INOVASI BIOBRIKET BERBAHAN LIMBAH JERAMI PADI DAN TONGKOL JAGUNG SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar air dan kadar abu pembuatan Biobriket (Biobriqueet) berbahan Limbah Jerami Padi dan Tongkol Jagung sebagai sumber energi alternatif. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Permasalahan sumber energi menjadi hal penting dalam perkembangan energi di Indonesia. Setiap tahun kebutuhan energi meningkat dengan aktivitas manusia. Energi yang dihasilkan dari bahan bakar fosil tidak dapat diperbaharui dan akan habis. Perlu alternatif untuk mencari sumber energi lain. Pemanfaatan limbah pertanian dapat diolah menjadi biobriket. Biobriket merupakan sumber energi dari limbah jerami padi dan tongkol jagung. Pembuatan biobriket meliputi tahap pengumpulan bahan, karbonisasi, pengayakan dan pencetakan. Tahap selanjutnya uji bahan bioberiket. Dari  uji coba bahan diperoleh hasil bahwa ukuran briket 13,39 gram. Uji kadar abu 5,38 dan uji kadar air 3,73. Hasil Uji cek fisik menunjukkan bahwa biobriket yang dihasilkan bagus, ter bakar langsung menyala dan siap di gunakan. Biobriket sudah diterapkan ke masyarakat sekitar sekolah yaitu pedagang kantin, pedagang kaki lima di sekitar sekolah dan warung makan sate di daerah Jakenan. Hasil penerapan menunjukkan bahwa biobriket mudah digunakan, awet dan tidak berbau. Segi prospek keuntungan dan nilai ekonomi, biobriket merupakan potensial untuk masyarakat sekitar dan pangsa ekspor dengan keuntungan Rp 25.000 per kilogram.

Kata kunci : Biobriket, Limbah jerami , Tongkol Jagung, Energi Alternatif

Keterbatasan energi merupakan salah satu permasalahan yang terjadi di hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi energi terbarukan yang sangat melimpah, namun belum diolah secara maksimal. Sedangkan tiap tahunnya kebutuhan energi semakin meningkat seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas manusia. Energi yang dihasilkan berasal dari bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil merupakan salah satu sumber energi yang tidak dapat diperbaharui dan akan habis. Oleh karena itu diperlukan suatu alternatif untuk mengurangi penggunaan bahan bakar. Salah satu alternatif tersebut yaitu dengan penggunaan energi biomassa. Energi biomassa merupakan sumber energi yang berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui sehingga berpeluang untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif .

Biomassa meliputi limbah kayu, limbah pertanian, limbah perkebunan, limbah hutan, komponen organik dari industri dan rumah tangga. Adapun biomassa limbah pertanian yang digunakan sebagai bahan baku untuk dijadikan bahan bakar alternatif adalah tongkol jagung dan limbah jerami padi. Kabupaten Pati terutama daerah Jakenan merupakan daerah termasuk dengan lahan pertanian yang luas. Limbah pertanian seperti jerami padi dan tongkol jagung mempunyai peluang besar untuk dibuatkan energy biomassa. Pembuatan biomassa ini dinamakan biobriket. Briket merupakan bahan bakar yang berwujud padat dan berasal dari sisa sisa bahan organik yang akan menjadi bahan bakar alternatif dan memiliki nilai kalor lebih tinggi melalui proses karbonisasi. Briket juga mempunyai keuntungan ekonomis karena dapat diproduksi secara sederhana, dan ketersediaan bahan bakunya cukup banyak di Indonesia karena dapat bersaing dengan bahan bakar lain.

Briket memiliki standar mutu briket yang mengacu dengan SNI 1-6235- 2000 tentang briket arang kayu. Sifat-sifat penting dari briket yang mempengaruhi kualitas bahan bakar adalah sifat fisik dan kimia seperti kadar air, kadar abu, kadar zat yang menguap dan nilai kalor. Kadar air, kadar abu dan kadar zat yang menguap diharapkan serendah mungkin sedangkan nilai kalor diharapkan setinggi mungkin. karena semakin tinggi nilai kalor briket arang, semakin tinggi pula kualitas briket yang dihasilkan. Mutu briket juga dipengaruhi oleh keberadaan perekat dalam briket baik jumlah maupun jenis perekat serta cara pengujian yang digunakan. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa  pemanfaatan bahan yang sama dengan suhu karbonisasi 200-2500C, menunjukkan nilai kalor tertinggi yang terdapat dalam briket komposisi (75% tongkol jagung 25% sekam padi) yaitu 22343,78 kJ/kg atau 5336,720 kal/g, dan hanya nilai kalor tersebut yang masuk dalam standar mutu briket sesuai SNI 1-6235-2000 tentang briket arang kayu. Hasil riset sebelumnya menyatakan bahwa limbah jerami dan tongkol jagung dan limbah pertain lain dapat dibunakan dalam pembuatan biobriket ,sehingga memunculkan ide untuk membuat biobriket berbahan limbah pertanian  jerami padi dan tongkol jagung sebagai sumber energy alternative di sekitar daerah Jakenan.

keunggulan dalam biobriket ini di banding penemuan sebelumnya adalah kemudahan mendapatkan bahan disbanding bahan kayau atau batok kelapa.Pembuatan biobriket ini dilakukan secara mudah karena memanfaatkan limbah yang melimpah. Proses pengepresan juga dapat dilakukan denga alat pres yang sederhana.Biobriket ini menghasilakn nyala terang, tahan lama sekitar 30 menit untuk 70 gram briket serta tidak menghasilkan bau pada asap saat pembakaran. 

Nama : MUH SAHLAN RIDWAN,M.Pd
Alamat : JL ANUGERAH GANG IV NO 1 TR 6 RW 4 PERUMNAS WINONG PATI 59112
No. Telepon : 085740148780