggi dibanding padi, jagung, ubi jalar, dan sorgum.

Selain potensi singkong sebagai pengganti beras dan nilai gizinya, produktivitas singkong di Indonesia juga sangat tinggi. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil singkong terbesar di dunia yaitu menempati peringkat ke enam, jumlah produksi Singkong di Indonesia berdasarkan catatan FAO pada tahun 2019 sebanyak 14.586.693 ton.

Meskipun singkong memiliki banyak potensi dan keunggulan, tetapi masyarakat Indonesia masih menganggap singkong sebagai makanan rendahan. Bahkan olahan dari singkong sendiri dianggap sebagai makanan tradisional atau makanan orang tua contohnya getuk. Bahkan banyak anak muda seringkali berucap ‘alah mung getuk’ (hanya getuk) jika disuguhi atau diberi oleh-oleh getuk.

Getuk merupakan makanan ringan yang terbuat dari singkong dan merupakan produk unggulan daerah Jawa Tengah khususnya kota dan kabupaten Magelang. Getuk lahir di Karet Magelang pada masa penjajahan Jepang.

Saat ini orang yang mengkonsumsi getuk adalah orang-orang yang sudah sudah berusia dewasa dan tua. Lama kelamaan jika tidak dilakukan inovasi dan pengenalan ke generasi milenial kebawah, akan terjadi kejenuhan terhadap getuk dan image getuk hanya sebatas makanan tradisonal. Dan ini menjadi tantangan saya untuk membuat getuk yang kekinian yang bisa disukai oleh kaum milenial.

Agar getuk bisa disukai kaum muda, saya membuat getuk mix brownies telo kemudian diberi krim dan topping modern (rasa dibuat lebih kekinian). Brownies telo sendiri merupakan produk saya yang sudah ada di pasaran yang terbuat dari tepung singkong mocaf.

Brownies telo yang sudah saya komersilkan sejak Juni 2019, ternyata sampai sekarang masih bisa bertahan dan disukai semua kalangan di Magelang. Kemudian seiring berjalannya waktu berbisnis brownies telo, melihat sesama produk dari singkong yaitu getuk yang merupakan produk unggulan kota dan kabupaten Magelang tidak ada inovasinya dari dulu hingga sekarang, akhirnya muncul ide untuk membuat getuk brownies ini. Ide ini muncul sebenarnya sudah sejak akhir 2019, tetapi karena kendala pandemi covid 19 terpending untuk diteruskan risetnya. Kemudian setelah keadaan normal kembali dan sudah semakin banyak orang berwisata ke Magelang, riset yang tertunda saya lakukan lagi, akhirnya bisa launching di akhir Desember 2022.

Keunggulan dari getuk brownies ini adalah sebagai berikut :

  1. Rasa lebih modern menyesuaikan lidah kaum milenial (rasa lebih modern ini diperoleh dari brownies, krim, dan juga topping).
  2. Menggunakan bahan baku lokal yaitu singkong, meskipun menggunakan brownies, tetapi brownies terbuat dari 100% tepung singkong mocaf, sehingga penggunaan bahan baku lokal ini mensupport ketahanan pangan Indonesia.
  3. Bebas gluten sehingga aman untuk orang yang sensitif gluten dan lebih ringan cerna.
  4. Menggunakan kemasan yang toples dengan design menarik. Dengan kemasan toples, menjadi lebih personal dan lebih kekinian layaknya dessert.

Nama : Theresia Dwi Utami
Alamat : Harmoni Estate Blok E no 12, Sumberrejo, Mertoyudan, Magelang
No. Telepon : 085643980372