D3 ( Alat Deteksi Kantuk Berbasis IoT sebagai solusi meminimalkan angka kecelakaan akibat pengemudi yang mengantuk )

MUHAMMAD RUSYDI AL HAKIM, RAFI ZUFARUL FAHD. MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KUDUS. D3 : DROWSINESS DETECTION DEVICES ( Alat Deteksi Kantuk Berbasis Sensor Detak Jantung Sebagai Solusi Meminimalkan Angka Kecelakaan ). Kategori Rekayasa Teknologi dan Manufaktur.           

Salah satu permasalahan yang sedang dihadapi negara Indonesia dalam bidang lalu lintas adalah meningkatnya angka kecelakaan setiap tahunnya. Dan salah satu faktor yang menjadi alasan terkuat terjadinya kecelakaan adalah faktor dari pengemudi sendiri yaitu mengantuk.

Menurut data dari Polri, lebih dari 3.500 atau 9,5 persen pengemudi yang kecelakaan karena mengantuk di Indonesia antara Oktober 2019 dan Desember 2019 terlibat lebih dari 700 kecelakaan. Bukan hanya pengemudi pria, wanita pun sama, hampir 70 persen kecelakaan karena mengantuk yang terdata terjadi di siang hari, dan lebih dari setengah kecelakaan itu melibatkan pengemudi berusia 16 hingga 24 tahun.           

Berdasarkan uraian tersebut, hal ini mendorong penulis untuk membuat inovasi alat yang diharapkan mampu untuk membantu meminimalkan angka kecelakaan akibat pengemudi yang mengantuk. D3 : DROWSINESS DETECTION DEVICES merupakan alat deteksi kantuk yang memanfaatkan sensor detak jantung, dimana detak jantung yang dimiliki pengemudi yang mengantuk memiliki detak sekitar kurang dari 60 bpm. Alat ini juga menggunakan konsep Internet Of Things, dimana dalam penggunaan alat ini terhubung dengan suatu aplikasi. Selanjutnya, aplikasi akan membaca sesuai kondisi yang diterima, apabila kondisi yang diterima berupa angka kurang dari 60 bpm ( Kondisi seseorang mengantuk memiliki detak jantung dibawah 60 bpm ) , Maka aplikasi akan mengeluarkan suara peringatan dan alarm sebagai early warning system bagi pengemudi. Dengan adanya alat ini, diharapkan alat ini dapat membantu menekan angka kecelakaan di Indonesia atau sebagai early warning system bagi pengemudi yang mengantuk.

Kata kunci :Mengantuk, Detak Jantung , Drowsiness Detection Devices, Internet Of Things.

Manusia adalah makhluk yang memiliki banyak kebutuhan. Salah satu kebutuhan tersebut adalah penggunaan alat transportasi untuk melakukan mobilisasi. Seiring berkembangnya zaman, alat transportasi terus mengalami perkembangan. Di samping itu, pengguna alat transportsi juga mengalami peningkatan. Semakin banyak orang yang berkegiatan dengan alat transpotasi, semakin diperlukan pengaturan. Pengaturan ditujukan untuk menertibkan masyarakat, tetapi tidak semua orang taat pada aturan. Begitu halnya pada lalu lintas, semakin banyak pengguna jalan semakin tinggi peluang terjadinya kecelakaan lalu lintas dengan asumsi semakin banyak  pelanggaran yang dibuat. Banyak faktor yang menjadi penyebab kecelakaan, salah satunya faktor dari pengemudi sendiri, yaitu mengantuk.

Menurut data dari Polri, lebih dari 3.500 atau 9,5 persen pengemudi yang kecelakaan karena mengantuk di Indonesia antara Oktober 2019 dan Desember 2019 terlibat lebih dari 700 kecelakaan. Bukan hanya pengemudi pria, wanita pun sama, hampir 70 persen kecelakaan karena mengantuk yang terdata terjadi di siang hari, dan lebih dari setengah kecelakaan itu melibatkan pengemudi berusia 16 hingga 24 tahun. Sebagai contoh : Kecelakaan yang terjadi di Tol Cipali yang menewaskan tujuh orang, pada tanggal 17 November pukul 00.15 WIB, disebabkan sopir kurang antisipasi saat melalui jalur tersebut karena mengantuk.

Dari permasalahan yang ada, hal ini mendorong penulis untuk memperkenalkan inovasi alat yaitu “D3 : DROWSINESS DETECTION DEVICES” ( Alat Deteksi Kantuk Berbasis Sensor Detak Jantung Sebagai Solusi Meminimalkan Angka Kecelakaan ). Alat ini menggunakan metode Internet Of Things (IoT) dan penggabungan komponen sensor detak jantung. Sensor Detak Jantung yang diletakkan pada tubuh pengemudi akan mendeteksi kondisi pengemudi. Apabila kondisi menunjukkan gejala mengantuk, alat yang diletakkan di tubuh pengemudi akan mengirim sinyal menuju aplikasi di smartphone. Selanjutnya, aplikasi akan membaca sesuai kondisi yang diterima, apabila kondisi yang diterima berupa angka kurang dari 60 bpm ( Kondisi seseorang mengantuk memiliki detak jantung dibawah 60 bpm ) , Maka aplikasi akan mengeluarkan suara peringatan dan alarm sebagai early warning system bagi pengemudi. Produk ini diharapkan dapat membantu menekan angka kecelakaan akibat pengemudi yang mengantuk khususnya untuk masyarakat Indonesia.

Keunggulan produk ini antara lain :

  1. Multifungsi dan Multifitur
  2. Mudah diterapkan karena hanya memrlukan modifikasi produk dan penginstalan aplikasi
  3. Dapat digunakan untuk semua kalangan karena model alat yang dapat menyesuaikan
  4. Biaya ekonomis untuk masyarakat Indonesia
  5. Fleksibel dan mudah dibawa kemana-mana

Nama : Muhammad Rusydi Al Hakim
Alamat : Jalan Mijen, Mijen, Prambatan Kidul, Kec. Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59331
No. Telepon : 081228896368